Bagian 20

27 1 0
                                    

Sebulan berlalu setelah semua yang terjadi tentang masalah pemplagiatan novel Flo. Bulan baru mulai memasuki musim dingin yang sebentar lagi akan berakhir diganti dengan musim lainnya. Dan tentu saja Flo berharap semua masalah yang terjadi pada hidupnya akan terus berjalan lancar. Pertemuan terakhirnya dengan Josh adalan saat di Central Park, Flo berpikir bahwa itu adalah sebuah hari perpisahan dimana ia dan Josh memutuskan untuk menjalani hidupnya masing-masing. Banyak yang terjadi selama sebulan ini, namun yang Flo syukuri adalah saat Arthur, Ethan dan mungkin juga Josh telah berhasil menemukan siapa pelaku sebenarnya, siapa yang sengaja menyebarkan gossip yang tidak-tidak. Kalian pasti tidak menyangka kalau orangnya adalah James, begitu juga dengan Flo. Flo terkejut bukan main saat Arthur menemukan bukti-bukti tentang pelaku sebenarnya dan semua bukti tersebut mengarah pada James. James adalah sosok panutan bagi Flo, ia adalah salah satu penggemarnya tetapi di balik semua itu, Flo tidak habis pikir dengan semua yang dilakukannya, tetapi Flo tidak ingin mengetahui apa alasan James melakukannya, entahlah, Flo yakin bahwa alasan yang akan ia dengar hanya akan menyakitkannya. Setelah pengakuan James itu, Arthur memutuskan untuk mengeluarkan James dari kantor penerbitan dan tentu saja kejadian itu mengundang para wartawan dan media untuk meliput sehingga bersamaan dengan itu pula nama Flo perlahan mulai bersih dari segala tuduhan begitu juga dengan Josh, dan seminggu setelahnya keadaan kantor kembali normal, tidak ada lagi wartawan di depan kantor maupun di depan unitnya sendiri. Untuk saat ini, Flo rasanya bisa bernapas dengan semestinya.

" kau tidak ke kantor Flo?" Max tiba-tiba muncul di depannya saat Flo sedang mengupas buah apel untuk sarapannya.

" aku akan ke kantor sebentar lagi,"

" baiklah. Hari ini aku akan pergi menemani Ethan," balas Max.

Flo mengangguk kecil. Ethan. Laki-laki itu kini sudah mulai sibuk dengan mimpinya yang akan menjadi seorang photographer, dan ia juga sudah memutuskan untuk berhenti menjadi seorang editor. Laki-laki itu sudah beberapa kali mencoba mencari beberapa komunitas untuk bergabung atau kantor majalah dan lain sebagainya, namun sampai saat ini belum ada kantor atau perusahaan yang menerima Ethan maka dari itu Ethan memutuskan untuk memasuki salah satu komunitas terkenal di New York dan Flo tidak tahu sejak kapan Max mulai tertarik dengan apa yang dilakukan Ethan.

" aku akan menelepon kalian untuk makan siang bersama," seru Flo saat Max sudah ingin pergi keluar unit.

" baiklah," jawabnya.

" oh ya, ada yang mengirimkan surat lagi untukmu, suratnya ada di laci meja, " ucap Max sekali lagi sebelum ia melangkah keluar.

Senyum Flo mengembang, ia sudah meninggalkan pekerjaannya untuk berjalan menghampiri laci meja di dekat pintu. Sudah sebulan ini Ruth intens mengirimkan surat kepadanya, sekadar menceritakan kehidupan sehari-harinya bersama Ben di London atau memamerkan cerita tentang cabang baru toko kuenya. Surat-surat dari Ruth itu membuatnya selalu terhibur dan merindukan mereka. Flo meraih sebuah amplop putih yang ia temukan di laci meja, ia mengeluarkan secarik kertas di dalamnya.

Matanya mulai menelusuri sederetan tulisan bertinta hitam di atas kertas putih. Namun mendadak, matanya tersita akan sebuah nama di kertas tersebut. Sadar bahwa kali ini surat yang sedang berada di tangannya bukanlah surat dari Ruth atau Ben.

Hai Flo, bagaimana kabarmu? Aku harap kau selalu baik-baik saja disana...

Maaf kalau aku baru bisa membalas suratmu sekarang, anggap saja aku terlalu sibuk dengan dua pekerjaanku apalagi dengan tugas-tugas yang Ruth berikan padaku, kau tahu? Ruth seringkali menyuruhku untuk membuat roti dengan resep-resepnya dan semua resepnya itu tidaklah mudah, sudah berapakali akau mencoba untuk membuatnya tapi hasilnya tidak pernah sesuai dengan lidah Ruth. Andai saja kau ada disini sekarang, aku bisa memintamu untuk mengomentari hasil roti buatanku sebelum kuberikan kepada Ruth. Oke, lupakanlah, kau tentunya akan ke London saat kau punya waktu luang bukan?

You're the right oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang