Heartbreaker // 15

129 6 0
                                    

Aku masih memikirkan perkataan Rey kemarin, aku dan Leo masih berhubungan baik dia sangat menyebalkan bagiku kadang suka menghilang akhir-akhir ini dan aku tak tau jelas apa alasannya karna dia selalu menghindar untuk memberikan alasan, aku percaya saja pada perkataan Leo.

Flashback on

"Gue serius van"

"Tapi kita kan sahabat Rey, mungkin lo cuma kagum aja sama gue"

"Gue gak yakin ini cuma kagum"

"Oke, gue gak paham apa ini namanya. Tapi gue masih sama Leo, Rey"

"Gue gak maksa lo buat jadi milik gue Van. Gue udah seneng ko ngungkapin gini ke lo seenggak nya buat gue lega"

"Sorry ya Rey. Gue ga enak sama lo"

"Gamasalah sayang"

Dan berakhir dengan aku yang memeluknya erat seolah tak ingin dia pergi setelah ini.

Flashback off

Hari ini Leo mengajakku untuk pergi berdua entah kemana itu aku tak tahu dia akan membawa ku kemana. Aku mencoba untuk biasa menerima Rey seperti dulu seakan kemaren tidak terjadi apa apa. Leo menjemputku di depan kelas

"Hai kak"

"Hai juga de, jadi?" Tanya ku meyakinkan

"Jadi dong, yuk udah siap kan?"

"Udah yuk pergi"

Aku dan Leo pergi menyusuri koridor sekolah aku melihat ada Rio sedang duduk bersama teman temannya sementara tatapan nya tak lepas dari ku aku risih akhirnya aku lebih memilih menatap Leo dan ngobrol dengannya dari pada harus melihat Rio.

"Vanillaaaaaa"

"Yaampun Ra, kenapa sih teriak diliatin anak anak yang lain kali"

"Hehe maapin. Balik bareng yuk"

"Lo gak liat kalo gue lagi bareng Leo, pulang sendiri aja sono"

"Huh, giliran ada Leo aja gue di buang. Gue aduin ke abang Rey baru nyahoo lu udah buang sahabat lo yang super duper cantik imut ini"

"Super duper cerewet baru iya"

"Le, ati ati ya sama nih bocah awas lo dimakan sama dia"

"Haha apaan sih kak, gak mungkin lah Kak Vani makan aku, aku kan cowok nya"

"Yaya serah lo deh ya. bye gue mau balik. abaaanggg Reyyyy" Diara berlari menjauh.

"Gila emang dia" kataku. Akhirnya aku dan Leo pun tertawa karna tingkah Diara. Dan kami melanjutkan perjalanan menuju parkiran sekolah tercintaa.

"Leo kita mau kemana sih?"

"Lunch maybe. mau kan ka?"

"Oke, dimana? kebeneran nih gue lagi laper banget"

"Liat aja nanti"

Aku dan Leo sampai di sebuah Cafe. kita berdua memesan makanan, selama menunggu makanan datang aku dan Leo banyak bercerita, kita berdua jarang banget kaya gini. Leo emang tipikal cowo yang nyebelin buat aku, tingkahnya konyol tapi dengan sikap dia yang kaya gitu dia bisa bikin aku suka sama dia dan berakhir lah dengan status kami yang sekarang pacaran. Leo itu adik kelas pertama yang jadi pacar aku. Aku gak pernah mau pacaran sama adik kelas mau dia seganteng atau setajir bahkan sejenius apapun dia gak mau aku jadiin pacar. Tapi Leo berhasil buat dinding pertahanan ku runtuh gitu aja. dengan perlakuannya yang ngeselin tapi kadang romantis gitu. oke back to the topic.

"Le udah sore nih. balik yu"

"Yaah kak nanti lah bentar lagi"

"Ih lanjut besok kan bisa Le"

"Iya deh iya yuk pulang. kamu yang bayar makanannya ya?" Ucap Leo dia tersenyum jahil dan aku cuma melongo bengong.

"Yaudah oke, ... eh" aku menatap tajam kearah dia. pasalnya hari ini dia udah janji bakal traktir aku masa sekarang jadi gantian gini.

"Gak deng becanda sayang. udah ah jangan ngambek gitu" Ucapnya sambil mencubit pipiku. padahal aku tirus apanya yang mau dicubit coba duh.

Leo berjalan duluan menuju kasir sementara aku mengekorinya dari belakang.

"Jumlahnya jadi 250 ribu rupiah mas" Leo memberikan uang 100ribuan 3lembar ke mba kasirnya.

"Saya terima pembayarannya ya mas 300 ribu rupiah, ini kembaliannya mas 50 ribu rupiah. terimakasih" pelayan itu tersenyum kearah Leo dan dibalas oleh Leo.

Aku masih berjalan dibelakangnya, entah apakah dia sadar atau tidak, aku tidak peduli. Dia berhenti di depan pintu mobil dan membukakan nya untukku dan aku langsung masuk kedalam mobil.

"tadi ngeselin pake acara ngerjain lagi, eh sekarangnya malah sweet gini dasar bunglon" 

selama perjalanan tak ada yang membuka obrolan sampai akhirnya aku bosan dan memutuskan untuk berbicara duluan.

"Nyalain radio ya?"

"Jangan deh gausah"

"Loh kenapa? sepi banget nih bete gue dek"

"Yaudah ngobrol sama gue aja kalo bete kak"

"Ngobrolin apaan?"

"Apa kek apa"

"Oh iya katanya ada seleksi OSIS dan lo ikut, gimana diterima gak lo?"

"Hah? lo tau dari mana kak? masuk kak alhamdulillah"

"Dari sumber sumber terpercaya lah. oh gitu selamat ya pacar gue jadi pengurus OSIS ckck"

"oh, maaf ya gue gak ngasih tau lo kak, gue gak sempet. Yoi kak"

"Oke gapapa, gamasalah buat gue"

"Sip deh, besok gue jemput ya?"

"Yaudah gue turun ya udah nyampe nih, oke kabarin aja"

"Oke sipp"

"Hatihati ya, jangan ngebut"

"Oke"

----------------------------------------

11-03-2016

HeartbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang