Sebuah lilin ramping berdiri tegak di kamarku
Cahyanya menyeruak di kemuraman gulita
Nyala apinya kecil hampir seperti tubuhnya yang ramping
Api itu terlihat enggan bernyala, tapi tetes lelehannya
bergelayut di tubuh
Tes, tes, begitulah bunyi yg terbentur di dinding meja
Merasakan tetesan hangatnya, mendengar suara jatuhnya
lelehan buatku tenggelam dalam kemuraman cahaya lilin
Entah sampai kapan ia akan tetap tegak dengan tubuh rampingnya itu
Entah sampai kapan api kecil itu menari di atas tubuhnya
Mungkin sebentar lagi api kecil itu lenyap dan tubuhnya menjadi bungkuk
Jika ia telah bungkuk, takkan ada satupun yg mau melihat
Bahkan gelapnya kamarku pun segan tuk menyapanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi
PoetryBayangan itu unik, dengan segala kegelapannya, segala kebisuannya, ia hadir. Satu yang tak bisa dipungkiri-kenyataannya ia dekat denganmu