BAB 19

843 32 0
                                    

ADRIAN POV

Aku berjalan mundarmandir seperti orang yang kehilangan number phone justin bieber . eleh kalau orang hilang number phone justin bieber takkan mundarmandir kot mesti dah meraung macam nampak hantu . ok bebalik kepada cerita , aku masih lagi
kehulu kehilir menunggu doktor membuka pintu kecemasan .

" Kau ni kenapa sebenarnya?" Jo memegang bahuku

Aku tepis tangannya kasar . "perempuan murah tak layak pegang aku " Aku meninggikan suaraku .

" Apa kau cakap ni ? " Tanya Jo binggung .

" Pura-pura tak tahu . Eh kau jual bontot dengan ayah kau , kau tanya aku kenapa ? Kau pergi tanya si Firas tuu " Tengkingku marah . Aku tidak dapat mengawal perasaanku pada saat itu , bagai ada benda yang merasuk aku .

" Hei , mulut kau jaga sikit eh " Jo marah aku balik tapi matanya berair . Ahh lantaklah kau !

" Kau siapa nak suruh aku jaga mulut aku haa pelacur*

" Ad " Air mata Jo mulai jatuh . Aku terus meninggalkan dia tanpa belas kasihan .

Jo menarik tanganku . Laju sahaja tanganku menampar pipinya . " Ada dah cakap perempuan murah macam kau tak layak pegang aku bodoh !" Aku tolak kepalanya hingga dia terjatuh .

Marahku mulai naik bila aku ternampak kaki Jo , teringat pulak gambar yang Farah bagi dekat aku .

Masa kaki Jo terlanggar meja guru yang berpaku , Faris yang mengubati kakinya . Siap skirt angkat sampai lutut ! Siapa tak marah ?!

JO POV
Pipiku terasa berdenyut , pedih ! Sampai hati Adrian tampar aku . Kenapa dia berubah , apa salah aku sejak bila aku begitu murah dengan ayah aku ?

Sakit hatiku dituduh begitu sama sakit dengan tamparan Adrian . Aku basuh mukaku , mataku bengkak . Perlahan-lahan aku keluar dari tandas , aku ternampak Adrian dengan Farah duduk di kerusi sebelah tandas .

Aku bertapuk dicelah dinding .

" you tak percaya apa I dah cakap selama ni , jangan letak banyak sangat harapan dekat perempuan murah tuu . baik you couple dengan I kan senang " Farah membuat suara gedik . Eww tangan kat bahu mata kat atas .

" Nanti I fikir" What the ? Itu jawapan kau Ad ? Sampai hati ! Kita satu bilik kau nak couple dengan perempuan gedik tuu !?

" I tunggu you ok " Farah memegang tangan Adrian . Paling sakit hati Adrian balas balik pegangan Farah . Drama kat kerusi tuu betul-betul buat aku sakit hati . Aku tak masuk kelas pun sepanjang hari , aku kunci diriku didalam tandas .

Aku hanya mampu menanggis .

" Kau dah bagi upah kat Faris ke far ? Balik-balik dia minta upah kat aku . sepatutnya kau yang bayar apesal minta kat aku" kedengaran suara shasha diluar tandas .

Aku angkat kakiku mencangkuk ditandas , aku dengar perbualan mereka . Upah Faris ?

" Nantilah aku bayar tapi memang meletop kerja Laila dengan Faris tuu sampai Adrian percaya habis cakap aku . " Farah tersenyum bangga .

" Aku tak nampak pun Jo kat kelas tadi " Sampuk Diana

" Dia gaduh dengan Faris tadi kat belakang dewan , macam drama aku tengok dia tampar Jo "

" Dia tampar Jo? Awesomeee !" Aku kena tampar pun kau cakap awesome ? Kurang asam !

" Kenapa Ad marah betul dengan Jo sedangkan kita cuma fitnah dia saja" Tanya shasha . Oh ini kerja korang ye .

" aku suruh Laila langgar Jo sampai kaki Jo terkena paku kat meja guru kelas dorang time tuu Adrian takde kat kelas so memang sengaja aku suruh Faris letak ubat kat kaki Jo and aku suruh Faris angkat skirt Jo tinggi sikit supaya aku dapat gambar mereka berdua seperti bemesraan" terang Farah . Aku terkejut, rupa-rupanya semua ini telah dirancang ?!

Aku punya panas aku buka saja pintu tuu terus keluar naik ke kelas . Farah dan gengnya terkejut gila nampak aku nasib baik aku masuk tandas pintu pertama , senang nak keluar .

Aku terus masuk ke tanpa menghiraukan guru yang sedang mengajar didepan . Semua murid memandang aku kecuali Adrian .

" Jo kenapa masuk tak ketuk pintu?",Marah Cikgu Stacy .

Aku tidak bersuara , aku ambil beg aku terus keluar dari kelas, aku nampak Adrian sedikit terkejut dengan tindakanku . Aku lari selaju yang boleh menuju ke luar pagar .

Biarla kena buang sekolah aku taknak hidup dengan keluarga Adrian , bagus lagi aku merempat di tepi jalan jadi pengemis . Aku lap air mataku yang turun laju

" BIBBBBBB" bunyi hon kereta mengejutkan aku dan dushhhh ! Aku terhumban ke seberang jalan sebuah kereta lagi melanggar ku . " JO !" aku hanya mampu mendengar namaku disebut .

RUPAWhere stories live. Discover now