EMPAT

85K 4.5K 29
                                    

(Alena Pov.)

Gue terbangun karena suara alarm yang sangat memekikkan telinga gue.

Tingg...

Gue mengucek mata gue kemudian terbangun begitu melihat jam telah menunjukkan pukul 08.17.

Setelah siap, gue langsung menelfon seseorang untuk mengangkat koper-koper gue.

Gue bawa 3 koper! Banyak banget kan barang gue? Haha gak deng. Dua koper itu isinya untuk keperluan gue sehari-hari, dan satu koper lagi buat oleh-oleh.

***

Gue sekarang tengah berjalan santai di bandara Austin Straubel, diikuti 5 orang bodyguard gue yang menyeret koper gue.

Tiba-tiba ada seorang anak kecil yang berjalan ke arah gue dengan mukanya yang polos, aww cute!

"Hai kakak." Sapa nya ceria.

"Hai sayang, nama kamu siapa?" Tanya gue sambil menggendong nya.

"Fena. Kakak namanya siapa?" Tanyanya mengedipkan kedua matanya.

Gemesss!!

"Nama kakak Alena, mama kamu dimana?" Tanya gue mencium pipinya gemas.

Dan sebuah teriakan membuat gue menengok ke belakang Fena.

"Omgg fena, maaf ya dek." Ucap nya lalu mengambil anak nya dari gendongan gue.

"Gakpapa, aku pergi dulu ya, dadah Fena!" Ucap gue tersenyum sambil mengecup singkat pipi Fena dan kemudian berlalu dan kembali memakai kacamata hitam gue.

Gue duduk sambil menatap kosong ke arah jendela pesawat menunggu 17 jam ke depan.

Good bye USA! Welcome indonesia!

***

Akhirnya gue sampai juga.

Sekarang gue telah berada di bandara Soekarno-Hatta.

Gue sedang asik menatap sekitar sampai seseorang menabrak gue.

Bruk!

"Aww." Pekik gue kaget.

Gue mendongak menatap nya dan ternyata dia adalah seorang pria yang bisa di bilang em..tampan? Entahlah. Tapi sepertinya mukanya familiar?

"Hey? Udah puas ngeliatin nya?" Ucap nya geli.

Gue tersadar lalu kemudian menatap nya datar, lalu berjalan melewatinya tapi baru selangkah tangan gue di cekal oleh orang itu.

Gue menepis dengan kasar tangan nya.

"Don't touch me!" Ucap gue dingin.

"Eh sorry, lo gak kenal gue?" Tanya nya menatap gue bingung.

"Ga." Balas gue datar.

"Serius?? Lo lupa dengan gue?" Ucap nya menatap gue kaget.

Gue menggeleng sambil tetap menatap nya dingin.

"Gue Aditya, lo udah ngenal gue?" Tanya nya.

"Aditya? Bentar, dia kan lawan gue waktu balapan itu!" Batin gue.

"Gak." Balas gue dingin lalu berlalu dari hadapannya.

Gue celinguk mencari seseorang yang di katakan daddy akan menjemput gue.

"Apa anda mencari seseorang?" Tanya salah satu bodyguard gue.

Gue mengangguk dan tetap melirik semua orang.

Dan tepat seorang laki-laki yang lagi jongkok sambil membawa papan nama bertulis kan 'Alena Franda Ghoman'.

"Fero!" Pekik gue lalu memeluk nya.

"Weits, santai sayang." Ucap nya menatap gue kesal karena gue memeluk nya tiba-tiba dan itu menbuatnya terjatuh ke belakang.

"Jadi lo yang jadi sekertaris gue?" Tanya gue antusias.

Gimana gak senang coba? Fero itu kakel gue waktu smp yang pindah waktu kelas 3 smp ke bandung, dan lebih gilanya lagi gue sempat suka dia, tapi sekarang udah enggak yah.

Fero mengangguk lalu menarik gue menuju mobil bmw putihnya.

Dia menyuruh bodyguard gue menaruh koper-koper gue ke dalam bagasi mobil nya.

***

Tada...

Gue sekarang udah ada di dalam rumah sambil memeluk mama, papa dan kakak gue tercinta.

"Ish..kok lo gak bilang kalau lo pulang ke indo." Ucap gue lalu mencubit perut kakak satu-satu gue ini.

"aww..kan suprise, WELCOME BACK MY SISTER." Ucap nya nyengir ke arah gue lalu memeluk gue erat.

"Mom, dad, Fa, aku naik duluan ya aku capek." Ucap gue lalu mengecup singkat pipi mereka.

My Nerd Is CEO

[1] My Nerd is CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang