Author POV
"Prilly!"- terdengar suara seorang wanita paruh baya yang memanggil nama seseorang. Ya, wanita itu adalah bunda ully. Dia memanggil Prilly, putri sulungnya yang sedang berdiri dibalkon rumah sendirian sembari menatap langit malam.
" Prilly"- bunda ully mengulangi panggilannya karena merasa yang dipanggil tidak mendengar panggilannya.
"ehh, iya bun"- Prilly menoleh kearah bunda ully. Prilly terlihat sedikit kaget.
" ii ngapain berdiri sambil ngelamun disitu sendirian?"- Tanya bunda ully sambil berjalan mendekati Prilly.
" ii enggak ngapa-ngapain kok bun, ii juga enggak ngelamun kok. Ii cuman lagi nenangin diri aja"- Prilly kembAli tersenyum.
"ooo gitu, jangan kelamaan berdiri disini yah, ntar kamu masuk angin lagi, bunda enggak mau ii sakit. Sekarang juga udah larut malam. Buruan tidur gih, besokkan kamu harus bagun pagi dan sekolah"- jelas bunda ully dengan lembut.
" siap bunda "- jawab Prilly sambil mengangkat keempat jari tangan kanannya dipelipis kanannya sembari tersenyum. Bunda ully membalas senyum Prilly dan kembAli kekamarnya. Selepas kepergian bunda ully, Prilly menghela nafas panjang dan beranjak dari balkon rumah menuju kamarnya.
Prilly berjalan menuju kamar dengan malas, sembari memikirkan sesuatu. Ntah masalah apa yang terus dia pikirkan. saat sampai didepan pintu kamar yang terdapat beberapa stiker doraemon dan terdapat tulisan " Prilly's room ", Prilly menarik knop pintu dan masuk kedalam kamarnya berniat untuk tidur.
Prilly's pov
Sinar mentari pagi yang menyilaukan menyusup melewati sela-sela jendela kamarku dan membangunkanku dari tidur lelapku. Aku merentangkan kedua tanganku sembari menguap. Aku menoleh dan melihat jam berbentuk doraemon yang sedang berdiri di atas meja samping kasurnya.
" jam 05.45. hufftt, oke! Semangat untuk hari ini!"- aku tersenyum sembari menyemangati diriku sendiri. Aku beranjak dari kasurku dan berlari kecil menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
Sekitar 45 menit aku telah rapi dengan seragam putih abu-abu, rambut sebahuku ku biarkan tergerai begitu saja, jam tangan putih bertengger indah di pergelangan tanganku dan hari ini aku mengenakan flat shoes berwana putih senada dengan seragamku dengan kaos kaki hitam sebetis. Penampilan yang menggambarkan seorang gadis SMA.
Aku meraih tas biru dongkerku dan menyandangkannya di kedua bahuku. Aku berjalan keluar kamar menuju meja makan.
" hallo yah hallo bun hallo ta "- sapaku kepada orang-orang yang pAlingku sayangi, ayah bunda dan adikku satu-satunya, oktaviani putri latuconsina yang lebih sering aku panggil okta. Terlihat bunda sedang menuangkan susu di beberapa gelas dan ayah sedang menikmati roti selai coklatnya, sedangkan okta sedang menikmati roti selai strawberrynya. Aku menggambil selembar roti tawar dan selai kacang favorit ku.
" ceria banget hari ini kak "- gadis dengan seragam putih abu-abu juga itu berbicara denganku
" hari ini ?? emang setiap hari gue ceriakan. Gue kan orangnya enggak terlalu suka mikirin masalah-masalah yang bikin kepala mumet, enggak kayak elo yang galau terus mikirin gebetan lo yang enggak nembak-nembak lo sampai sekarang, hahaha "- celetukku mengundang tawa ayah dan bunda. Okta mengerucutkan bibirnya.
" enggak kok, okta enggak galau-galau tuh. Lagian mending kayak okta yang terang-terangan suka sama orang walaupun belum ditembak-tembak sih, daripada kakak yang bisanya cuman merhatiin kak A...."- aku merasa jika tidak ku hentikan, si okta akan terus ngoceh dan bisa-bisa rahasia yang selama ini kututupi dari ayah dan bunda kebongkar, langsung ku sumpel mulut okta dengan roti yang ada ditanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Romance"Cinta Sejati Tidak Indah Pada Akhirnya Karena Cinta Sejati Yang Indah Tidak Ada Akhirnya " penasaran? cuss langsung dibaca.. - Prilly Anatasya Latuconsina - Aliando Syarief - Kim Jongin