One (8)

662 34 2
                                    

      "pilihlah barang yang kau suka, tak usah sungkan, dan jangan pedulikan harga" Justin menarik tangan kiri Alexis memasuki sebuah toko khusus fashion wanita bernuansa serba pink yang sangat cute.
      "ap... apa? kau bilang kita akan makan, lalu kau mengantarku pulang, lalu mengapa kita berada disini?" tanya Alexis polos.
      "Mrs Alexis Bieber, aku berencana akan mengajakmu ke Tokyo esok hari" ucapan Justin membuat jantung Alexis bergedup kencang, Justin menambahkan nama belakang Alexis dengan Bieber.
      "besok? mengapa kau tak tanyakan padaku terlebih dahulu? lalu untuk apa kau mengajakku?"
      "bisa kah kau berhenti bertanya?" seketika Alexis menghentikan mulutnya, lalu mulai memilih-milih pakaian yang ia suka.

beberapa jam kemudian....

berkantung-kantung tas hasil belanjaan membuat Alexis kesusahan untuk membawanya. dengan cekatan Justin menawarkan "mau ku bantu?"
      "tidak Mr bieber, aku akan membawanya sendiri. seharunya tadi kau tak perlu membelikan ku sebanyak ini. aku hanya memilih dua pasang baju, tapi kau menambahkan yang lain. aku juga mempunyai beberapa di apartemen ku"
Justin merebut tas-tas belanjaan dari tangan Alexis, kemudian ia berjalan cepat meninggalkan Alexis yang masih diam terpaku karena perlakuan Justin padanya beberapa detik lalu.
      "cepatlah, kau jalan lama sekali dan asal kau tau kau adalah wanita paling cerewet yang pernah ku temui" ucap Justin sedikit berteriak, bukan membentak, tapi karena jarak mereka yang cukup jauh.

***

Alexis meminta Justin untuk mengantarnya sampai halte bus terdekat dengan apartemennya, ia tak ingin jika mendapati orang-orang dalam apartemen reotnya menatapnya sirik karena beberapa waktu terakhir Justin selalu berkunjung ke apartemen Alexis. bahkan suatu hari saat Alexis pulang malam, salah seorang wanita melewati Alexis dan berkata "little bitch" namun Alexis tak peduli dengan omongan orang selama ia melakukan hal yang tidak negatif.

Alexis melewati jalan becek untuk sampai ke apartemennya, sesekali dia melirik jam ditangannya, jam setengah dua belas, ia kesusahan membawa barang-barangnya yang terlalu banyak. sesampai di depan apartemen "Oh my God" Alexis menjatuhkan semua tas belanjaannya, tangannya seketika mengatup menutup mulutnya menahan rasa tidak percaya. apartemen yang beberapa tahun silam ia tempati bersama kini telah terbentangkan garis polisi di depan pagar, apartemen yang selalu menemani suka duka nya kini telah berubah menjadi warna gelap arang. bagaimana bisa?
Alexis mencoba mengambil ponsel dari sakunya dan mencari nomor Joe, tangannya masih bergetar melihat apa yang dihadapannya saat ini.
"nomor yang anda tuju sedang tidak aktif"
Joe tidak bisa dihubungi, Alexis berlari menuju rumah Joe  yang tak jauh dari apartemennya. ia meninggalkan tas belanjaannya sendiri di depan apartemen yang sudah hangus terbakar. sesampainya ia mengetuk pintu dan tak ada jawaban dari orang dalam.
mungkin telah tidur, pikir Alexis.
Alexis kembali ke tas belanjaannya dengan isak tangis, entah mulai kapan dia menangis. Alexis memungut semua barang belanjaannya dan berjalan gontai menuju halte bus lagi. jalanan sudah mulai sepi, hanya beberapa pengendara saja yang ada di jalan raya. ia menundukkan kepala, dan menangis. bingung, sedih, marah, takut, itulah yang Alexis rasakan.

tak lama kemudian, range rover hitam dari arah barat berhenti di halte bus. Alexis tak peduli dengan siapapun orang itu.
      "Alexis..." ucap lelaki itu lirih "mengapa kau masih disini" imbuh lelaki itu lagi.
Alexis mengenal suara itu, suara yang akhir-akhir ini selalu terngiang di kepalanya. Alexis mendongak, terlihat raut muka ketakutan, mata sembap dan hidung merah menjadi latar belakang perasaannya saat ini. ia memeluk pria yang telah berdiri di depannya saat ini "Ju... Justin... Apartemenku..." Alexis membenamkan wajahnya di dada Justin. awalnya Justin tak membalas pelukan Alexis, namun tak butuh waktu lama ia mengangkat tangan kanannya dan mulai mengelus lembut punggung Alexis.
      "baiklah.. kita akan kerumah ku untuk malam ini" Justin membopong Alexis memasuki range rover keluaran terbaru itu.
setelah memasukkan Alexis dalam mobil, ponsel Justin berdering, sebuah pesan, setelah membaca pesan itu Justin tetap memandang ponselnya dingin namun ada sesuatu yang tersirat dalam wajahnya.

To be continue......(?)
Don't forget to vomment:)
Thank you...

ONE (JUSTIN BIEBER FANFICTION INDONESIA)Where stories live. Discover now