Bagian 14

35 1 0
                                    

Suara alarm ponselnya berdering nyaring membuat Flo menggerakkan tangannya untuk mematikan benda itu. Ia melirik jam di dinding. Pukul 10 pagi. Lagi-lagi ia bangun terlalu siang. Mengingat ia baru saja memejamkan matanya pada pukul 4 pagi. Ia tidak ingat apa yang dilakukannya. Sepertinya hal tersebut sudah menjadi kebiasaan baginya semenjak tinggal di London. Flo menghela napas seraya menegakkan tubuh. " akhirnya kau bangun juga,". Ia memutar kepala ke ambang pintu. Dilihatnya Josh berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan bersandar pada dinding. Ia menatap ke arahnya lalu berjalan menghampiri.

" tidurmu nyenyak?" tanya Josh.

Flo mengangkat kepala untuk membalas tatapannya. Pertanyaan itu terdengar asing di telinganya. Sungguh. " aku sudah menunggumu cukup lama," lanjutnya sambil melirik jam dinding sekilas. Alis Flo menyatu. Ia membisu.

Beberapa detik berlalu, Josh memandangnya seolah sedang menunggu sesuatu, tapi Flo tidak sedang ingin bermain permainan tebak-tebakan atau semacamnya. Tidak bisakah laki-laki ini mengatakannya secara langsung? Bahasa tubuhnya menunjukkan bahwa ia ingin Flo melakukan sesuatu, namun Flo tetap terdiam.

" apa kau akan terus berada di atas tempat tidur?" tanyanya kemudian.

Flo masih membisu seolah tengah mengumpulkan nyawa untuk mencerna ucapan laki-laki di hadapannya. Geram. Akhirnya Josh meraih tangan Flo dan menariknya untuk bangun dari tempat tidur. Mau tidak mau Flo menuruti perintah Josh.

" hei, Josh apa yang sedang kau lakukan sekarang?" tanyanya kesal menahan tangan Josh yang hendak menariknya keluar kamar. Josh menoleh ke arahnya sambil tersenyum lirih.

" kita harus segera pergi. Aku tidak ingin terlambat,"

" pergi? Kemana?"

Josh tidak menjawab. Sebagai ganti ia menarik tangan Flo hingga mereka berada di dapur. Josh menyuruh Flo untuk duduk di kursi makan selagi laki-laki itu menyiapkan sesuatu di balik dapur. Flo menguap lebar memperhatikkan Josh. " apa yang sedang kau lakukan Josh? aku masih cukup kenyang untuk sarapan pagi sekarang, dimana Ruth dan Ben? Aku tidak melihat mereka," seru Flo beruntun.

Tak lama dari itu. Josh kembali dengam membawa sepiring berisi tiga lapis roti isi. Ia duduk di depan Flo. " cepat makan! Setelah itu kita pergi," gumamnya.

Flo memandang Josh dengan tatapan bingung. " aku tidak akan menuruti apapun perintahmu sebelum kau memberitahuku. Kita akan pergi ke mana? "

Josh justru tersenyum memamerkan giginya. " ke tempat yang sudah aku tunggu-tunggu selama musim dingin," jawabnya nampak semringah. Pemandangan tersebut semakin membuat Flo bingung. Kenapa pula dengan laki-laki ini? Ia tampak bahagia sekali.

" aku kira kita akan berkebun lagi hari ini," gumam Flo.

" khusus hari ini kita libur. Lagipula Ben dan Ruth sedang sibuk membereskan ruangan rahasia mereka di rumah kaca. Akan lebih baik jika kita tidak menganggu mereka, bukan?"

Ingatan Flo melayang pada kejadian semalam. Salah satu alasan yang membuatnya hampir tidak bisa tidur semalaman. Wajah Liam seolah sulit ia hilangkan dari ingatannya, wajah yang kecewa saat menatapnya. Dan Josh? ketika Flo mendapati Josh. ia bertanya-tanya. Apa saja yang sudah Josh saksikan? Dan apa dia mendengar semuanya? Ia tidak bisa membaca ekspresi wajahnya ketika itu. Namun sekarang, Flo merasa bahwa laki-laki itu sudah kembali seperti biasa. Ada rasa lega yang Flo rasakan. Ia pun kemudian tersenyum lirih sebelum mencomot satu roti isi dan mengigitnya.

***

Hyde park. Josh membawanya ke taman itu. Flo mengernyit. Bukankah mereka sudah pernah kesini? Lagipula Flo tidak berniat untuk kembali ke taman ini setelah kejadian memalukan saat itu. Ia menghela napas saat mengikuti langkah kaki Josh.

You're the right oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang