chapter 4

1.2K 86 4
                                    

Prilly POV

Setelah sampai dirumah, aku langsung menuju kamarku. Hari ini benar-benar hari yang istimewa untukku. Dihari ini aku bertemu dan berbicara dengan Ali dua kali, dan itu mampu membuat jantungku berpacu lebih cepat dari biasanya. Rasanya bahagia sekali hari ini. Setelah sekian lama memperhatikan ali dari jauh, sekarang aku bisa bertatap muka sekaligus berbicara dengan dia. Bahkan sebelumnya aku tidak pernah berkhayal ataupun bermimpi bisa bertemu dan bicara dengan Ali seperti tadi, karena aku tau Ali adalah orang yang sibuk dan tidak mungkin mau memperhatikanperempuan yang tidak ada apa-apanya seperti diriku ini.

" ya ampun, mimpi apa gue semalam?. Hari ini gue ketemu dan ngobrol sama Ali dua kali. Gue benar-benar enggak nyangka"- aku berbicara sendiri sambil duduk ditepi kasur dan mengayunkan kedua kakiku.

" sumpah gue seneng banget hari ini. Hari ini bener-bener hari yang paling bahagia buat gue, aaaaaaa"- teriakku, lalu berdiri dan berputar-putar pelan.

" ehh Pril, hari ini lo ketemu dan ngobrol sama Ali! Beruntung banget jadi lo"-ucapku seakan-seakan berbicara dengan bayanganku yang ada dicermin. Ya, sekarang aku berdiri didepan cermin disamping nakas sambil membelai ujung rambutku pelan.

" omg omg, gue bener-bener bahagia. Gue udah enggak bisa berkata-kata lagi"- kulihat ekspresi ceria yang dipancarkan wajahku dari cermin. Disaat aku sedang memandang wajahku sendiri dicermin, aku melihat darah kembali mengalir dari hidungku. Mimisan lagi.

" kenapa mimisan lagi sih?kenapa gini ? kenapa jadi sering mimisan , aww"- aku kebingungan sendiri dan rasa sakit itu kembali menjalar dikepalaku. Ya tuhan, ada apa denganku? Kenapa kepalaku jadi sakit sekali.

" aw!"- rintihku sembari duduk dipinggir kasur. Kemudian aku mengambil tissue diatas nakas dan membersihkan darah yang terus mengalir dari hidungku. Aku berbaring agar darah itu berhenti mengalir. Kepalaku benar-benar sakit sekarang. Aku berusaha memejamkan mata agar terlelap. Siapa tau saja ketika aku terbangun nanti, sakit yang ada dikepalaku ini hilang. Semoga aja.

Author POV

Prilly terbangun dari tidur lelapnya. Dia merentangkan tangannya untuk melemaskan ototnya yang terasa kaku. Prilly melihat jam yang ada dinakas.

" what? Jam 5 pagi? Gue tidur udah berapa jam? Ya ampun, kok bisa gue tidur selama itu? Pantes tubuh gue rasanya kaku banget kayak enggak pernah digerakkin selama seminggu"- Prilly berbicara sendiri. Setelah itu Prilly bergegas bersiap-siap untuk kesekolah. Entahlah, rasanya dia ingin sekali datang kesekolah dengan cepat hari ini.

Setelah semuanya siap, Prilly bergegas menuju meja makan. Ayah, bunda dan Okta pasti sudah menunggunya, pikir dia. Setelah sampai di ruang makan, prilly mendapati ayah, bunda dan adiknya sedang sarapan.

" pagi semua "- sapa Prilly sambil melengkungkan bibirnya membentuk sebuah senyuman.

" Ii, baru bangun kamu? Dari semalam bunda ketok-ketok pintu kamar kamu, kamu enggak nyaut-nyaut. Kamu kecapean banget yah sampe tidurnya pules banget, sampe-sampe enggak ingat waktu"- bunda Ully bertanya pada anak pertamanya itu.

" tau si kaka, kebo banget sih"- cerca Okta pada Prilly.

" enggak tau bun, Prilly juga kaget waktu bangun dan ngeliat jam. Prilly aja heran kenapa tidurnya bisa pules banget, mungkin emang Prilly kecapean kali bun"- jawab Prilly jujur. Pasalnya Prilly memang tidak tau kenapa dia bisa tidur selama itu. Dia bingung, apakah benar dia tertidur atau dia pingsan?. Entahlah.

" yaudah, Prilly sarapan gih "- biar kesekolahnya cepet"- Ayah Rizal angkat bicara.
Prilly langsung bergabung dengan keluarganya dimeja makan dan segera menghabisi sarapannya.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang