"Orangnya itu..." kata-kata Weldi masih menggantung"Woy gila! Bunuh aja gue woy sekalian!" Unara pun terus mengoceh sendiri didalam hatinya
"RAGA!!!" ucap Weldi riang dengan wajah --sok-- tanpa dosanya itu. Raga pun hanya membelalakan matanya mendengar apa yang barusan di ucapkan oleh Weldi
"Woy kok gua sih? Emangnya gua suk---"
"Hm..." ucapan Raga pun terpotong tatkala sudah ada seorang guru laki-laki yang masuk kekelas secara tiba-tiba.
Seketika suasana kelas pun menjadi hening, Weldi yang tadinya menjadi pusat perhatian pun langsung buru-buru duduk di bangku nya yang berada disebelah Raga. Akhirnya Unara bisa bernafas dengan lega berkat guru laki-lakinya itu yang datang dan membuat semuanya bubar --sebelum semuanya terbongkar. Sekilas Unara melihat kilatan dari Weldi yang seakan-akan mengatakan "Permainan ini belom selesai, tunggu aja part selanjutnya" dan sekarang Weldi hanya tersenyum devil kearah Unara yang tepat berada di bangku belakang Weldi.
"Mati lo tai! Mati!" sumpah serapah Unara dalam hati.
Tiba-tiba Nabila menyikut lengan Unara sambil berbisik "Lo sama Weldi kenapa, sih?" Unara hanya mengangkat bahunya malas menanggapi pertanyaan Nabila.
❤❤❤
Tet...Tet...
Bel istirahat pun berbunyi, membuat seluruh murid yang berada didalam kelas berhamburan menuju kearah kantin. Melihat teman-teman seluruh nya pergi ke kantin Unara pun hanya duduk-duduk malas di bangku nya. Sekarang hanya tinggal Unara seorang yang berada didalam kelas, untuk membunuh rasa kesalnya Unara menyetel mp3 dari i-Pod miliknya. Yang dipikirkan Unara sekarang pun hanya tentang kronologi pasti dari Cinta.
Hanya hati yang bisa mengungkapkan semuanya, batin yang terkuat sekalipun belum tentu bisa mengungkapkan segalanya.
Bahkan sampai sekarang pun Unara masih bingung, karena hingga detik ini juga belum ada seseorang yang ia cintai atau ia sayangi dengan benar-benar tulus. Selama ini Unara hanya menyukai seseorang lewat fisik ataupun bakatnya, bahkan untuk kata 'Suka' pada perasaan Unara pun itu kurang pantas karena perasaan Unara itu lebih pantas jika dibilang 'Kagum'.
"Jangan ngelamun, nanti kesambet, loh." ucap seseorang membuyarkan lamunan Unara. Unara pun mendongakkan kepalanya menuju sumber suara yang ternyata berada tepat di depan meja belajarnya. Ya. Weldi.
"Apasih" Unara mendengus mendengar ucapan Weldi. "Belom puas lo hampir buat jantung gua copot?!" tanya Unara kesal.
"Buktinya tadi gue gak nyebut nama lo kan?" ucap Weldi dengan sangat enteng.
"Udah lah lo sana gak usah gangguin gue" Unara pun bangkit dari bangku nya menuju taman belakang sekolah.
"Tuh anak PMS kali ya," ucap Raga yang tiba-tiba sudah berada disamping Weldi. Weldi hanya mengangkat bahunya heran dan terus menatap Unara yang semakin menjauh.
❤❤❤
2 tahun kemudian...
"UNARA!!!" teriak seorang guru wanita yang sedari tadi mengejar Unara karena hari ini Unara telat dan mencoba untuk kabur "BERHENTI KAMU!" teriak guru itu lagi.
Unara pun hanya menutup kupingnya berkat suara guru nya tersebut yang menggelegar kemudian menghentikan langkahnya, lalu berbalik menghadap kearah gurunya yang berada di belakang "Kenapa?" tanya Unara dengan tatapan menantang.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Is My Love Life
Teen FictionUNARA. Gadis cantik berambut hitam pekat yang memiliki sifat baik, ramah, manja periang serta feminim seketika berubah menjadi 360° seiring perkembangan umur nya yang mulai mengerti apa yg ia alami. Sejak itu ia memiliki sejuta masa lalu yg kelam. U...