12. The Stars

168 15 5
                                        

OMG!! I'm giving y'all a deepest sorry that i took like literally A YEAR to update this, but hey! I finally did it! I find it hard to write the story since Louis has a stunt this winter named Campbell. I MEAN LIKE UGH, you'll understand better when I post Part 13 later anyway! I've had this story in my head for like months so let's just hope I can continue write asap! AND, hope you like this part. PLEASE leave comment and vote absolutely! Luv :)

  ••• 

"Candice!"

"Huh?" aku menolehkan kepalaku.

Niall melihatku bingung, "your burger." Kata Niall ragu dan menyodorkanku sekantung Mcd.

"Oh thanks." Jawabku dan mengambil kantungnya.

That Kendall Jenner thing is really bugging me, bahkan rasa laparku sudah hilang entah kemana. Aku menyenderkan tubuhku ke sofa dan membiarkan kantung makanku aman dipangkuan. Louis dan Niall sibuk membahas pertandingan bola yang ditayangkan di tv sementara Liam dan Zayn sibuk melihat sesuatu di hp sambil makan. Hm, jadi yang waktu itu menelepon Harry adalah Kendall? Yang bisa membuat mood Harry berubah begitu cepat adalah Kendall? Hanya gara-gara dia mengajak Harry makan siang? Oh my.

"Candice," suara lembut Harry menyadarkanku.

Aku melihatnya dengan celengo, "huh?" Oh man. Why am I so not focus.

"I've called your name three times." Kata Harry mengerutkan dahinya.

"I'm sorry." Aku tersenyum dan menunduk, mencoba menyibukan diri dengan membuka kantung dan mengeluarkan burgerku.

"Something's wrong?" tanyanya khawatir dan mencoba melihat wajahku.

Aku mendekatkan wajahku dengan wajahnya sambil tersenyum, "nothing's wrong." Kataku mengerutkan dahi, mimicking him.

Harry tersenyum tapi matanya masih menunjukan rasa penasaran, "cmon, you can tell me anything." Katanya belum menyerah.

"I've told you nothing's wrong." Kataku mencoba terdengar biasa saja.

"you're a terrible liar." Kata Harry.

I pursed my lips and decided to finish this conversation. Aku memakan burger dan menonton pertandingan bola tanpa mengerti apapun. Ugh why is this Kendall shit keep popping out? I feel so curious, I wanna know what's going on and what happened between Harry and Kendall. Louis said she used him, what's that mean? She hurted him but Harry still want to go for a lunch with her. I know Harry's a sweetheart but why? And this ex-lover that Harry said to Raquelle? Is that Kendall? So he's still not over her? Is that mean there's no chance for Harry to like me back?

WHY IS THERE SO MUCH QUESTIONS. THIS IS TOO MUCH.

Aku menghabiskan burgerku dan meminum cola dengan cepat. I can't sit and staring at the tv any longer. Aku mengumpulkan sampah-sampahku dan berdiri.

"Where are you going?" tanya Harry bingung.

"I'll read Fifty Shades, I know nothing about football anyway." Kataku mengangkat bahu.

Harry mengangguk pelan, "if you need anything I'm here." Kata Harry. He knows there's something wrong and wisely, he decided to let me go. He's very thoughtful.

"Of course it's your house." Kataku playfully dan Harry menunjukan lesung pipitnya.

Aku keluar dari living room dan membuang sampahku ke trash can di dapur lalu pergi keatas. It's more silent in my room. Sebenarnya tujuan utama aku pergi ke kamar adalah untuk menemukan beberapa piece yang mungkin bisa membantuku menjawab puzzle dari pertanyaan yang tidak habis-habis. Aku melihat kotak cds dan mengeluarkan album The New Classic by Iggy. Her songs make me feel like a badass and I just need that feeling right now. Setelah lagu Walk the Line terpasang, aku mengambil macbook-ku dan menyalakannya. It's been awhile since I use it. Aku duduk di kasur, menyenderkan tubuhku ke bedpost dan menaruh laptop dipangkuanku.

Sweet EscapeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang