Aku membuka mataku , aku berada di tempat yang penuh dengan habuk . Tempat apakah ini ? Aku berada dimana? Apa yang telah terjadi ? Aku binggung .
***
Ayah pulang membawa sebuah plastik hitam . Makanan ? Sudah tiga hari aku mengikat perut untuk menyimpan duit . Aku memeggang perutku . Bunyi 'gitar' sedang rancak berkumandang . Sabarlah wahai perut .
' nah , untuk kau . ' Ayah membaling bungkusan tersebut dengan kasar . Hekeleh , tak baik baling-baling makanan tau, nanti nasi marah. Nasihatku didalam hati . Hishh bagi nasihat pun entah apa lah kau ni jo .
Senyuman aku terus menjadi lebar setelah aku membuka plastik tersebut . MAKANAN! Betul-betul learning senyumanku sampai bungkusan tapau tuu pun aku boleh telan sekali .
Aku terus makan dengan rakus . Apa tak , tiga hari aku tak makan bro tiga hari . Enaknya aku makan hingga menjilat jari walaupun apa yang aku makan hanya nasi dengan kicap saja .
Sedap! tak percaya ? Try test cuba sendiri .
' Aku ada benda nak cakap dengan kau. ' Ayah tiba-tiba bersuara . Aku hanya memandang ayah dengan penuh tanda tanya namun tanganku masih lagi menyuap nasi ke mulut .
' Aku nak jual kau ' senang saja semua perkataan tu keluar dari mulut ayah namun perkataan itulah yang paling susah nak masuk dalam telinga aku ! Mulut aku yang dari tadi mengunyah terus ternganga besar . Fuhh lalat sepuluh ekor pun boleh masuk kot .
Aku merasakan keadaan di sekelilingku berhenti . Pandanganku kabur , duniaku gelap . Aku tak sanggup lagi sungguh aku tak sanggup . Ya Tuhan berilah hambamu ini pertunjuk ....
***
Sorrylah kalau cerita ni tak best , thanks for voting and keep reading :)
YOU ARE READING
RUPA
RandomAku cuba 1001 cara untuk mendekati engkau . Namun dia datang dengan RUPA . Aku jatuh menghempap bumi . Adakah rupa itu penting untuk sebuah cinta ?
