Hujan mengguyur malam. Membuat Elsa terperangkap berjam-jam di sebuah kafe. Matanya menatap cipratan air yang singgah pada kaca jendela. Malam semakin gelap, warnanya pekat.
Dari dalam kafe, yang terdengar hanyalah suara jam dan suara derasnya hujan yang jatuh ke tanah. Seolah air yang turun bersuara merintih kesakitan saat jatuh mengenai tanah.
Elsa hanya duduk diam memandangi jendela tanpa membuka mulut atau memesan apa-apa lagi. Menikmati malam yang sunyi dilahap hujan.
Ia tidak menemui laki-laki itu. Mungkin akan canggung rasanya jika bertemu. Tapi sungguh, Elsa memang butuh penyembuh.
Mungkin saja laki-laki itu bisa menjadi penyembuh luka. Elsa butuh plester yang baru untuk menutup luka lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exit Wounds
Short Story[TR 4] Elsa, kopi, tengah malam, luka, tugas, Hafizh. Semua itu berkaitan. copyright 2015 © rdnanggiap