Aku telah berjanji pada ribuan hari yang telah kita lewati untuk terus menjaga hati dalam lelah yang sering memaksaku tuk berhenti
Tanpa ku tahu apa yang akan menghadangku di depan sana
Tanpa ku tahu bagaimana akhir dari skenario Tuhan ini
Jarak dan...
Dua kata yang membuat buluk kudukku berdiri. Tapi momok yang menghantui para murid SMA itu akhirnya berhasil ku lalui.
Sudah tidak ada lagi aktifitas yang bisa ku lakukan di sekolah. Kami semua libur sampai waktunya pengumuman kelulusan.
Surga dunia.
Aku sudah berencana menghabiskan waktu dengan teman-teman dan pastinya Wendy.
Ah, aku lupa. Sepertinya aku belum berkenalan dengan kalian.
Namaku Jae, Park Jaehyung. Jika kalian bertanya siapa Wendy yang ku bahas tadi, ia adalah pacarku. Kami sudah menjalin hubungan sejak awal masuk SMA. Awet kan?
Dibalik hubungan yang kalian pikir hebat karena bisa bertahan selama ini, banyak masalah-masalah yang datang namun kami coba selesaikan dengan kepala dingin dan kembali lagi, saling mengerti satu sama lain.
Bahwa aku dan Wendy adalah dua orang yang berbeda, kami punya kepala yang berbeda dan tak bisa selalu memaksakan kehendak pribadi.
Bagaimana? Cukup dewasa kah kata-kataku? Sudah, sudah. Sudah cukup wejangan cintanya.
"JAE! PARK JAEHYUNG!" dari lantai satu, eomma berteriak dengan suara ultrasoniknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ne eomma! Aku bangun!" responku dengan mata yang masih tertutup dan masih memeluk guling kesayanganku ini.
"JAE-YA!" teriak eomma kedua kalinya.
"Astaga Ya Tuhan apa di kehidupan sebelumnya aku punya banyak dosa sampai Kau tidak mengijinkanku bangun siang? Huh." Aku bergegas turun memenuhi panggilan sang ratu di rumah ini. Ya, eomma. Siapa lagi?
Masih dengan kaos oblong dan celana kolor Pororo, aku turun ke lantai satu sambil mengucek mata dan mengacak-acak rambutku yang sudah berantakan ini.
"Astaga celanamu Jae!" keluh eomma saat melihat aku turun.
"Memangnya kena—"
Aku terkejut saat akan duduk bersama eomma dan menyadari di sana ada..
"Wendy-ya! Yaiiish!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
