Prolog

18.4K 1.4K 11
                                    

Prolog

Cinderella [Failed]

SEORANG laki-laki menatap kosong kedepan. Saat ini, dihadapannya terdapat hamparan danau yang jernih dengan suara bising di sana sini. Ia duduk di rumput hijau sambil sesekali menghela napas. Banyak masalah. Jantungnya selalu sakit tiap hari. Dengan alasan yang sama, dan masalah yang sama juga.

Ia menelan ludah.

"Kak!"

Panggilan itu, membuat laki-laki yang akrab dipanggil 'Ali' itu menoleh. "Kenapa?" Tanyanya pada anak kecil berjenis kelamin perempuan yang memanggilnya tadi.

"Kakak anak SMP?" Tanyanya dan duduk di samping Ali. Cewek itu manatap seragam Ali dari atas sampai bawah.

Ali memgangguk. "Hm." jawabnya malas.

"Smp mana? Aku juga bakal masuk smp bentar lagi. Udah UN. Kakak kelas berapa?"

"Kelas 1"

"Ooh.. kelas 7..," gumamnya, sambil berkedip beberapa kali. "Berarti, kita beda setahun, ya?"

Ali hanya diam.

Gadis cilik tersebut meniup gelembung sabun yang sedari tadi ia bawa. "Bagus ya kak, bersinar. Kayak kaca, tapi mudah pecah."

Ali hanya menghela napas panjang. Tidak penting.

Gadis cilik itu mengerutkan alis. "Kakak lagi ada masalah?"

"Hm."

"Ooohhh... aku juga."

"Masalah anak kecil apa sih?"

"Eh? Kita 'kan cuma beda setaun. Walaupun lemot, aku dewasa, kok!"

"Ck."

"Gini ya, masalah aku juga banyak. Aku pengennnn banget sekolah di Indonesia. Tapi, mamah aku sakit. Jadi, aku bakal pergi ke Sydney sama mamah. Nemenin mamah berobat disana, juga sekolah disana. Iya sih aku udah gede. Tapi, aku 'kan gak pinter bahasa ."

Ali tersenyum kecil mendengar ocehan gadis cilik tersebut. "Nama kamu siapa, sih?"

"Eum? Iih, Kakak tadi ngejek aku." katanya, dengan cemberut. "Dan sekarang? Kakak nanya nama aku? Gak jelas. Gini deh..." jeda, gadis cilik itu membuka tasnya dan mengeluarkan 2 gantungan ransel berbentuk sepatu kaca. "Ini buat kakak." katanya, memberi salah satunya pada Ali.

"Apaan nih?"

"Ini buat tanda pengenal. Kalau emang kita di takdirin buat ketemu lagi, sepatu kaca ini, harus kakak kembaliin saat kakak ketemu sama aku."

Ali kembali tersenyum kecil. Rekor. Kurang dari satu jam, Ali sudah tersenyum dua kali. "Yang kayak gini banyak. Gak cuman satu. Kalau orang lain juga punya, gimana?"

Gadis cilik itu menggeleng kuat. "Ini langka. Mamah aku yang bikin gantungan itu. Tadinya, itu buat aku dua-duanya. Tapi, karna aku pinter, aku ngasih itu buat kakak untuk tanda pengenal. Cepet-cepet ngenalin aku, ya!"

"Emang, kapan lo pergi?"

"Aku pergi udah UN."

"Oh... hati-hati di jalan, ya!"

"Hm." dehamnya, kemudian mengangguk. "Kalau gitu, jaga sepatu kacanya ya! Aku pulang dulu." ia kemudian berdiri dan menepuk rok merahnya. "Dah kakak!"

Ali mengangguk. Membuat gadis cilik itu melangkahkan kakinya meninggalkan Ali.

Ali tersenyum kecil melihat tingkah gadis seumurannya yang kekanak-kanakan. Ia menatap punggung gadis itu dengan senyum yang mengembang.

__

Tau cerita 'Cinderella'? Iya, yang cewek punya sepatu kaca itu.

Iya, yang sepatu kacanya ketinggalan itu.

Tapi, judul disini kan 'Cinderella [Failed]' berarti, tuh Cinderella gagal dong jadi Cinderella?

Kok gak jelas gini, ya?

Yaudah deh. Yang pasti, cerita ini bukan cerita menye-menye, bukan juga cerita komedi.

Ini hanya cerita kami, masalah kami, juga kehidupan kami.

===Cinderella [Failed]===

Warning! Sebelum baca, vote, setelah baca, coment!

Instagram: nrshf.mara.s
Blogger: nurshifasf.blogspot.com
Yt channel: sf ling

Cinderella [Failed]✔[PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang