Gadis itu merenggangkan badannya yang terasa pegal. Lalu ia menghela napas berat dan mengerjapkan matanya yang terasa ingin dipejamkan.
Sudah nyaris lebih dari seminggu, tugas-tugas itu membebaninya. Saat tangannya menyentuh telinga cangkir, ia merasa ada sesuatu yang berbeda. Dilihatnya cangkir itu dan menemukan secarik kertas seperti telah disobek.
Isinya:
Kamu ingin cepet mati ya, minum kopi tiap malem dan gak pernah ngatur pola tidur?Gadis itu mengernyitkan dahinya lantas mengedarkan pandangannya. Hanya ada satu barista yang tersisa. Oh, mungkin saja laki-laki berambut keriting itu yang menulisnya. Ia tidak mengingat barista yang ada di kafe ini walaupun sering berkunjung tiap malamnya.
Ia meletakkan kembali kertas itu lalu merapikan barang bawaannya. Selesai sudah pekerjaannya, waktunya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exit Wounds
Short Story[TR 4] Elsa, kopi, tengah malam, luka, tugas, Hafizh. Semua itu berkaitan. copyright 2015 © rdnanggiap