Day 4; 07. AM

7.7K 1.2K 24
                                    

"Ada kertas gak, di atas meja nomor enam, tadi malam?" tanya Hafizh, sebelum berangkat menuju kuliahnya ia mampir ke kafe.

"Oh, ada kayaknya. Hampir gue buang, tapi gue taro di kantong apron lo. Kayaknya itu buat lo," jawab Saka sambil menunjuk gantungan tempat apron seperti biasa.

Hafizh menepuk pundak Saka dua kali, "Thanks, bro."

Tangan Hafizh terjulur untuk mengambil secarik kertas lalu membacanya.

Isinya:
Kamu siapa ya? Bukan urusanmu juga.

Hafizh terkekeh kecil. Gadis itu menjawab cuek namun tetap bertanya tentangnya. "Najis, kenapa lo sekarang?" tanya Saka yang bersiap akan pulang.

"Berisik." Hafizh membalas singkat.

Saka menjitak kepala Hafizh. "Gitu lu ye, gak cerita-cerita lagi, adik kecil."

"Sialan," umpat Hafizh. "Tuaan gue, ya. Gue tau, gue lebih pendek tiga senti daripada lo. Cuma dikit, keriting!"

Saka tertawa lalu melambaikan tangannya pada Hafizh.

Exit WoundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang