Malam bintang, apa kabarmu di sana?
Aku rindu dengan rangkulan cahyamu
Apa kau juga rindu padaku?
Aku tak henti memohon pada awan agar tidak menutupmu
Aku juga selalu meminta agar langit menyingkirkan sluruh penghuninya
Namun, langit egois ia menumpahkan meteor, komet, dan
segala makhluk indah lainnya
Lagi-lagi aku gagal melihatmuApa salah bila aku ingin bergantung bersamamu di bingkai langit?
Apa kau benci pada bulan yang hidup mengandalkan mentari?
Cuman mentari yang buatku terlihat di sampingmu
Aku rela menepis sinar mentari dan meredupkan tubuhku, asal engkau ada di dekatku
Jika gelap kamu bisa melihatku untuk apa menjadi terang?
Cukup dengan sinar kecilmu aku sanggup bartahan dalam kegelapan
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi
PoetryBayangan itu unik, dengan segala kegelapannya, segala kebisuannya, ia hadir. Satu yang tak bisa dipungkiri-kenyataannya ia dekat denganmu