Ch 12

775 63 17
                                    

???

Berapa hari sudah aku ada disini? Aku tak tahu lagi. Dia, aku hanya mengenal dia. Dia tampak begitu cemas, setiap kali aku melihatnya. Aku ingin sekali membantunya. Hubunganku dengan dunia luar, hanya dapat kulihat melaluinya. Apa yang bisa kuperbuat untuk nya? Diriku masih terperangkap disini. Kegelapan mengincar dirinya.

***

Hari ini lagi-lagi aku melihat mereka, ditengah kurungan ini. Menjijikan!! Aku tidak akan pernah membiarkan kalian semua menang. Tidak akan!!

***

Aku dapat merasakan kehangatan menjalar melalui seluruh tubuhku. Degup jantungku terasa kencang, apa yang sedang terjadi? Tiba-tiba ketakutan merayapi tubuhku. Dingin, Tidak!! Tidak!!!

***

Bulan, bulan hari ini tampak berbeda dari biasanya, lebih bulat, lebih berwarna daripada biasanya. Merah, warnanya semakin merah, semerah darah. Dia, aku melihat dia lagi, aku selalu menunggunya. Dia bagaikan magnet bagiku. Hatiku jatuh padanya. Jangan!!! Jangan pergi meninggalkanku sendiri disini!! Air mataku membasahi pipiku.

***

Badanku bergetar hebat. Silau, dia berkilau begitu indah. Kamu pasti bisa.

***

Dia menangis, rambut kuning keemasannya mengibas diterpa angin. Aku ingin menolongnya. Tapi apa dayaku, rantai dikedua kakiku ini tak mampu terlepas.

***

Akhir-akhir ini sering terdengar dengung suara yang semakin lama semakin keras. Warna- warni mulai kelihatan. Layar putih yang mengelilingi diriku ini pun sekali-kali bergetar, bergeming seakan hendak pecah.

***

Berisik!! Kalian berisik!! Jangan menggangguku!!!

***

Aku melihat nya lagi. Hari ini dia tersenyum ceria. Aku pun ikut senang melihat dirinya yang gembira.

***

Kabur!!! Cepat berlari!! Cepat!!!

***

Kepalaku sakit, aarrghh!!!!

***

Nafasku berderu tidak karuan, apa yang sebenarnya terjadi dengan diriku. Detak jantungku cepat, berirama tak karuan. Sesak, aku terasa sesak!!

"Aarrrrgghhh!!!!!!" teriakkanku menggema.

"Putri Violet, akhirnya anda sadar juga."

Aku dapat melihat diriku sendiri dibaluti baju putih, rambut kuning keemasanku dan betapa gelapnya langit utara dari balkon tempatku berbaring. Tidak!! Tidak!!

"Aaarrghh!!!!!!!" teriakanku menggema.



WARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang