Five

62 9 5
                                    

Nanda : TIRA!! CERITAIN GA!

Nanda : Bangke lo. Nemu cogan ga ngasih tau gue.

Nanda : sakit gue sakiiiit. Gue kira persahabatan kita kuat ra, ternyata enggak:')

Nanda : anjing lu, gue udah dramatis lo cuman read doang?! TEMAN MACAM APA LOOOOOO?!!

Aku tersenyum geli membaca pesan Nanda, cewek ini kalau berurusan dengan cogan memang begini.

Mutiara Adhysa : spam lo ew.

Nanda : Bangke. oke fine. kita ga temenan lagi, sana cari Nanda lain yang lebih bagus dari aku.

Mutiara Adhysa : geli nan. pls stop

Nanda : makanya ceritain nyet

Mutiara Adhsya : sabar njir

Ini semua akibat dari kejadian tadi sore, Aku dan Nanda tidak sengaja bertemu dengan cowok yang kutemui hari itu, yang pada akhirnya kuketahui bernama Reza. Menurut Nanda, Reza termasuk dalam golongan cowok oh-sangat-tampan versi Nanda.

Jujur saja, ketika melihat Reza, aku cukup terkejut, karena kupikir aku tidak akan bertemu lagi dengannya, selain itu, ia nyaris membuatku tersedak dengan nama panggilan aneh yang dia buat untukku.

'Si Manis', memangnya aku ini kucing?

Tidak banyak yang terjadi setelah keterkejutanku melihat Reza, ia hanya memperkenalkan diri, berbasa-basi sebentar, lalu dengan senyuman konyolnya itu, dia meminta id line ku, yang kemudian aku tolak secara halus. Namun, Nanda yang mengaku sahabat karibku ini malah menjadi kan aku sebagai alasan untuk modus

"Add line gue aja, nanti gue send contactnya tira."

Mungkin kalau sedang tidak di tempat umum, aku sudah menjambak rambutnya sampai lepas.

Dan yang lebih menyebalkannya lagi, Reza menerima tawaran Nanda, lalu memberitahu id linenya. Tak lama kemudian, Reza pamit.

Sejurus kemudian, Nanda yang sudah menyebalkan itu malah semakin menyebalkan dengan melemparkan pertanyaan-pertanyaan tentang Reza, yang hanya kubalas dengan "Nanti gue ceritain". Dan, disinilah aku, menerima spam chat dari Nanda, menceritakan bagaimana kejadiannya.

Nanda : oh gituu

Setelah mengetik panjang-panjang aku hanya mendapat balasan seperti itu. curang.

Mutiara Adhysa : y gt.

Mutiara Adhysa : udah puas nan? mau nanya apa lagi? ulang tahun nenek kakeknya?

Nanda : ampuni aku adindaaa! bukan maksudku untuk seperti itu

Mutiara Adhysa : Halah, basi.

Nanda : tidak! tolong lah adinda, maafkan daku

Mutiara Adhysa : udahan ah nan, geli.

Nanda : yee, dasar gila

Mutiara Adhysa : ngaca y mb

Aku tertawa terbahak-bahak membaca chat ku dengan nanda, meskipun sebenarnya percakapan kami tidak benar-benar lucu.

Seseorang mengetuk pintu kamarku, lalu tak lama membukanya tanpa menunggu balasan, Aku melihat Edo, sepupu terdekatku muncul masih dengan seragam sekolah "Ra?"

"Apaan?"

"Kenapa lo ga cerita?" tanyanya,

"Cerita apa?" bukan, bukan aku tidak tahu apa yang dimaksud oleh Edo, hanya saja, berpura-pura itu lebih mudah daripada benar-benar menghadapinya

"Gue tau lo tau maksud gue." ia ikut berbaring di bagian kasur lainnya "Lo tau kan, lo bisa cerita apa aja ke gue. Gue ga bakal bilang juga ke Tante sama Om."

"Iya, gue tau. Lagipula, gue gamau cerita bukan karena gue mau rahasiain, tapi rasanya menyakitkan buat cerita do."

Edo menghela napas, "Oke. Tapi kalo lo perlu gue ngasih dia pelajaran, dengan sukarela gue bakalan memberikannya."

Senyum kecil mengembang dibibirku, meskipun Edo hanya terlampau lima bulan lebih tua dariku, ia selalu melihatku seperti adik kecilnya.

"You can always count on me, you know?"

"I know."

///

Halo!!

Maaf ya, minggu kemaren gue ga sempet ngepost part terbaru, sibuk persiapan uas hehe.

Gue usahakan untuk lebih sering ngepost part barunya, soalnya bentar lagi uas gue juga selesai, dan kalo gue banyak remedial, ya gue bisa santai dan ngetik cerita.

Gue jadi curhat kan wk

Makasih ya udah mau baca! semoga suka sama part ini, dan kalo ada typo typo gitu kalo bisa kasih tau, soalnya gue sangat males buat baca ulang.

Hehehe.

-R

(05/12/2015)

To Forget Brokenheart  [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang