chapter 5

1K 84 6
                                    

Author POV

Terlihat Serliya dan Anis tengah berjalan menuju kelasnya. Namun sesaat langkah mereka terhenti dan mereka membelalakkan matanya saat melihat Ali berjalan keluar dari kelas mereka.

" Nis! Itu Ali kan? Dia keluar dari kelas kita. Gue enggak salah liatkan?"- serliya bertanya pada Anis. Serliya benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya tadi.

" iya, itu Ali. Tapi ngapain dia kekelas kita?"- Anis nampaknya mulai penasaran.

" gue juga enggak tau. Ya udah yuk buruan kekelas, gue kepo banget nih"- Serliya menarik tangan Anis dan berlari kecil menuju kelasnya.

Saat Serliya dan Anis sampai di ambang pintu kelas, mereka kaget saat melihat Prilly sedang terduduk sambil mendongakkan kepalanya.

" Prilly! Pril lo enggak kenapa-napa kan? Lo mimisan lagi?"-Serliya menghampiri Prilly diikuti dengan Anis. Serliya memegang bahu Prilly.

" kok mimisan lagi sih? Tuh kan! Udah gue bilang mending kita periksa keadaan lo dirumah sakit aja. Entar lo kenapa-napa lagi"- belum sempat Prilly menjawab pertanyaan dari Serliya, Anis sudah menimpalinya dengan omelan. Kedua sahabat Prilly benar-benar panic dengan keadaan Prilly.

" gue enggak kenapa-napa kok, lagian udah enggak mimisan lagikan"- Prilly menenangkan kedua sahabatnya sembari tersenyum.

" gue khawatir banget sama lo"-Anis memeluk Prilly.

" makasih yah lo udah khawatirin gue"- Prilly membalas pelukan Anis.

" ikuttttt"- Serliya langsung memeluk Prilly dan Anis bersamaan. Ini lah sejatinya persahabatan. Tidak hanya ada saat sahabatnya tengah bahagia, namun juga berada saat sahabatnya dalam kesulitan.

" by the way, tadi gue ngeliat Ali keluar dari kelas ini. Ali ngapain kesini"- Serliya melepaskan pelukannya dan menatap Prilly.

" iya. Dan tunggu-tunggu! Lo murid yang pertama kali dating hari inikan? Tadi nge-wa gue kalau lo datang pagi banget hari ini. Berarti tadi Ali....."-Ucapan Anis terhenti

" berarti tadi Ali berduaan sama lo"- Serliya melanjutkan kalimat Anis yang terhenti tadi.

" ciee cieeee, kayaknya ada yang lagi PDKT nih. Akhirnya cinta lo dibalas juga yah Prilly. Kapan yah cinta gue juga dibalas kayak lo, enggak di PHP-in mulu"- Serliya mengerucutkan bibirnya. Sahabat Prilly yang satu ini memang sering di PHP-in sama orang yang dia taksir. Karena itu Serliya sering sekali mengalami yang namanya kegalauan. Jika ada aja cowok yang memberikan dia perhatian yang lebih, dia langsung terbawa perasaan. Dia mengakui bahwa dirinya adalah BAPERLOVERS, atau yang dikenal sebagai orang-orang yang selalu bawa perasaan dengan hal apapun.

" apaan sih kalian. Tadi itu gue Cuma bantuin Ali ngerjain tugas dia"- jawab Prilly jujur.

" trus Ali nolongin gue waktu gue mimisan, udah deh itu doang enggak ngapa-ngapain lagi"- Prilly melanjutkan penjelasannya.

" oooohhh gitu"- jawab Serliya dan Okta sambil terus menggoda Prilly.

" udah ah, bentar lagi bunyi bel. Mending kalian pada duduk deh sebelum pak kasman masuk, bisa-bisa di omelin ntar"-Perintah Prilly kepada kedua sahabatnya. Serliya dan Anis langsung menurut dan duduk di bangkunya masing-masing. Prilly membersihkan beberapa tetes darah yang masih tersisa diatas mejanya.

Beberapa menit kemudian, bel masuk berbunyi. Terlihat para murid yang terlambat berlari menuju kelasnya masing-masing. Tak lama, pak Kasman masuk dan memulai pelajaran.

Ali POV

aku masih sangat khawatir dengan keadaan Prilly. Kenapa dia mimisan tadi? Apa dia kecapean? Atau karena dia sakit?. Banyak pertanyaan yang menggerubuti otaku. Rasanya aku tidak tenang duduk dibangkuku sekarang.

Beberapa saat kemudian, terdengar langkah kaki. Pasti bu Asmara sudah datang, tapi langkahnya terdengar lebih dari satu orang. Seketika kelas menjadi gaduh. Aku yang penasaran langsung melihat kearah depan. Ternyata bu Asmara datang bersama seorang gadis. Mungkin murid baru, tebakku. Aku tidak terlalu tertarik seperti teman-temanku yang lainnya. Aku masih mengkhawatirkan Prilly.

" pagi anak-anak"- bu Asmara menyapa sambil meletakkan tas dan beberapa bukunya dimeja guru.

" pagi bu guru"- jawab kami setentak.

" kelas kita kedatangan murid pindahan dari bogor. Ayo nak silahkan perkenalkan diri kamu"- ucap bu Asmara sembari duduk dikursi guru.

" hallo, salam kenal semua. Perkenalkan sama aku angeline dewi kartika, panggil aja kartika. aku pindahan dari bogor"- ucap gadis itu memperkenalkan dirinya.

" haii Kartika"- balas teman-temanku serentak. Beberapa murid ada yang bersiul. Aku acuh tak acuh memperhatikan dia.

" ya udah, Kartika ayo duduk di bangku kosong disana "- perintah bu Asmara.

gadis yang dipanggil Kartika itupun langsung berjalan menuju bangku kosong yang berada tepat disampingku. Dia tersenyum kepadaku, tapi aku tidak membalasnya. Dia terlihat seperti sedang menggoda. Sepanjang pelajaran bu Asmara, Kartika terus memperhatikanku. Aku sangat risih jika diperhatikan terus menerus seperti ini.

Author POV

Ali terlihat risih dengan murid baru itu yang selalu memperhatikan sepanjang pelajaran. Ali terlihat bersyukur saat bel istirahat berbunyi. Ali langsung keluar dari kelas. Dia tidak ingin kekantin, namun dia ingin ke kelasnya Prilly. Dia masih khawatir dengan keadaan Prilly.

Ali tak menyadari bahwa sedari tadi ada yang menguntitnya, yaitu Kartika. Saat melihat keadaan kelas Prilly mulai sepi, Ali langsung masuk kekelas Prilly. Benar dugaan Ali, Prilly tidak kekantin. Terlihat Prilly sedang duduk sambil menenggelamkan kepalanya di anatara kedua tangannya. Prilly tidak sendiri, ada Anis dan Serliya juga dikelas ini. Anis dan Serliya terlihat kaget saat melihat Ali berjalan menuju meja Prilly, namun Prilly belum menyadari.

"Pril"- Ali memanggil Prilly kemudian memegang lembut bahu Prilly. Prilly yang menghafal suara Ali langsung mendongakkan kepalanya, betapa kagetnya Prilly saat melihat Ali yang berada disampingnya.

" Ali?"- Prilly memanggil Ali, lebih tepatnya memastikan.

" iya. Gimana keadaan lo? Udah baikkan?"- Tanya Ali yang mengkhawatirkan Prilly.

" iya, gue udah enggak kenapa-napa kok. Udah enakkan"- jawab Prilly kemudian tersenyum kepada Ali.

" syukur deh"- Ali mengelus rambut Prilly lembut. Prilly mulai terbiasa dengan kegiatan Ali itu.

" ekhem-ekhem. Kacang kacang kacang"- Serliya menggoda Ali dan Prilly yang terlihat sibuk sendiri.

" kacang lagi mahal yah Ser"- timpal Anis.

" tau. Yang berduaan yang romantis-romantisan sampe lupa ada kita disini"- Serliya kembali mengejek Ali dan Prilly.

" apaansih, siapa yang berduan? Lagian biasa aja kali"- jawab Prilly. Ali terlihat tersenyum saja.

mereka bercanda gurau bersama. Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada yang yang menatap kesal kearah mereka. Ya, itu ada Kartika. Sepertinya Kartika tidak suka akan kedekatan Ali dan Prilly. Kenapa dengan gadis itu? Apa dia menyukai Ali pada pandangan pertama? Entahlah.

Beberapa menit kemudian bel berbunyi, pertanda bahwa waktu istirahat terlah usai. Ali langsung berpamit kepada Prilly dan kembali kekelasnya. Kartika yang merasa Ali akan kembali ke kelas langsung berlari menuju kelas untuk menghindari agar Ali tidak tau jika dia memperhatikan Ali sedari tadi.

" ciee ciee, ada yang lagi PDKT nih, gue jamin bentar lagi Ali bakal nembak lo Pril. Udah main elus-elus rambut aja tu anak"- Serliya kembali menggoda Prilly.

" apaansih, nembak-nembak apaan coba. Biasa aja kok, enggak ada yang lagi PDKT juga"- jawab Prilly malu-malu. Kalau Prilly boleh berharap, dia sangat berharap apa yang Serliya ucapkan barusan itu nyata adanya. Dia berharap Ali tengah melakukan pendekatan dengan dirinya. Semoga saja.

Canda gurau mereka terhenti saat melihat beberapa murid kembali masuk ke kelas beserta Pak Guru. Mereka kembali belajar, baik di kelas Ali ataupun di kelas Prilly.

#########################

Haii haii.. ini kelanjutannya, semoga masih mau baca yah. jangan lupa ninggalin jejaknya berupa vote dan comment. Jangan jadi PG loh.

kecup atu2 :*

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang