Chapter 2

123 13 1
                                    

Maaf jika typo bertebaran guys. Selamat membaca !!!!
Don't forget to vote and comment guys.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~ Ariana POV ~

Dia ini siapa sih kenapa aku tak bisa membaca pikirannya seperti yg lain. Kenapa aura tubuhnya sangat kukenal padahal aku baru bertemu dengannya. Oke ini sangat aneh.

"Justin, sedang apa kau disini?" Kataku. "Kebetulan lewat dan melihatmu" katanya menjawab. "Lagipula headphone dan I-podku kau bawa." Katanya lagi. "Oh ya, Sorry. Ini kukembalikan." Kataku mengembalikan. "Kau mungkin butuh itu, anak anak sini emang gitu jadi abaikan saja." Katanya memejamkan mata menyandar pada pohon. "Thanks ya" kataku. "Untuk ??" Katanya menatapku. "Semuanya" jawabku. "Kau hanya belum mengenalku saja." Katanya.

"What do you mean?" Kataku. "Kau pasti sudah tau kalau aku salah satu anak The Boys dan terkenal sebagai Bad boy sekolah, kau tak takut padaku?" Tanyanya. "Tidak. Aku yakin kau berbeda." Kataku pasti. Dia yg tak tau aku yg sebenarnya. "Sudahlah aku mau ke asrama, kelasku sudah selesai." Katanya. "Hati hati Justin" kataku tersenyum.

"Ya, kau juga. Jangan suka melamun sendirian gk baik" katanya berdiri Dan mengacak rambutku pelan lalu berjalan pergi. Kurasa aku mulai menyukainya. TIDAKKK. Itu tidak boleh terjadi
INGAT kau malaikat Ariana Sadar !!!! Dia bukan bangsa Kita.

Akhirnya aku sampai di kamar asramaku dan ya aku tinggal di asrama sekolah. FYI aku bersekolah di Big Rush Senior High School, LA. Sekolah khusus musik. Syukurlah setidaknya aku menjalani sekolah dengan bidang yg aku sukai yaitu bermusik. Oke sudah dulu. Besok aku sudah harus memasuki kelas karena minggu depan sudah ada festival sekolah.

Sudahlah ganti topik saja. Aku penasaran dengan Justin kenapa aku tak bias membaca pikirannya padahal aku bisa membaca pikiran Niall dan Harry. It's weird. Niall orangnya supel, ceria, baik, cute juga sih. Kalau Harry aku belum tau pasti dan Justin entahlah aku merasa aneh saat berada dekatnya. Dia Itu dingin tapi perhatian take seperti teman temannya yg gampang ditebak.

Oya aku lupa, aku harus mengambil jadwal di ruang admin. Aku berlari keluar kamar menuju ruang admin terburu-buru. BRUKKKKK !!!! "Awwww" Kata seorang cewek terjatuh. "Sorry, sorry aku lagi buru buru, sini aku bantu berdiri." Kataku meminta maaf. "Kau anak Bari belagu banget sih, son cantik banget, loe itu gk ada apa apanya sama gue" katanya tajam. "Aku kan sudah minta maaf lagian aku gk sengaja kok." Kataku datar.

"Rasain ini, supaya loe tau gimana rasanya jatuh" katanya mendorongku jatuh. "Ouch""Ekhemm. Ada apa ini?" Kata Justin tiba tiba muncul. "Eh anu, Justin, dia tadi jatuh terus aku bantuin gk mau" kata cewek Itu. Justin menghampiriku dengan wajah datarnya take membalas perkataan cewek itu.

Justin berjongkok dan mengangkatku di tangannya. "Kau Selena kan?? Tidak perlu membantunya, aku yg akan membantunya jadi pergilah" Kata Justin pada cewek yg baru kuketahui bernama Selena Itu dengan tetap mengangkatku ala bridal style sambil berlalu pergi.

Aku meneliti wajahnya sambil tersenyum tipis. "Kenapa senyum senyum?" Katanya datar. "Mukamu jutek dan data sifatmu dingin seperti es tapi perhatian sekali" kataku padanya. Dia berhenti berjalan. Dia menatapku tajam, mata caramelnya membuatku terpesona. Akhirnya tatapan matanya melunak "aku begini karna ada sebabnya, jangan bertanya apa alasanku." Katanga sambil berjalan lagi.

"Owww ya, aku pasti bisa membuatmu berubah." Kataku yakin. "Coba saja" katanya datar. "Pasti" kataku. Kita sampai di depan ruang admin, dia menurukanku dari gendongannya. "Masuk sana, ambil jadwalmu!!!" Katanya. "Iya, ini juga mau masuk" kataku kali masuk kedalam mengambil jadwal dekat meja. "Sudah nih" kataku. "Ikut aku" katanya menarik tanganku pergi. "Mau kemana??" Tanyaku. "Ke suatu tempat" jawabnya.

Find Your Purpose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang