CF::4 - Nasi Goreng

8.4K 951 18
                                    

CF::4

Nasi Goreng

»Prilly.

"PRILLY! Buatin gue makan!"

Sialan. Sumpahnya tuh makhluk menyuruhku memasak? Yang benar saja! Aku kan tidak bisa memasak.

Sialan! Sialan! Sialan! Aku harus bagaimana?

Ah ayolah! Tidak bisakah tuan es itu membeli delivery? Dia pasti memiliki uang. Aduh! Aduh! Aduh!

Tok tok tok

Anjir! "I-iya! Tunggu!"

Aku segera membuka koperku yang ada di atas kasur dan mengambil iPad milikku. Aku segera mensearch cara memasak nasi goreng di internet.

"Prilly! Buruan!"

"I-iya! Sabar kek."

Setelah membaca artikel sedikit, aku segera memasukan kembali iPadku ke dalam koper. Bisa berabe jika aku ketahuan mempunyai iPad. Mungkin tuan es itu akan curiga dengan alat elektonik mahal itu dan mananyaiku yang macam-macam.

Mana ada pembantu yang mempunyai iPad?

Aku berjalan kearah pintu dan membuka pintu. Disana, sudah ada tuan es yang menatapku dengan tatapan dinginnya.

Oh ayolah. Itu sama sekali tidak keren. Itu terkesan menyebalkan.

"Gue pengen makan." Katanya dingin. Ya, seperti biasa.

"Eum, makan apa? Nasi goreng? Atau apa?"

"Nasi goreng aja deh."

Yuhu! Untung saja aku tadi membaca artikelnya sedikit. Aku pun mengangguk. "Oke."

Setelah aku mengatakan itu, tuan es berlalu dari hadapanku. Benar-benar es! Aku sangat tidak menyukai perilaku tidak sopannya.

Dengan hati yang dongkol, aku pun berjalan ke dapur dengan menghentakan kaki. Kalian pasti kesal juga kalau menjadi diriku. Lihat saja, aku yang akan jadi majikan disini.

Tapi tidak bisa! Aku kan yang jadi pembantu disini. Aargh, aku menyesali ke nekatanku.

Sesampainya di dapur, aku diam. Aku lupa, astaga!

Aku mengembungkan pipiku karna bingung. Melihat sekeliling, aku pun mengambil ketel dan menyimpannya di atas kompor gas. Apalagi ya?

Aku kemudian menyalakan kompor dan api pun mulai membakar pantat katel. Aku terdiam ketika melihat asap putih mengepul. Pandanganku jatuh pada sebuah kantung minyak yang ada di samping kompor. Biasanya, kalau masak memang pakai minyak kan? Kalau tidak, mentega juga bisa.

Tapi, karna hanya ada minyak, aku pun berjalan mendekati minyak tersebut dan menuangkannya sampai agak memenuhi setengah katel.

Aku kembali terdiam. Apalagi ya?

Ah! Aku lupa tentang nasinya! Aku kemudian mengambil piring dan membawa sepiring nasi yang baru saja ku ambil. Aku mencampurkan nasi tersebut dengan minyak. Dan nasinya tenggelam di dalam minyak yang bergemeletuk.

Aku kembali terdiam. Kalau cuma nasi di goreng sih, gampang. Tapi, agar lebih enak bagaimana ya?

Apa aku campurkan dengan keju saja? Aku sering memakannya dengan nasi di Sidney dulu. Ya sudahlah.

Aku kemudian mencari-cari keju di dalam kulkas. Tapi, nihil. Yang ada, hanya selai coklat. Ya sudahlah, di campur keju saja enak, mungkin di tambah coklat lebih enak.

Aku kemudian mengambil selai tersebut dan menutup pintu kulkas. Setelah itu, aku kembali pada pekerjaanku. Aku pun mencampurkan selai tersebut. Dan nasi berubah jadi coklat. Sepertinya sudah matang. Jika aku memakan nasi goreng, nasi gorengnya selalu berwarna coklat. Berarti, aku berhasil?

Yippie!

Aku kemudian mengambil piring, dan meniriskan nasi tersebut. Yuck, aku baru tahu kalau minyak semenjijikan ini. Selama ini, aku selalu memakan makanan yang di goreng. Berarti, secara tidak langsung aku juga memakan minyak dong?

Setelah semuanya terkumpul --walau ada sebagian yang jatuh ke lantai, aku membawa piring tersebut ke meja makan di mana Ali sedang menungguku sambil menatap ponselnya.

»Aliando

Prilly menyimpan piringnya di meja. Tepatnya, di hadapan gue. Gue kemudian menyimpan ponsel disaku celana, dan mengerutkan alis menatap nasi goreng aneh itu.

Gue menatap Prilly datar.

Dia cuma senyum. "Silahkan di nikmati." katanya. Dasar orang kampung.

Tapi, kok ada yang kurang ya? Ah iya! "Ambilin minum dong."

Alis Prilly mengerut. "Ambil aja sen--" gue mengerutkan alis waktu omongan dia malah terpotong. Dia kemudian nyengir..., terpaksa? dan mengangguk. "Oke."

Kenapa dia nyengir terpaksa?

Gue menggeleng liat tingkah lakunya. Dasar cewek ajaib. Kampung tapi kekinian. Gimana ngartiinya ya? Kalian ngerti gak sih? Gak ya? Yaudahlah gapapa.

Tak berapa lama, Prilly dateng dengan gelas berisi air putih yang ada di genggamnya. Dia menyimpan gelas itu di hadapan gue, dan.., duduk?

Dia duduk di samping gue?

Wah~ bener-bener pembantu ajaib. Biasanya, pembantu kan nongkrongnya di dapur. Gue jadi inget Bi Enah deh. Gue sering main sama dia. Dia itu pembantu di rumah gue --dalam artian rumah bokap gue-- yang selalu main sama gue waktu kecil. Apa dia masih keja disana, ya?

Gue menghilangkan pemikiran yang menggunung di otak gue, dan mulai mengambil sendok. Gue ngambil sesendok nasi dan memasukannya kemulut. Gue kemudian mulai mengunyah.

PPPPPRRRRRFFFFTTTTT

Ish. Nasi goreng apaan tuh?! Gak enak banget! Yuck.

Gue memandang horror Prilly yang memandang tajam kearah gue.

Dan tanpa gue duga, dia malah menggebrak meja. "Lo tuh apa-apaan sih?! Kenapa nasinya di muntahin lagi?!"

Lah? Kenapa dia yang marah?! Baru aja gue membuka mulut, dia kembali menyela.

"Gue tuh susah payah masaknya, tau gak?! Bisa gak sih hargain gue dikit?! Gue tuh emang Cinderella! Gue emamg pantes buat di rendahin. Tapi, bisa gak sih cuman hargain masakan buatan gue doang?! Hah?! Hargain dong perasaan orang?!"

Wah! Pembantu biadab! Apa-apaan nih? Kenapa gue yang kena semprot?

Gue tertawa hambar dan menatap dia dingin. Gue mendorong piring tersebut kearahnya. "Lo cobain deh."

Muka marahnya berubah jadi muka heran. Dia kemudian kembai duduk dan mulai menyuapkan nasi goreng buatannya ke mulutnya. Dan reaksi dia sama reaksi gue sama. Jadi, siapa yang salah coba?

Pembantu gak pro gini nih yang harus di musnahin.

Dan seperti dugaan gue, dia natap gue penuh penyesalan. "Maap." Gumamnya.

Gue mengangguk. "Gue maafin. Tapi, maaf juga."

Prilly mengerutkan alis. "Maaf buat?"

Gue menatap dia dengan tatapan datar gue. "Karna gue harus mecat lo."

Rasain lo!

____________________________________

Hai! Hai! Gue lagi libur sekolah, nih. Kalian libur juga, gak?

Wkwkwkwk. Yang pasti, terus vomment cerita gue, ya! Love you all =))

Betewe, betewe, betewe, Prilly yang gak bisa masak disini adalah gue banget, loh!

Betewe, betewe, betewe juga, ada bagian cerita gue yang kalian suka?

Instagram: nrshf.mara.s
Blogger: nurshifasf.blogspot.com
Yt channel: sf ling

Cinderella [Failed]✔[PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang