Third : Newbie

391 11 9
                                        

Minggu. Hari yang paling Marcell tunggu. Hari ini dia mempunyai janji untuk bermain basket bersama Siska, sahabatnya sejak SMP. "Masih jam 8, tidur lagi gak dosa kali ya. Lagian janjian sama Siska masih jam 3" ucap Marcell yang kemudian kembali memejamkan matanya. Tante Meri yang sudah bangun sejak tadi sengaja tidak membangunkan Marcell karena hari ini dia berniat untuk menenangkan diri. Tante Meri bersantai di teras sambil membaca majalah dengan ditemani secangkir teh manis.

jam menuju pukul 14:30. Marcell belum juga bangun. Jam 15:00 tepat, alarm di handphone Marcell berbunyi. Ia segera mandi dan menyiapkan diri untuk pergi ke lapangan basket menemui Siska. "Mau kemana Cell?" Ucap tante Meri saat Marcell hendak membuka pintu rumahnya. "Bukan urusan lo" ucap Marcell lalu pergi begitu saja. Tante Meri hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan keponakannya itu.

****

"Hoi" teriak Marcell yang baru saja tiba di lapangan. Siska hanya meliriknya, tidak membalas perkataan Marcell. Marcell melemparkan bola basketnya ke arah Siska namun Siska berhasil menangkapnya. "Ayo mulai" ucap Siska sambil memantul-mantulkan bola basket. Mereka bermain sudah hampir 30 menit.

"break dulu. Gue capek" ucap Siska sambil duduk dibawah pohon besar didekat lapangan. Siska mengeluarkan ponselnya. Dia terlihat serius menatap layar ponselnya sambil sesekali tertawa sendiri. Marcell yang melihatnya merasa aneh. "Lo udah punya pacar Sis? Anjir kok gak bilang gue" ketus Marcell sambil merebut ponsel ditangan Siska. Siska mendengus kesal. Dia merasa Marcell sudah mengganggunya. "Balikin HP gue kunyuk! Lo ganggu aja. Gue gak punya pacar, gue lagi main Roleplayer"  ucap Siska yang berhasil merebut ponselnya dari tangan Marcell.

Roleplayer?

Kata itu begitu asing ditelinga Marcell. Dia mengerutkan dahinya sambil menatap Siska aneh. "Roleplayer itu kayak parodi. Jadi gue bikin account  twitter tapi username nya itu artis. Tapi nama username nya jangan disamain kayak twitter si artis. di plesetin dikit. Terus jangan lupa cantumin kata Roleplayer di bionya" jelas Siska panjang lebar dan hanya dibalas anggukan beberapa kali oleh Marcell. Marcell masih bingung, apa manfaat main Roleplayer? Terlihat dari raut wajahnya dia sedang meresapi apa yang dikatakan Siska. "Terus gunanya apa main role.. role apa deh itu gue gatau" tanya Marcell yang lidahnya masih kaku dengan kata "Roleplayer".

"Jadi gini, keuntungan lo main Roleplayer itu banyak. Lo jadi kenal banyak temen dari beberapa daerah. Lo bisa lampiasin masalah lo di dunia nyata ke Roleplayer. Contohnya gue nih, gue disini sebagai roleplayernya Anisa Rahma bekas member Cherrybelle. Kan username twitter Anisa yang asli @anisarahma_adi nah gue bikin roleplayer namanya jadi @anicalahma_adi gituuu" jelas Siska panjang lebar. Marcell yang mulai tertarik pun mencoba untuk mempelajari cara bemain di dunia roleplayer. Marcell meminta Siska untuk mengajarinya dan menyuruh Siska untuk membuar sebuah account untuknya. Siska yang merespon dengan senang langsung saja menunjukkan bagaimana dan apa aturan yang ada di roleplayer. Dia menjelaskan satu-persatu dengan rinci sehingga Marcell paham. Tidak terasa jam menuju pukul 17:00 akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.

****

Hembusan angin malam yang menembus celah dari jendela kamar Marcell membuat Marcell merasa kedinginan. Hari ini, tante Meri pergi arisan bersama teman-temannya sehingga mau tidak mau Marcell harus menjaga rumah sendirian. "Jangan lupa kunci pintu, jendela sama gerbang kalau mau tidur. Tante udah bawa kunci cadangannya. Kalau mau makan, sudah tante siapkan di meja" ucap tante Meri sebelum meninggalkan rumah. "He'em" ucap Marcell tanpa melirik tante Meri sedikitpun.

Marcell merasa bosan. Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan untuk mengisi kekosongannya malam ini. Dia teringat tentang apa yang sudah di katakan Siska tadi. Marcell berniat untuk mencoba Roleplayer. Dia membuka account twitternya dan mencari beberapa account roleplayer sebelum dia membuat account roleplayer sendiri. Tekat Marcell semakin mantap untuk membut roleplayer ditambah kata Siska bisa dijadikan pelampiasan disaat kita sedang ada problem. Tidak lama, akun Marcell sudah jadi. Marcell memparodikan Rafael. Salah satu member dari boyband  SM*SH. Entah kenapa terlintas di fikiran Marcell untuk membuat roleplayer Rafael.

Marcell mencoba untuk memfollow beberapa roleplayer lain termasuk milik Siska. Marcell bingung apa yang harus dia lakukan setelah itu. Dia mencoba untuk menghubungi Siska meminta bantuan. Akhirnya dia mencoba untuk sms Siska dan memintanya datang kerumah.

To : Siska

Lo bisa kesini? Gue butuh bantuan lo nih.

Send.

New Message

From : Siska

Bantuan? Apaaan? Gue masih beresin kamar. 30 menit lagi gue kesana.

Marcell tidak membalas sms Siska. Akhirnya dia memahami sendiri apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Tiba-tiba, ada satu roleplayer yang memfollow  Marcell.
@cindygullai : follback yah @rufaell_16

Melihat notif tersebut, Marcell segera memfollback akun itu. Dia sesekali melihat akun itu lalu membalas mentionnya.

@rufaell_16 : udah ye @cindygullai

Marcell akhirnya paham apa itu roleplayer. Dia semakin berantusias untuk masuk lebih dalam kedalam dunia ini. Dia semakin tertarik ditambah dia sudah kenal satu orang di roleplayer yaitu roleplayernya Cindy Gulla ex member JKT48. Tidak lama, terdengar suara ketukan pintu. Marcell sudah menduga kalau itu Siska. "Masuk aja nyet" ucap Marcell tanpa bergerak dari tempat tidurnya. Siska yang mendengat itupun langsung masuk kedalam kamar Marcell. Siska sesekali melirik kamar Marcell yang berantakan. "Gila kamar lo kayak gudang nyuk! Gue gak betah disini. Di luar aja" ucap Siska kemudian duduk di sova ruang tengah. Mendengar perkataan Siska, Marcell hanya menyengir kemudian mengikuti Siska. Hening beberapa saat sebelum Siska memulai pembicaraan.

"Butuh bantuan apa nyuk?"

"Ini gue bingung gimana cara main di roleplayer nyet. Kan tadi gue udah lumayan akrab sama roleplayernya Cindy Gulla terus gue harus gimana?"

"Yaudah gitu. Lo lanjutin aja. Lo cari aja banyak-banyak temen disitu. Nanti lo juga nyaman sendiri. Tapi lo disitu harus berperan sebagai Rafael. Ya sifatnya gak harus sama kayak Rafael. Jadi diri lo sendiri aja tapi jangan sampek merusak nama baik Rafael" jelas Siska.

Marcell hanya mengangguk-angguk mendengar penjelasan Siska. Dia sudah paham apa yang dimaksud roleplayer atau biasa disingkat RP ini. Siska segera melihat akun Marcell. Siska merasa Marcell sudah mulai terbiasa dengan roleplayer. "Cie udah deket sama cewek aja lu nyuk. Inget, di RP tujuannya bukan cari jodoh" ucap Siska yang hanya dibalas dengan lirikan sinis Marcell.

"Udah lo pulang aja nyet gue mau tidur" ucap Marcell yang sedikit menarik tangan Siska. Siska kesal, dia sudah jauh-jauh datang kerumah Marcell tapi mendapat usiran dari Marcell. "Kampret lo. Awas aja kalo butuh bantuan lagi gue ogah!" Ucap Siska sambil mengambil tasnya dan keluar dari rumah Marcell.

****

Siska POV

"Sialan si kunyuk! Gak mikir apa cewek malem-malem suruh pulang sendirian. Kalo gue di begal gimana coba" aku mendengus kesal sambil menunggu taxi di halte dekat rumah Marcell. Saat ini, perasaan hatiku tak karuan. Antara bahagia karena Marcell sudah bergabung di dunia roleplayer dan bisa menemaniku atau was-was karena Marcell sudah mulai dekat dengan cewek lain di situ. Aku hanya bisa menyesali apa yang sudah aku lakukan tadi. Coba aja tadi aku gak nunjukin apa itu roleplayer pasti saat ini Marcell masih tetep bisa deket sama aku. Melihat perubahan sifat Marcell tadi membuatku takut lama-lama Marcell tidak memperdulikanku lagi.

Siska POV end.

ROLEPLAYERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang