Evan pov
Berat rasanya meninggalkannya
Padahal aku baru 2 kali bertemu dia dan sekarang aku harus ke jerman untuk rapat yang entah kenapa di majukan"Aku akan pergi selama 3 hari, jaga diri baik baik kalau ada apa apa hubungi aku"ucap ku
"Gak usah alay deh, sana pergi dan jangan salahin gue kalo perusahaan loe tinggal nama" ucap nya
"Gapapa aku masih punya perusahaan cadangan jadi.... jangan segan segan buat ngebangkrutin perusahaan aku"ucap ku sambil terkekeh tanpa memperdulikan ekspresi karyawan yang mulai menatap tak suka pada dea si oksigenku
"Ya udah sana pergi!!"ucapnya
"Aku pergi dulu sayang" ucap gue
"Eh, tunggu"ucapnya memegang lengan ku saat aku berbalik
"Hati hati" ucapnya, setelah mengatakan itu dia berlari ke dalam dan karna ulahnya itu beberapa karyawan wanita menahan nafas dan menatap nya dengan tatapan seakan ingin melahapnya hidup-hidup
Sedangkan aku, aku hanya terdiam sambil melongo di tempat seperti orang bodoh
"Pak sepertinya kita harus cepat kalau tidak kita akan ketinggalan pesaw...."ucap Ana terpotong karna melihat ku meninggalkan nya yang masih mengoceh
Entah kenapa sekarang dia suka mengaturku sekarang, ada apa sebenarnya dengan dia?
Evan pov end
***********
Ana pov
Ana begok!! Ana oon!! Ana goblok!!
Bagaimana bisa aku mengatakan seperti itu?
Tadi gak seharusnya aku mengatakannya......Apa yang harus aku lakukan!!
Mungkin aku telfon iblis terus bilang 'maaf tadi gue sebenarnya mau bilang hati hati perusahaan loe bakalan bangkrut'
Ya itu alasan yang bagus
Saat aku berniat menelfon si iblis
Tiba tiba........BRAK
Aku pun berdiri karna terkejut saat pintu tiba tiba di buka dengan kasar dan muncullah emak emak lampir yang sekarang natap ku dengan tatapan tajam
"Ada yang bisa saya bantu?"ucap ku
"Heh!! Pendatang baru..."ucapnya terpotong
"iya, ada apa ya?"potong ku
"Loe gak usah sok..."ucapnya terpotong lagi
"Lho? Emang saya sok dalam hal apa?"ucap ku, lagi-lagi memotong pembicaraannya
"BERHRNTI MOTONG PEMBICARAAN GUE" bentaknya
Aku hanya menatapnya dengan tatapan sok polos
"Loe gak usah besar kepala cuman gara gara pak Devan perhatian sama loe karna gue tau selera pak Devan itu gak mungkin suka sama cewek kayak loe"ucapnya
"Dengar ya emm... nisa dan kawan kawan saya gak ngerti maksud dari pembicaraan anda dan satu hal yang harus anda tau sekarang..."ucap ku dengan sengaja menggantung kalimat yang akan aku ucap kan
"Saya sedang menelfon pak Devan dan jika anda ingin protes silahkan protes langsung padanya" ucap ku nyerahin handphon ku pada nya
Skakmat!! sekarang wajah mereka mulai memucat dan aku tertawa dalam hati karna bisa membohongi mereka
"Sialan!!"umpat nisa pergi diikuti lampir yang lain
BRAK
Pintu kembali ditutup dengan kasar
Sialan mereka!! Awas saja ya akan kubalas mereka
Aku kembali duduk dan melihat handphon kuGue melebarkan mata saat melihat layar handphon ku
"Ha...hal..lo" ucap ku saat menempelkan handphon ke telinga ku dan entah kenapa suara ku mendadak gagap
Mati loe an!!!
..........Tbc............
Maaf kalo ceritanya makin amburadul
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boss
RomanceSebuah pertemuan yang tak pernah di bayangkan atau bahkan tidak pernah di harapkan, itulah yang dialami Diana aulia atau disapa ana. pertemuannya dengan mantan nya, Devan aldino yang di panggil evan. Dan menjadi sekretarisnya adalah awal dari semuan...