SEPULUH

73.6K 4.4K 21
                                    

(Alena Pov.)

Gue berjalan santai menuju kelas dengan muka datar sambil membawa buku biologi.

Gue membuka pintu kelas yang terbuka sedikit tanpa memperdulikan teman sekelas gue yang tertawa menatap gue.

"Udah gila kali ya mereka?" Batin gue.

Gue membuka pintu kelas itu dan masuk ke kelas

Byur!

"Bangsat!" Umpat gue dalam hati.

Gue berusaha mengontrol emosi gue yang gue yakini kini muka gue telah merah padam.

Gue menatap dengan datar teman-teman sekelas gue.

Tiba-tiba suara seseorang menambah emosi gue, siapa lagi kalau bukan nenek lampir itu.

"Upss...eh udik udah dateng ya? gimana kejutan nya? suka?" Ledek nenek lampir itu.

Gue menghiraukan ucapan nya lalu menatap Em yang menatap gue dengan khawatir.

Lalu pandangan gue tertuju kepada seorang pria yang gue kalahakan dalam balapan dulu, dia sedang memejamkan mata sambil mendengarkan lagu dari hp nya.

Gue menghela nafas sejenak lalu berjalan ke arah toilet.

Sesampainya di toilet gue mengganti seragam gue dengan seragam cadangan gue lalu membasuh muka gue dengan air.

"Gue harus ekstra sabar sekolah di sekolah ini, andai gue jadi diri gue sendiri udah gue tampar muka cewek sialan itu." Ucap gue kesal.

***My Nerd Is CEO***

Gue berjalan dengan santai seperti biasa ke ruangan gue setelah sekolah sepi tapi baru saja gue ingin menekan tombol kode ruangan gue seseorang telah memanggil gue.

"Eh lo ngapain di sini?" Tanya Aditya menatap gue dengan tatapan menyelidik.

"A..aku lagi kesasar." Ucap gue menunduk.

Mati gue kalau sampai ketahuan.

Dia terlihat tidak percaya tapi kemudian mengangkat bahu acuh. Gue diam-diam menghela nafas lega.

"Lo ikut ke rumah gue." Ucap nya santai.

Gue membelakakkan mata sambil menatap nya bingung.

"Ngapain? A..aku ma..mau pulang" Ucap gue datar

"Bu sri nyuruh lo ngajarin gue karena nilai gue anjlok." Ucapnya santai.

Gue terbengong menatap nya sambil menggeleng.

"Emang cuma gue aja apa yang pintar di sekolah ini!" Batin gue kesal.

"Gak! Aku gak mau! Kamu pasti bohong!" Ucap gue kesal.

Dia menatap gue datar sambil tersenyum miring.

"Warning! Ada bahaya nih!" Batin gue waspada.

Baru saja gue ingin berlari pria itu telah mencengkram lengan kanan gue sambil menyeret gue masuk ke dalam mobil mercy hitam nya.

***My Nerd Is CEO***

Dan ternyata dia membawa gue ke apartemen nya.

Gue melihat isi apartement nya astagaa udah kayak kapal pecah.

"Ini apartemen atau kandang kambing? Kandang kambing aja masih mendingan." Batin gue.

Gue terbengong melihat sampah-sampah plastik bekas cemilan berserakan di lantainya, beberapa baju kaos ada di sofa dan di karpet, dapurnya pun sudah tidak pantas di sebut dapur. Dan gue ngeliat dia duduk di sofa nya dengan santai .

"Eh kok aku di bawa ke sini! Aku mau pulang!" Ucap gue kesal lalu bersiap pergi.

Dia menatap gue dengan satu alis yang terangkat.

"Njirr! Kok tambah kece? Eh! Apaan sih gue!" Batin gue.

"Kalau lo pergi dari sini gue bakalan laporin ke bu Sri kalau lo gak mau ngajarin gue!" Ucapnya mengancam gue.

Gue menghela nafas lalu kemudian mengangguk pasrah.

"Itung-itung cari amal." Batin gue.

Dia kemudian berjalan menuju sebuah pintu ber-cat cokelat. Sebelum masuk dia berbalik menatap gue.

"Lo tunggu di sini, gue mau mandi dulu, lo buat soal aja dulu. Awas lo kabur." Ucap nya lalu menutup pintu kamarnya.

Gue menghela nafas kemudian menatap kembali apartemen jorok ini.

"Apa gue bersihin aja yah?" Batin gue.

Gue mulai membersihkan semuanya dan satu jam kemudian gue memperhatikan sekitar gue yang sudah pantas di bilang apartemen.

Lalu tak lama kemudian Aditya keluar memakai baju kaos hitam polos dan celana pendek.

Dia mengernyit menatap apartemen nya yang telah bersih sambil menatap gue bingung.

"Lo yang bersihin?" Tanya nya bingung.

Gue mengangguk bangga pada nya.

"Wow ternyata lo berbakat jadi pembantu yah." Ucap nya tertawa.

Gue mencerutkan bibir gue lalu menjitak nya pakai pulpen yang gue pegang.

"Aww sakit Oo." Ringis nya kesal.

Gue mengangkat bahu acuh lalu membuka buku pelajaran fisika dan mulai menerangkan pelajaran kepada nya.

My Nerd Is CEO—

(19-desember-2015)

[1] My Nerd is CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang