Heartbreaker // 12

155 6 0
                                    

Teriakan mamah membuatku menutup kuping dan terdiam. Aku melihat ke arah Reyhan ingin tahu apakah dia tetap pulang atau ikut kedalam rumah untuk main, dan ternyata Rey memutuskan untuk main dirumah ku setelah dibujuk oleh mamah karna katanya mamah baru saja mencoba resep baru jadilah aku dan Rey sebagai bahan percobaan masakan mamah. Aku masih bingung dengan kata-kata Rey banyak pertanyaan yang muncul di pikiran ku, uh mungkin nanti akan aku tanya kan pada Rey atau Diara. Aku tidak melihat adikku berkeliaran dirumah biasanya dia udah ada dirumah duluan tapi ko sekarang gaada ya. Kemana coba tuh bocah. Aku memasuki kamarku untuk mengganti pakaian, sementara Rey duduk di ruang keluarga sembari menonton tv menunggu ku turun. Selesai mengganti baju sekolah dengan baju santaiku aku segera turun kebawah.

"Mah Nesa sama Rara pada kemana?" Tanyaku pada mamah.

"Kamu gak liat kak, mobilmu di depan gaada. Mereka berdua lagi ngabisin duit tuh di Mall baru dapet transferan dari papahnya masing masing" Jawab mamahku santai

"Enak banget sih mereka kakak gak dapet nih mah? Mamah kok tumben siang bolong gini udah dirumah"

"Dapet ko kayanya cek atm kamu aja kak. Kerjaan mamah di butik gak banyak jadi bisa pulang siang"

"Oke deh, ooh gituuuu"

"Hai tan mana makanannya?" Tanya Rey yang tiba-tiba muncul dibelakangku

"Nih sini ayo kita makan bareng-bareng" mamah menghidangkan makanan buatannya dipiring untukku, Rey, dan mamah sendiri

"Enak mah-tan" ucapku dan Rey barengan, aku dan dia saling menoleh sedetik kemudian kita tertawa mamah juga ikut tertawa melihat aku dan Rey bicara bersamaan dengan mulut kamu yang belepotan

Aku, Rey dan mamah melanjutkan acara makan kami. Selesai makan aku membantu mamah mencuci piring kotor. Selesai sudah, mamah memilih untuk ke taman belakang katanya ingin melihat taman belakang rumaha bagaimana kabarnya. Sedangkan aku memilih untuk ke Theater Room sedangkan Rey aku tak tau dia pergi kemana. Aku memilih film untuk aku tonton, ketika aku sedang memilih film tiba-tiba ponselku berdering tanda pesan masuk.

Via Line

"udah sampe rumah?"  pesan dari Leo ternyata

"udah dari tadi kali"

"Okey. balik bareng siapa kak?"

"Bareng Rey"

"Okey. bentar ya gue mau pergi dulu nganter adik les kak"

"Okey"

"ily :*"

"ilyt :*"

Mukaku berubah menjadi bete. Leo memang suka begini. Kadang kalo malam lagi chat juga dia sering ninggalin aku tidur. Sekarang cuma nanyain itu doang terus pergi lagi. Okey. coba buat ngertiin Leo, Van. Aku tertunduk menatap karpet dengan polosnya tiba-tiba ada tangan yang menuntun ku untuk bersadar didada bidang miliknya. Aku mendongak melihat keatas siapa kah dia.

"Gue kira lo lagi nangis Van" Rey. dia Rey yang memelukku menuntun kepalaku untuk bersandar didadanya.

"Gue gak nangis" Jawabku dengan polosnya.

"Tapi lo bete, Right?"

"Yes"

"Oke sekarang kita nonton film aja yok"

"Tadinya juga mau begitu Rey"

"Yaudah sekarang nonton, apa lo akan tetep kaya gini terus Van gue gak bisa nyalain DVD nya nih"

"Ups. maaf" jawabku cengengesan, Rey hanya geleng-geleng melihatku

Aku dan Rey duduk di Sofa berdua dengan posisi kepalaku bersender dibahu rey, dengan Rey yang memainkan anak rambutku.  Selama satu jam aku dan Rey menonton film dengan posisi yang tak jauh beda seperti semula. Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, aku berdiri untuk mandi begitu pun Rey dia juga ingin mandi sepertinya. Mamah entah kemana aku tak melihatnya lagi sejak tadi makan siang.

Selesai dengan ritualku di kamar mandi aku turun untuk mencari makanan, yang kudapat hanya ice cream di kulkas oh sedihnya. Sebenarnya ada bahan masakan untuk di jadikan makanan lezat hanya saja aku sedang malas membuat makanan jadi aku lebih memilih ice cream saat ini ketimbang bahan-bahan itu. Saat aku ingin naik ke atas aku mendengar pintu rumahku terbuka aku menghentikan langkah ku saat mendengar cekikikan seorang perempuan.

"Ya ampun" aku terkejut saat melihat mereka

"Kenapa lo Van?" tanya Diara adikku yang disampingnya hanya mengangguk setuju atas pertanyaan Diara.

"Kalian belanja sebanyak ini?" tanya ku masih terkejut

"Iya hehe, mayanan lagi ada discount juga tuh di Mall" jawab Diara lagi.

"Dek kamu belanjain semua uang kamu buat beginian?" tanya ku pada adikku, adikku terlihat ketakutan melihatku.

"Gak semuanya kok kak uang nya aku sisain di tabungan."

"Jangan boros dek, inget kita gak selalu diatas. sisihin uang yang dikasih papah buat jaga-jaga musibah dateng mana ada yang tau kan"

"Iya kak, aku akan inget terus kata kata kakak"

"Lo kenapa deh Van, biarin kali sekali-kali adek lo seneng"

"Gue gak larang dia seneng-seneng Ra, tapi gue mau dia tetep tau batasannya, inget uang itu dicarinya susah"

"Iya deh Van, sorry ya kalo kita kelewatan"

"Iya kak maaf, aku janji gak bakal hambur-hamburin uang aku buat barang yang gak penting"

"Oke gak masalah, sekarang kalian mandi sana"

"Okey my sista" mereka berdua pergi meninggalkanku.

Aku selalu memperingatkan adikku untuk menghemat, bukannya apa apa kalo kita tabungan kan berguna juga buat nanti kelak siapa tau Allah menguji ki dengan mendatangkan musibah jadi kita kan bisa jaga-jaga. Aku memperbolehkan adikku beli ini itu karna itu hak nya dia tapi, jangan sampai kesannya dia gampangin karna kalo uang habis tinggal minta lagi ke orang tua. Aku memilih untuk menonton tv sambil memakan ice creamku. Tak terasa sudah 3 jam aku duduk di depan tv.

Aku pergi ke halaman belakang duduk di gazebo dengan membawa ice cream ku yang baru. Oh aku lupa belum mengambil ponselku mungkin saja ada pesan masuk atau panggilan masuk dari Leo. Aku kembali ke kamar untuk mengambil ponsel dan kembali lagi ke taman belakang. Gazebo ini memang tempat favoritku sejak kecil hanya saja beberapa waktu terakhir ini aku sudah jarang duduk disini dan sekarang aku kembali duduk disini dan rasanya masih sama, masih nyaman aku suka disini karna aku bisa menatap bintang yang bertaburan di langit dengan indah.

Aku duduk sila, dan memejamkan mataku. Aku merasa ada seseorang yang duduk disebelahku siapa dia, mamah kah? Diara? Vanesa? Papah? ah papah mah jam segini masih ngantor biasanya, atau jangan-jangan....

Aku membuka mataku dan melihat dia duduk disebelahku dengan memejamkan matanya, oh rupanya dia mengikutiku. Aku biarkan dia dan aku lebih memilih melihat ke langit, aku tak ingin menatapnya saat seperti ini aku takut nantinya aku akan jatuh kembali padanya seperti dulu.

"Ternyata disini tenang banget ya" gumam nya terdengar seperti pertanyaan bagiku, aku hanya menggumam tanpa menoleh kearahnya

"Pantes lo paling suka disini" aku mengangguk menyetujui pernyataannya

"Lo lagi galau hm? atau bete? atau apa gue gatau lagi" aku tertawa kecil mendengar pertanyaannya

"Gue gak lagi kaya gitu ko, gue cuma pengen duduk disini aja. Kangen, udah lama gak duduk disini" dia hanya ber-oh ria mendengar ucapanku. 

Aku dan Rey berlanjut membicarakan segala sesuatu, selama ngobrol dengan Rey aku juga sambil chat dengan Leo bahkan Leo video call denganku dan Rey. Rey memutuskan untuk menginap disini kalo masalah baju semua sahabatku menyimpan baju dirumahku begitu juga dengan Rey, kalo buku pelajaran ya ada di loker sekolah jadi kita cuma bawa buku ke rumah kalo ada tugas aja atau untuk belajar. Aku dan Rey duduk disini hingga aku terlelap.


-----------------------

28-12-2015


HeartbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang