Waktu berjalan dengan sangat lambat saat itu. Ia masih sabar menunggu seseorang yang sudah menjadi bagian dari dirinya. Seseorang yang membuat hidupnya menjadi lebih berwarna dan indah. Seseorang yang mampu membuat hatinya berdebar-debar hanya karena mendengar tawanya. Seseorang yang mampu membuat hatinya bergetar saat pernyataan cinta itu diucapkan. Seseorang yang mampu menguasai dirinya dan mengubahnya menjadi pemuda yang lebih baik. Seseorang yang begitu berharga untuk dirinya hingga ia tidak akan pernah mampu jika kehilangan orang ini.
"Abi?" Panggilan itu pun membuat dirinya menoleh ke belakang dan mendapati gadis yang sedari tadi di tunggunya sudah berdiri tepat di hadapannya.
Senyuman pun terukir di wajah tampannya. Dengan cepat ia berjalan mendekat dan menghela gadis itu ke dalam pelukannya. "Akhirnya kamu datang juga." Gumamnya sembari mengelus punggung gadis itu dengan lembut dan penuh kasih sayang. Ia menelusupkan wajahnya pada lekukkan leher gadis itu.
"Aku nggak mungkin nggak datang, kok." Ujar gadis itu dengan nada lembut. Ia membalas pelukan Abi dengan penuh kasih sayang--sama seperti yang Abi lakukan kepada dirinya.
Abi melepas pelukannya dan mengangkat tangannya untuk menangkup wajah gadis itu. Dikecupnya dengan lembut kening gadis yang disayanginya hingga senyum bahagia pun terukir jelas di wajah keduanya.
"Aku kangen kamu, San." Abi mengucapkan kata-kata itu sedikit berbisik. Namun, Sandra masih mampu mendengar ucapan Abi walaupun begitu pelan.
"Aku juga kangen kamu."
Keduanya sama-sama terdiam dengan mata yang saling tatap. Abi menatap dengan mata yang begitu teduh dan penuh kasih sayang, begitu juga dengan Sandra yang menatapnya dengan pandangan hangat dan penuh kasih sayang. Mereka hanya berpandangan hingga beberapa detik kemudian, Abi kembali mengecup kening Sandra lembut.
"Kenapa lama banget datengnya?" Abi tiba-tiba saja mengucapkan kalimat tersebut dengan wajah cemberut. Sandra yang mendapati kekasihnya berubah menjadi manja pun hanya bisa terkekeh. Lengannya kembali menarik Abi ke dalam pelukannya.
"Maaf," gumam Sandra menjeda. "Tadi aku kena macet, terlebih mobilku sempet mogok di jalan. Maaf ya." Lanjutnya lagi dengan nada penyesalan. Abiyang mendengar penjelasan gadis itu pun tersenyum lebar dan memeluknya cukup erat.
"Nggak apa-apa."
Sandra tersenyum. "Terima kasih," Jawabnya dengan tulus. Abi mengangguk sebagai jawabannya sebelum akhirnya melepaskan pelukannya dan mengacak rambut gadis itu dengan sayang. Keduanya terkekeh bersama.
Sandra terdiam--seperti mengingat sesuatu. "Oh ya, kita ke sini mau ngapain?" Tanyanya kepada Abi yang sedang memperhatikan pemandangan taman tempat mereka berada sekarang. Abi menoleh dan memberikan senyuman manisnya.
"Nanti juga kamu tau." Kata-kata itu terlontar dengan jahil dari bibir Abi hingga membuat Sandra merengut kesal. Sandra memasang wajah cemberut yang begitu lucu untuk Abi hingga akhirnya ia menjawil gemas hidung Sandra.
"Sakitttttt..." Rengek Sandra sembari mengusap hidungnya yang terlihat memerah. Walaupun Abi menjawil hidungnya pelan, tapi kulit gadis itu begitu sensitif. Sehingga jawilan Abi membuat hidungnya terlihat memerah sedikit.
Abi terkekeh pelan. "Kamu lucu kalo lagi gitu." Pujinya yang membuat Sandra menunduk dengan pipi yang merona merah. Hal itu justru membuat Abi semakin terkekeh hingga akhirnya tawanya berderai dengan kencang.
"Abiiiiiii, jangan ngegodain." Sandra merengek dengan wajahnya yang semakin merah karena malu. Abi yang melihat tingkah gadisnya pun semakin gencar untuk menggoda Sandra.
"Kamu malu, sayang?" Tanya Abi menekankan kata 'sayang' pada akhir kalimat. Ia sangat mengerti jika Sandra tidak suka di panggil dengan kata-kata seperti itu karena pasti wajah gadis itu akan memerah seperti sekarang. Dan hal ini pun membuat Abi senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
Ficção AdolescenteSUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU TERDEKAT! Tidak ada yang lebih menggemaskan dari si kembar Austin dan Aurin, kakak beradik Sasya dan Reon, pun si gadis bermata abu-abu bernama Cikha yang selalu bertingkah malu pada setiap orang, juga Nando si pemuda yan...