[10] The Truth Revealed

30 2 0
                                    

Mengingat apa yang baru saja ia lakukan pada orang tak berdosa beberapa hari lalu, egonya berteriak bangga pada dirinya yang telah mencoba menghancurkan gadis itu. Bahkan hampir membunuhnya jika saja tubuh gadis itu terlambat dibawa ke rumah sakit. Melihat bagaimana perempuan itu kesakitan pada hari itu membuatnya merasa kepuasan yang sangat lebih. Walaupun dirinya juga mendapat luka lebam disekulujur tubuhnya dikarenakan serangan Luna yang menggila kala itu. Wanita itu terpuruk setelah kejadian itu dan mengurung dirinya sampai berhari-hari.

Ia tidak peduli dengan tubuhnya.

Ah, tepatnya belum peduli.

Wanita yang dulu sewaktu kecil sangat manis dan pendiam itu mengalami perasaan yang sangat kalut sekarang. Di satu sisi, didalam hatinya yang terdalam, rasa penyesalan tidak lubung dirasakannya. Perasaan yang belum pernah ia rasakan semasa ia hidup tiba-tiba saja memasuki ruang hatinya secara mendadak. Dan itu membuat wanita berusia 26 tahun ini sedikit terguncang.

Lagi-lagi, ingatan bagaimana kala itu Kyuhyun dengan raut paniknya mendekati Luna yang sedang tergeletak tak berdaya di lantai, membuat rasa sakit dihatinya semakin menyeruak. Hatinya terasa sedang di tikam oleh ribuan duri yang menusuknya tajam. Entah kenapa, baru ia sadari selama ini Kyuhyun sama sekali tidak menaruhkan perhatian padanya. Semua yang dia lakukan di masa kecil adalah paksaan dari janji itu.

Seharusnya ia sadar.

Seharusnya ia tahu.

Seharusnya ia berhenti melakukan pesan tak masuk akal dari ayahnya itu. Toh, ayahnya juga sudah meninggal dan pesan terakhir itu sama sekali tidak benar. Ia sendiri juga tidak tahu apa maksud terselubung dari semua ini. Ibunya yang mati-matian ingin menjodohkan keduanya terlalu keras ingin mengabulkan permintaan ayahnya.

Membuat seorang Lee Bona bingung untuk melanjutkan hidupnya.

Dengan pesan ayahnya itu atau tidak sama sekali.

Tanpa disadarinya, ia rindu kehidupannya yang dulu. Dengan segala perlindungan dan perhatian laki-laki itu padanya. Rasanya hari-hari terasa tak lengkap tanpa kehadiran lelaki itu. Hari-hari disaat ia bisa membanggakan dirinya yang menjadi orang terdekat dari siswa paling terkenal di sekolah. Hari-hari bagaimana orang yang banyak mengaguminya sebagai gadis cantik dan manja.

Perasaan yang ia kubur jauh-jauh didalam hatinya memang sangat tidak pantas. Ia tahu, maka ia menguburnya dalam. Selama ini ia menyimpan itu dan tidak ada seorang pun yang tahu. Tak bohong jika hatinya berbunga disaat orangtuanya memutuskan untuk menjodohkannya pada Kyuhyun. Namun, seiring berjalannya waktu, gadis periang itu susah sekali untuk mengeluarkan emosi dalam hatinya. Ia tak bisa mengungkapkannya begitu saja. Ia merasa takut atas apa yang akan terjadi jika memberitahukan isi hatinya pada Kyuhyun. Meninggalkannya kah? Membatalkan perjodohan? Atau mungkin mencari wanita lain. Semua itu memenuhi pikiran Bona. Karena ia tahu sejak awal Kyuhyun tidak suka dengan keputusan ini. Maka ia mengabaikannya dan pura-pura mengikuti alur apa yang akan pria itu lakukan selanjutnya.

Bagaimana mungkin kau tidak mencintainya jika setiap hari kau selalu bersama dengan orang itu. Benar-benar mustahil jika kau tidak sama sekali mempunyai perasaan yang lebih.

Bona membungkam mulutnya. Ya Tuhan, ia mencintainya. Ia mencintai pria itu. Ia mencintai Kyuhyun juga. Keadaaan kamar hotel yang remang dan menyisakan sinar bulan yang masuk lewat jendela membuat Bona semakin merasa sendiri. Bahkan supirnya itu juga berada di pihak Kyuhyun. Bona sangat tahu karena terlihat jelas dari air mukanya.

Airmata yang turun semakin deras membuat riasan wajahnya luntur seketika. Di saat-saat seperti ini ia tidak membutuhkan cairan khusus untuk menghapus make up nya.

HIM & HERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang