Heartbreaker // 19

139 4 2
                                    

udah beberapa hari ini Leo gak ngabarin aku. Dia bener bener hilang. aku coba buat hubungin dia tapi hasilnya nihil telfonku gak pernah di angkat. dia berubah entah kenapa gatau apa salahku kenapa dia bisa gitu aku gak ngerti. sampe saat ini dia baru muncul dihadapan ku tanpa penjelasan apapun. Aku duduk dengan posisi berada di sebelah Rey, Rey sebelah kanan ku dan Leo sebelah kiriku. Aku dan Leo tak banyak bicara. Aku lebih banyak bicara dengan Rey. kita sedang berada dikantin seperti biasa aku leo diara dan zyko berkumpul dikantin tiap istirahat.

"Kak kita perlu bicara" Leo langsung menarikku menjauh dari sahabatku.

"Le gausah tarik tarik juga" Leo tak menggubris ucapanku. dan aku dibawa ke taman sekolah.

"Kak gue mau tanya lo ada apa sama Rey?"

"Gue? sama Rey? gada apa apa"

"Bohong!"

"Lo kenapa sih lo gak suka liat gue sama Rey? hey! Rey tuh sahabat gue"

"Sahabat kata lo? tapi yang gue liat lebih kak!"

"Lo kenapa sih? Gue heran sama lo, lo yang ngilang beberapa hari dan sekarang dengan seenak jidat muncul dihadapan gue tanpa ngasih penjelasan apapun dan detik ini lihat! lo tiba-tiba marah sama gue garagara liat gue sama Rey. Wake up Le! Wake up! bangun dari tidur lo! gue juga biasanya bareng Rey lo gak masalah tapi kenapa sekarang kaya gini?"

"Lo gak minta penjelasan ke gue kak. ya gue pikir lo udah ngerti gue tanpa gue jelasin!"

"Hey! Lo tau gue selalu nanyain lo lewat temen kelas lo! gue coba hubungin lo tapi nihil, dan gue gatau lo kenapa gue bingung gue gatau salah gue apa sampe lo ngilang gue gatau lo ngapain sampe lo gak ada waktu buat hubungin gue Le!"

"Gue minta maaf kak gue tau gue salah tapi please jangan marah sama gue kak"

"Gue mau balik kekelas Le. Sorry" Aku meninggalkannya sendirian.

Aku berlari kekelas, dikelas terlihat ada Diara Rey dan Zyko. Mereka melihatku kaget, Diara langsung menghampiriku. 

"Lo kenapa Van?"

"Gue gapapa, balik yuk"

"Gila lo walaupun sekarang bebas juga tuh gerbang gabakalan dibuka sebelom bel kali."

"Udah ko, Ko"

"Yaudah yuk balik. lo mau kemana dulu sebelom kerumah?"

"Langsung kerumah aja Ra"

"Lo bareng rey ya Van." aku mengangguk mengiyakan kata kata Diara.

Selama perjalanan aku dan Rey hanya diam. sesampainya di rumah aku langsung kekamar untuk membersihkan diri, setelah itu aku turun kebawah dan menceritakan semuanya pada sahabatku apa yang terjadi tadi siang disekolah. Aku dihibur oleh sahabatku mereka membuatku lupa akan masalahku dengan Leo.

Sudah beberapa hari ini semenjak pertengkaranku dengan Leo waktu itu. Leo masih sama dan aku mulai terbiasa dengan sikap Leo saat ini. Aku sedang duduk dikantin bersama sahabatku seperti biasa.

"Gimana hubungan lo sama Leo Van?" tanya Diara

"Iya Van kalian sebenernya udah putus belum sih?" Zyko

"Pertanyaan lo ya nyet ngasal aja ya masih lah mereka gimana sih lo" Semprot Rey

"Gapapa Rey, wajar kali Zyko nanya gitu. banyak ko yang nanya  gitu ke gue. dan jawaban nya sama Gue gatau"

"Ini mau bulan ke 3 loh Van masa lo diginiin mulu"

"Entahlah, gue mau ke toilet dulu ya bentar" mereka mengangguk

Ditoilet~

"Gimana hubungan lo sama Leo Van?" Tanya Silvi teman organisasiku. yang ku tau bahwa dia juga suka pada Leo, saat aku resmi berpacaran dengan Leo dia juga dengan gencar mendekati Leo tetapi Leo juga kadang suka menanggapinya membuat silvi semakin gencar mengejar Leo. hubungan pertemananku dengan Silvi bisa dibilang kurang baik semenjak aku dan Leo berpacaran.

"Ya gitu gitu aja sih lancar" jawabku santai

"Gue denger kalian mulai renggang ya?" ucapnya dengan senyum meremehkan kearahku

"Ternyata lo punya banyak mata -mata ya tentang perkembangan hubungan gue sama Leo. Bye fans" ucapku tersenyum kearahnya, dan pergi meninggalkannya.

Dikantin

"Lama banget sih lo ketoilet doang" sewot Diara

"Tadi ada masalah dikit makanya lama" jawabku

"Ada apaan lo?" Heboh Zyko

"Kalian tau Silvi?" mereka mengangguk

"Nah yaitu ada masalah dikit tadi gue sama dia"

"Oh gitu doang pasti udah lo basmi deh" aku mengangguk

"Eh Van gu- gajadi deh" ucap  Zyko

"Kenapa lo? kalo ngomong jangan gantung gitu kali"

"Gapapa gue, gajadi gaenakan"

"Ngomong gak lo Ko!!" Cecar Diara

"Apaan sih lo kepo banget deh. Gue waktu kemaren liat Leo beduaan sama Caramel yang biasa dipanggil Amel tuh tau gak lo anak IPS kelas 10"

"Gak gue gak tau, anak OSIS kali wajar atuh kalo duaan" jawabku

"Bukan Van Anak OSIS tuh gaada yang namanya Caramel" Jawab Rey

"Duuh Van apa gue bilang dari awal kan gue gak setuju sekarang lo malah diginiin" ucap Diara

"Yaudah lah biarin aja"Jawabku acuh

Aku dan sahabat ku meninggalkan kantin. dan pergi kekelas.

Udah satu minggu lebih semenjak Zyko memberitahuku tentang Leo. Aku dan leo juga udah 3bulan lebih. sekarang dia gak ada kabar lusa dia akan pergi untuk tour seluruh kelas X IPA. Aku rasa aku harus menyelesaikannya sekarang.

"Ra anter gue yuk kekelasnya Leo"

"Mau ngapain lo kesana?"

"Udah ayo ikut" Aku menarik Diara ke kelas Leo.

##########

"Ada Leo gak yo? tolong panggilin dong bentar" pintaku pada Rio yang kebetulan ada di depan kelas

"Oke kak bentar ya"

Aku menunggu Leo keluar, sementara Diara udah duduk dikursi panjang yang disediakan di depan kelas Leo. aku  menarik nafasku dalam dalam.

"Ada apa kak?"

"Lo lagi sibuk?"

"Gue lagi ngerjain tugas fisika sih"

"Bentar aja ya, bisa kan" Leo mengangguk.

"Gue mau ngelurusin hubungan kita Le. hubungan kita udah gak jelas banget. jadi intinya kita lanjut atau engga?"

"Gue gatau, terserah lo aja kak"

"Kok terserah gue sih le?"

"Ya gue kan udah jelasin kalo gue emang lagi sibuk jarang megang ponsel juga. jadi ya keputusan ada di lo kak"

"Oke. tapi gue kan cewe? disini cowonya kan elo. gue minta kepastian dari lo. kalo lo mau lanjut ya tolong lah jangan gini banget. kalo misalkan udahan yaudah oke ga masalah buat gue.

"Gue terserah lo kak"

"Ah elah lo mah terserah mulu Le. gemes gue liatnya. Vanila tuh kesini mau minta kepastian bukan minta jawaban terserah lo"

"Yaudah yaudah oke kita lanjut aja"

Diara melongo mendengar jawabanku. aku memang bingung dengan hatiku. aku ingin mengakhirinya tapi hatiku berkata untuk stay jangan pergi. dan akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan hubungan kita, aku ingin tau bagaimana selanjutnya apakah aku kuat menghadapinya lagi.

------------------------------

18-03-2016

HeartbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang