Ana pov
Baru sebentar aku membaringkan badan sudah terdengar bunyi bel di luar
Dengan malas aku pun keluar kamar dan membuka pintuHuh... dia lagi....
"Gue lagi capek, jangan nganggu gue"ucap aku malas untuk berteriak ataupun ngebentak dia
"Boleh gue meluk loe?"ucapnya aneh
Belum sempat aku menjawab, dia udah langsung meluk ku erat
"Gue belum ngizinin loe meluk gue, main nyosor aja"ucap ku sebal sambil membalas pelukannya, aku tau dia lagi ada masalah
"Maaf.... maaf..... maaf..."bisiknya terus mengulang kata maaf, hingga membuat ku jegah melihat tingkah anehnya
"Loe kenapa? Loe gak kesambet setan lebaran kan?"ucap ku ngacok, hingga terdengar kekehan darinya. masih dengan posisi meluk ku
"Udah ah meluknya, malu dilihat tetangga"ucap ku sambil melepaskan pelukannya dan jujur saja pelukan yang sangat aku rindukan.
Sepertinya....... aku percaya sama ucap-an dira"Mau masuk atau pulang?"tanya ku sambil menatapnya lembut gak garang kayak biasanya
"Maunya di peluk, di cium, terus di... auw..."ucapnya terhenti saat aku mencubit lengannya
"Di baikin malah ngelunjak, pergi sana"ucap ku kesal sambil mendorong tubuhnya tapi percuma saja dia tetap pada posisinya.
Akhirnya aku nyerah dan memilih diam sambil memendam kesal dan bertambah kesal saat mendengar tawanya"Baiklah aku mau masuk"ucapnya dan langsung nyelonong masuk meninggalkan ku yang masih dendam padanya, lalu menyusul masuk ke dalam
"Mau minum apa?"tanya ku kesal menatapnya yang dengan santainya duduk di sofa sambil menyilangkan kedua kakinya
"Apa aja"jawabnya
"Racun mau?"ucap ku yang disambut tawanya
Dengan kesal aku pun pergi meninggalkannya dan menuju dapur untuk membuat teh karna hanya itu yang tersedia disini.
Setelah selesai aku langsung menuju ruang tamu"Nih minum"ucap ku sambil menyerahkan secangkir teh
"Ini apa?"tanya nya yang menurut gue pertanyaan sangat bodoh
"Ini teh begok"ucap ku kesal
"Gue kira racun"ucapnya lalu meminum tehnya
Sedangkan aku duduk di sebelahnya sambil menyandarkan punggung ku"Kalaupun gue mau ngeracunin loe, gak ada untungnya juga buat gue yang ada masalah numpuk dirumah gue, loe hidup aja nyusahin gue apalagi mati"ucap ku asal
"Jadi intinya kamu gak mau kehilangan aku?"ucapnya dengan senyum jahilnya
"Ng... enggak kok"ucap ku sambil mengalihkan pandangan ku dan dia kembali tertawa
'Sial!!!
Dasar bos gila!! tadi sikapnya aneh terus berubah gila, selanjutnya mungkin berubah jadi iblis mungkin atau lebih tepatnya dia emang iblis.
Iblis yang bernama evan, kapan gue bebas dari nerakanya?!
Tapi.... apa gue mau bebas darinya?'rutuk kuAkh..... pusing......
"Lho? de kenapa?"tanya nya panik saat melihat gue mengacak rambut ku frustasi
"Pusing"ucap ku jujur, mungkin ini gara gara gak tidur semalaman
"Kalo gitu kamu istirahat aja aku pulang dulu"ucapnya berdiri bersiap untuk pulang.
Aku pun berdiri mengantarnya keluar
"Aku pulang dulu, dan jangan lupa langsung istirahat"ucspnya
"Hmm.."gumam ku
Cup
Aku pun terkejut saat dia mencium kening ku sekilas
"Kening kamu hangat, kayaknya kamu demam apa perlu aku kompres atau kita kerumah sakit aja"ucapnya
"I..iya eh ma..maksudnya gak usah"ucap ku gagap
"Yaampun de.. kayaknya kamu harus kerumah sakit deh wajah kamu udah merah gitu"ucapnya panik
Ini karna kamu begok!! Bukan karna gue sakit!!
"Gak usah, gue cuma butuh istirahat"ucap ku
"Aku pulang dulu kalo ada apa apa hubungin aku"ucapnya dan aku cuma mengangguk
Setelah dia pergi dengan mobilnya, aku kembali masuk ke dalam rumah
..........Tbc...........
Makin ngaur ya ceritanya? Atau ceritanya ngebosenin?
Tolong kritikannya biar carita yang aku tulis lebih baik dan makasih udah mau baca ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boss
RomanceSebuah pertemuan yang tak pernah di bayangkan atau bahkan tidak pernah di harapkan, itulah yang dialami Diana aulia atau disapa ana. pertemuannya dengan mantan nya, Devan aldino yang di panggil evan. Dan menjadi sekretarisnya adalah awal dari semuan...