Chapter 8

107 13 0
                                    

Maaf bila typo bertebaran
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~ Ariana POV ~

Aku bernafas lega setelah Tampil Barusan. ARGHHHHH !!!!! aku tidak bisa berhenti mengingat perbuatan Justin di depan. Aku ingin Justinku kembali. Aku ingin Justin yang seperti tadi setiap saat bersamaku.

KRINGGGG.....KRINGGG... Bel pelajaran berakhir berbunyi. Aku membereskan bukuku dan berjalan ke lockerku. Aku meletakkan bukuku ke dalam locker dan mengambil baju Olahraga karena sebentar lagi aku ada kelas Gym bersama Mr. Diesel.

"Ariana" panggil seseorang. Aku berbalik Dan melihat Mr. Levine menghampiriku. "Ada apa Mr" tanyaku. "Saya hanya ingin bilang kalau kalian, maksud saya Kamu, Justin, Harry, Selena, Niall, Dan Meghan yang nantinya akan tampil dalam festival sekolah hari Jumat. Jadi tolong beritau yang lain ya" Kata Mr. Levine. "Seriously, Omg thank you so much Mr. Saya akan beritau yang lain." Jawabku bersemangat. "Oke, kalau begitu saya pergi dulu." Katanya lagi. "Ya, silahkan" balasku.

Aku pun segera mencari Justin, Selena, Niall, Harry, Megan untuk memberitau mereka. Sesampainya di Canteen aku melihat Niall Dan Harry sedang bergelut dengan daging Steaknya. Aku menghampiri mereka. "Hazza, Nayel !!!" Panggilku. Merekapun menatap ke arahku dengan muka datar -.-".
"Hahaha, aku punya berita gembira untuk kalian" kataku bersemangat.

"Memangnya berita apa sih, sampai sampai kau mengubah nama kami" jawab mereka. "Kata Mr. Levine Kita berenam terpilih untuk tampil dalam festival sekolah hari Jumat ini." Kataku berbinar-binar. "Seriously, kau tidak sedang bercanda kan Ariana" Tanya Harry. "I'm serious. Untuk apa aku berbohong" jawabku. "Aku akan beritau Megan soal ini" Kata Niall. "Itu harus Ni. Ya sudah aku mau memberitau yang lain dulu. Byeee Guys" kataku lalu berlalu pergi.

Aku berjalan mencari Justin. Aku harus segera memberitaunya sekarang karena sebentar lagi aku masuk kelas olahraga. Aku berlari mencari Justin kemana mana tapi tidak ketemu. "Ariana? Sedang apa kau disini?" Tanya Cameron. "Huhhh, kau ini mengagetkanku saja. Aku sedang mencari Justin." Kataku. "Oww, mau kutemani? Aku tidak ada kelas hari ini" katanya lagi.

"Hmmm, boleh deh" jawabku. "Aku pergi dulu ya, aku ada kelas kalau kau bertemu Justin bilang saja kalau aku mencarinya. Byee Camiee" kataku lagi lalu berlalu menuju toilet untuk ganti baju olahraga. Ohya Camiee Itu panggilanku padanya saat masih remaja. Hahaha

~ Cameron POV ~

"Justin, kenapa harus cowok Itu lagi, mulai dari Ariana kecil dia selalu berhasil mengambil hati Ariana bahkan sampai sekarang" kataku dalam hati. "Arghh, Ariana kapan kamu melihatku sebagai cowok bukan kakakmu." Batinku bicara.

Aku jelas tau apa tugas Ariana di bumi ini. Tapi kenapa tugas itu harus mengingatkannya pada Justin. Aku tau Ariana mencintai Justin dari dulu, bahkan dia adalah First Love Ariana. Dan aku kira Ariana juga cinta pertama Justin.

"Hey bro, sedang apa kau disana? Melamun?" Tanya Nash teman baruku. "Tidak ada. Aku hanya lelah karena pelajaran." Kataku berbohong. "Ke Canteen yuk, laper nihh." Ajaknya. "Boleh deh, Ayo" jawabku.

"Cam, kau kenal Ariana kan?" Tanyanya tiba tiba. "Ya, kenapa memangnya?" Tanyaku balik. Aku memakan makananku yang tadi kupesan. "Dia Itu cantik ya? Tapi sayang juteknya parah." Katanya membuatku tersedak dan langsung meminum minumanku. "Kau kenapa Cam?" Tanyanya. "Jutek? Masak sihh" tanyaku tak percaya. "Ya, aku tidak bohong" jawabnya. "Sudahlah makan saja makananmu, jangan banyak bicara" kataku lagi.

~ Justin POV ~

Kelas Olahraga, yappp kelasku saat ini. Kelas kesukaanku setelah kelas music. Aku berada di Aula olahraga sendirian sekarang karena bel belum berbunyi. "Justinnn!!!!!!" Panggil seseorang. Aku memutar tubuhku mencari orang yang memanggilku. "Justin, kau daritadi kucari tau gak?" Kata Ariana. "Mana aku tau? Aku baru sekarang bertemu denganmu, Bodoh" jawabku datar. "Ya juga ya" katanya sambil nyengir. "Oh ya, aku ada berita gembira, Kita berenam terpilih untuk tampil di festival sekolah untuk menyambut murid Baru." Katanya semangat. "Ohhh, ya bagus kalau begitu." Jawabku santai.

"Ihhhh, kau ini responnya jelek sekali sih" katanya cemberut. Aku menghembuskan nafas kasar "terus responku harus bagaimana? Hahh, berlagak menjadi Niall Yang lebay?" Tanyaku sambil mencubit pipinya. "Awww, sakit Just, lupakan saja kau tidak seru" katanya tetap cemberut.

"Kau ingat, omonganku masih berlaku hingga saat ini lhooo" Kataku tersenyum. "Omongan apa?" Tanyanya masih mengerucutkan bibirnya. "Seriously, kau sudah lupa? Dasar pikun." Kataku. Aku melihatnya yang bertambah kesal karena ucapanku. Aku melangkahkan kakiku ke arahnya. "Kau mau apa?" Tanyanya sambil mundur. Aku terus melangkahkan kakiku sampai Ariana benar benar terpojok olehku.
Tubuhnya membentur dinding aula. Aku menarik pinggangnya mendekat pada tubuhku. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Ariana. "Tidak ada, aku hanya mencoba menghukummu" jawabku dengan tangan tetap merangkul pinggangnya. "Hukuman macam apa? Aku tidak bersalah? Memangnya ap-" perkataannya terputus.

Aku menempelkan bibirku pada miliknya. Aku Menciumnya lembut, setelah agak lama dia baru membalas ciumanku. Aku tersenyum dalam ciuman kami. Tubuhku mendorongnya ke tembok dengan tanganku berpindah dari pinggang ke wajahnya. Aku memperdalam ciuman kami. Dia melingkarkan tangannya di leherku. Sekitar 5 menit, aku melepas bibirku dari bibirnya.

Aku melihatnya mengambil nafas. Aku memajukan wajahku lagi. Dia langsung memejamkan matanya. "Kau, mulai Sekarang harus ingat apa yang kulakukan kalau melihatmu cemberut lagi, Ana." Kataku berbisik di telinganya.

Ariana langsung membuka matanya lebar. "Kau tau, apa yang kau lakukan, Justin?" Tanyanya. "Menciummu, tentu saja" jawabku. "Kau mengambil First Kissku Justin" katanya sambil menunduk. "Someone is blushing right now" kataku tertawa kecil. "Kau menyebalkan Justin" katanya lagi.

Aku mengangkat wajahnya menghadapku. "Harusnya kau senang cowok tertampan di sekolah menjadi first kissmu" kataku menyeringai kecil. "Dasar PD sekali kau. Sudah berapa cewek yang sudah kau cium, haaa?" Tanyanya. "Hmm, mungkin kau yang ke 299" jawabku sambil tertawa.

"WHATT THE HELL, JUSTIN" katanya berteriak. Aku menutup telingaku karna suaranya. "Aku bercanda Ariana, kau tak perlu berteriak sekeras Itu" kataku. "Lalu apa?" Tanyanya. "Kau juga first kissku, puass" jawabku. "Bohong, kau pasti bohong" katanya. "Serious, I'm not a liar" kataku lagi.

KRINGGGG!!!! KRINGGGG!!!!!

"Ya sudah kalau tidak percaya" kataku. Murid murid yang lain sudah mulai berdatangan ke aula ini. Sedikit informasi, aula olahraga disini terbilang sangat lengkap. Ada tempat Gym, lapangan basket, tempat Latihan cheers, lapangan football, sampai arena boxing dan beladiri lainnya lengkap.

"Good afternoon, guys" sapa Mr. Diesel. Tapi aku lebih suka memanggilnya Mr. Vin. "Hari ini, olahraga Kita adalah Basket. Jadi buatlah kelompok cowok sendiri, cewek sendiri. Terdiri dari 5 orang. Hurry guys." Katanya lagi.

"Justin, kau ikut kelompok kami ya?" Kata Jason. "Boleh, ayo kesana" kataku. Ariana sudah bergabung bersama temannya daritadi. Mungkin masih malu karena kejadian tadi. "Kau masih pakai baju Itu, cepat ganti pakai Jersey basketmu." Kata Jason.

***********
A person who truly loves you will never let you go or give up on you, no matter how hard the situation is. ~ Ariana

######################

JUSTIN ON MULMED

hey guys, I'm back. I'm so sorry if this update is so slow. I have many works on school. I'm trying to write this story as soon as possible.

I hope you all always waiting for the next story update. thank you for everyone who always be my readers and always comment my story. Thanks for people who vote my story. Without you I'm nothing guys

I Love You So Much Guys ({})

#CarrissaSwaggie28 ;)

Find Your Purpose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang