Serial QUEENNORA - Cinta Rasul
Penulis : Uniessy
Dipublikasikan di Wattpad : 2015, 25 Desember
*****Rindu kami padamu, yaa Rasul.
Rindu tiada terperi...
♥
Note: Penjabaran tentang fisik Rasul dalam cerita ini,
diambil dari tweet Ust. Salim A. Fillah (@salimafillah)"Heran deh, setiaaap tahun, pasti heboh dengan masalah; apakah merayakan maulid Nabi Shallallahu 'Alayhi Wasallam itu termasuk kategori bid'ah atau tidak. Pusing lah kepala Angelina Jolie!"
Pagi-pagi aku sudah sewot baca timeline teman facebook-ku. Heboh sekali dengan kegiatan memperingati Maulid Nabi. Maksudku, ayolah, ini sudah tahun berapa? Masa masih mau bergelut di pembahasan serupa terus? Musuh Islam sudah main bantai lho! Masa sih kaum muslim masih saja perang saudara?!
"Kenapa sih, Queen?" Nora mendatangiku yang duduk di tepian ranjang tidur di kamarnya.
Yap, pagi ini aku sudah sukses menjejakkan kaki di rumah Nora karena sebentar lagi kami akan menuju satu masjid tempat biasanya kami mendengar kajian. Hari ini hari Maulid Nabi, jadi kampus libur dan kami mengisinya dengan menghadiri pengajian setempat.
"Ini, Nora, masih ada aja muslim yang repot banget ngelarang-larang orang untuk memperingati Maulid Nabi. Ribet," kataku berapi-api. "Sebal saja membaca hal begini di hari libur."
Aku melirik Nora yang menggedikkan bahu, "Biar saja, Queen. Mereka kan punya pegangan dalil."
"Ya tapi pendapat yang meletup-letup begini, bisa menimbulkan perpecahan. Bisa saling menyinggung."
"Meletup-letup sepertimu, begitu?"
Aku mingkem. Iya juga ya, aku terdengar heboh. Hihihi.
"Tapi bagaimana menurutmu? Apa Maulid Nabi itu memang bid'ah?"
Nora ikut duduk di tepian ranjang, lalu dengan tas ranselnya yang terbuka, Nora mulai memasukkan peralatan menulisnya satu persatu; buku dan pulpen. Nora memang selalu giat mencatat apa yang disampaikan penceramah jika sedang mendengar kajian. Huh, memangnya aku? Mencatat cuma modal ponsel!
Hehehe.
"Bid'ah itu, melakukan sesuatu tanpa ada contoh. Dalam konteks yang kita bicarakan ini, bid'ah-nya adalah, apa yang orang katakan, yaitu merayakan kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam," Nora masih berkata tenang sambil memeriksa isi tasnya. Baru ketika ia sudah yakin peralatannya lengkap, dia menoleh padaku. "Sedangkan aku tidak pernah merasa merayakan hari kelahiran beliau."
Aku terdiam.
Kalau diingat-ingat, dan dikorelasikan, Nora memang tipe orang yang tidak merayakan hari kelahiran. Makanya dia mana mau mengucapkan selamat natal yang jelas-jelas menjerumuskan pada kebatilan. Hari kelahiranku saja dia tidak ucapkan, ehehehe. Seingatku dia tidak pernah repot merayakan hari ulang tahun kedua orangtuanya pun.
Nora bilang, mendoakan orang yang disayang itu harusnya setiap hari. Pengucapan setahun sekali itu kentara sekali basa-basi. Memberi kado juga. Padahal Rasul kan mengajarkan saling memberi hadiah.
Tahaddu Tahabbu; Saling memberi hadiahlah, agar kalian saling menyayangi.
Jadi ngga perlu setahun sekali. Kapan saja bisa, ketika ada rezeki. Mendoakan juga tidak perlu setahun sekali. Setiap kali bermunajat, Nora selalu mendoakan orang-orang yang ia sayang. Dan ketika aku bertanya apakah aku masuk daftar? Dia bilang, 'yeah, lima belas besar'. Aku masih penasaran, 'dari total berapa?' Tapi dia malah bilang, yang penting urutannya atau doanya? Ya sudah, aku nyengir saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] QUEENNORA
Spirituelles[FINISHED] Alhamdulillaah insyaaAllah sudah Tersedia di Toko Buku Kesayangan kalian ^^ Bersahabat baik, Queen dan Nora adalah dua pribadi yang berbeda. Queen yang penuh tanya dan Nora yang penuh ilmu. Membagi kisah mereka tentang pentingnya pers...