Pintu keluar teater bioskop sudah dibuka, tandanya film sudah selesai diputar. Wendy dan temannya terlihat keluar dari salah satu ruang teater sambil tertawa.
"Bagaimana? Kau senang kan?"
"Sangat senang, neomu joha! Terima kasih ya sudah menemaniku hari ini."
"Bukan apa-apa. Kalau kau butuh ku temani, aku siap. Ah, bagaimana? Jae sudah membalas pesanmu?"
"Belum. Pesanku sama sekali belum dibaca. Kira-kira dia ke mana ya? Aku jadi khawatir. Atau dia tidur ya karena kelelahan? Lagipula di Amerika pasti sudah malam. Ya kan?"
"Umm, bisa jadi. Wen, kau benar-benar sayang dengan Jae?"
"Tentu, buat apa aku bertahan selama tiga tahun kalau aku tidak benar-benar menyayanginya?
"Sesayang itukah?"
"Y-ya, ya pokoknya aku sayang, cinta."
"Sampai kapan?"
"N-ne?" Wendy sontak menoleh kaget pada temannya yang melontarkan pertanyaan yang mengejutkan.
"Sampai kapan kau akan menyayangi Jae? Sampai dia pulang ke Seoul lagi? empat tahun lagi?"
"Kau ini tanya apa sih? Tak perlu ku jawab kan? Haha."
"Kalau kau tidak bisa menjawabnya sekarang, it's okay."
Wendy terlihat memaksakan senyumnya.
•••
Alarm Jae berbunyi.
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Jae terbangun dengan punggung yang sedikit pegal karena ternyata semalaman ia tertidur di sofa. Ia terlihat bingung ketika menyadari sudah tidak ada Mina di sana.
"Kau mencari apa Jae?" tanya Mina dari dapur.
"Astaga ternyata kau di sana. Ku kira kau sudah pergi."
"Kau ingin aku cepat-cepat pergi ya?" tanya Mina sambil memotong daun bawang.
"Tidak begitu, ah tunggu. Sejak kapan ada daun bawang di kulkasku?" Jae bangun dan menyusul Mina ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOSE AS STRANGERS • Jae Day6
FanfictionAku telah berjanji pada ribuan hari yang telah kita lewati untuk terus menjaga hati dalam lelah yang sering memaksaku tuk berhenti Tanpa ku tahu apa yang akan menghadangku di depan sana Tanpa ku tahu bagaimana akhir dari skenario Tuhan ini Jarak dan...