"KAMU TAU GAK KALO SAYA JADI IBU KAMU PASTI SAYA AKAN MEMBUANG KAMU DAN GAK AKAN NGANGGAP KAMU SEBAGAI ANAK IBU SENDIRI"
"Hahaha" Unara hanya bisa tertawa miris mengingat kata-kata yang diucapkan gurunya tadi. Sekarang Unara berada di balkon kamarnya dan duduk disebuah kursi lalu menopang dagunya di sebuah pagar. Tatapan matanya kosong, hanya diam dan sesekali teringat perkataan gurunya.
"Gak usah lo bilang gitu juga, mama gue dari dulu gak pernah nganggep gue itu ada di hadapan dia bahkan di dunia ini" Unara kembali menarik ujung bibirnya untuk tersenyum.Ya. Senyuman miris.
Unara melirik arloji nya yang masih berada di pergelangan tangannya. Pukul 00.00 dan sampai sekarang Unara masih belum bisa memejamkan matanya.
"Udah jam segini gue masih belom bisa tidur, arghh..." gerutu Unara kesal.
❤❤❤
"Ara bangun!" teriak seseorang dari luar kamar Unara, mungkin papa nya.
"Ya." sahut Unara dari dalam kamar. "Aish kenapa gue bisa ketiduran di balkon kayak gini. Bisa ancur tulang-tulang gue kalo kayak gini" geurutu Unara yang baru menyadari kalo tadi malam ia tidur di balkon kamarnya. Unara pun bangkit dan berjalan menuju pintu kamar nya untuk membukakan pintu. Terlihat wajah ayahnya yang berada di ambang pintu dengan tatapan kesal.
"Apa?" tanya Unara dingin.
"Cepetan siap-siap sekolah." balas Darmawan tak kalah dingin.
"Aku udah di Do" jawab Unara santai.
"Papa tau." jawab papanya lagi membuat Unara menaikan kedua alisnya tidak paham. "Papa bakal nyekolahin kamu di sekolahan punya papa, jadi sekalinya kamu berbuat ulah pun kamu gak bakalan gampang di DO. Tapi lebih baik sih kamu gak usah berulah lagi, buang-buang duit papa doang" terus papa nya lagi.
"Ya gak usah di sekolahin lagi aja. Susah amat."
"Seenaknya kamu ngomong! Kalo kamu gak sekolah mau taro dimana muka papa?! Kamu tau kan--"
"Papa ini adalah pengusaha sukses dan papa adalah orang terkaya nomor 2 se-Asia. Yakan?" ucap Unara sudah bisa menebak kata-kata papa nya itu. "Tinggal coreng aja nama Ara dari KK. Susah ya?"
Darmawan hanya membelalakan matanya mendengar jawaban dari anak semata wayang nya itu. Oh tidak. Anak kedua nya setelah Inara. "Papa lagi gakmau berdebat sama kamu. Udah sana siap-siap berangkat sekolah" ucap papa nya lalu berlalu meninggalkan kamar Unara.
Unara pun segera menutup pintunya dan segera memasuki kamar mandi kemudian bersiap-siap pergi ke sekolah. 30 menit kemudian Unara sudah keluar dari kamar mandi dan segera bersiap-siap menggunakan pakaian sekolah baru nya yang tiba-tiba sudah berada di kasur nya.
Unara langsung turun menuju ke meja makan di lantai bawah, mengambil sebuah roti dan meminum susu nya kemudian berlalu keluar tanpa memperdulikan papa nya. Unara menyalakan motornya dan melajukannya dengan kecepatan maksimal membelah jalan raya jakarta yang terlihat masi sangat sepi. Unara melirik arloji nya sekilas yang masih menunjukan pukul 05.50.
❤❤❤
Jangan lupa vote dan comment ya! Jangan jadi silent readers oke

KAMU SEDANG MEMBACA
This Is My Love Life
Teen FictionUNARA. Gadis cantik berambut hitam pekat yang memiliki sifat baik, ramah, manja periang serta feminim seketika berubah menjadi 360° seiring perkembangan umur nya yang mulai mengerti apa yg ia alami. Sejak itu ia memiliki sejuta masa lalu yg kelam. U...