Bali

7.2K 248 12
                                    

Maaf N.G.A.R.E.T~

Aku mencintai kalian yg udah vote&coment cerita ini :* {}
Dan buat silent readers juga makash udh mau sempetin baca cerita aku ini aku menghargai apresiasi kalian semua {} *pelukerat

*Byangin ajh yg di mulmed itu Privat Resident nya, walaupun aku tau di Bali kaga ada yg kaya gitu :D*
Part ini khusus buat kalian pasukan DEANASHA :)) Jgn baper ya. Seneng seneng dlu sebelum sakit sakitan haha *ketawajahat

Oke fix, Happy Reading!!

Typo bertebaran, Enjoy ;)

***

"Jauhi dia! Dan kembali ke tujuan awalmu!"

"Sebelum semuanya terlambat."

Asha terbangun dalam tidurnya. Nafasnya tersenggal-senggal, peluh membasahi keningnya. Ia mengusap wajahnya kasar. Mencoba menghilangkan bayang-bayang yang entah kapan mulai menghantui fikiran nya dan ini salah. Ia menggelengkan kepalanya pelan.

Jauhi dia, jauhi dia, jauhi dia..

Kata kata itu terngiang begitu saja dalam fikiran nya bagaikan symphony indah yang sengaja diputar secara terus menerus. Tapi bagi Asha itu adalah kata kata yang paling ia takuti mulai sekarang.

"Arrgh..." teriaknya frustasi.

Seorang pria tampan yang berada tak jauh dari ruangan itu terlonjak kaget mendengar teriakan barusan.

Ia melempar I-phone nya ke sofa sembarangan dan segera bergegas menuju sumber suara tadi.

Ceklekk

"Asha, apa yang terjadi?" tanya nya panik.

Begitu pandangan nya jatuh tepat pada perempuan yang kini sedang memukul-mukul kepalanya berkali-kali ia berjingkat kaget melihatnya.

"Hei, kau kenapa?" tanya pria itu khawatir. Ia berusaha menggapai kedua tangan Asha mencoba membuat perempuan itu berhenti memukul dirinya sendiri.

"Asha, sayang.. Tatap aku, liat mataku, hei.." teriaknya sambil meraih wajah Asha.

Asha terdiam ia menatap laki-laki di depan nya dengan pandangan berkaca-kaca.

"Ya liat aku.." lanjutnya pelan, menatap bola mata coklat Asha lekat-lekat.

Spontan Asha langsung menubruk dadanya dengan tiba-tiba , memeluk tubuhnya erat.

"De..an.." gumam Asha lirih.

Dean mengusap punggung Asha lembut berusaha menyalurkan ketenangan untuk nya.

"Sshh.. Kau kenapa sayang?" Dean menangkup kedua pipi Asha menuntun nya untuk menatap matanya.
Ia merasa sesak saat melihat mata indah itu kini menatapnya dengan tatapan sendu.

"Aku tidak bisa meninggalkanmu, De. A..ku tidak bisa hidup tanpamu.." gumam Asha.

Dean terpaku mendengarnya. Tapi setelahnya ia tersenyum samar. Tangan nya bergerak mengusap pipi Asha lembut.

"Tidak ada yang meninggalkan dan ditinggal sayang, dan aku pastikan itu semua tak akan terjadi!!" jawab Dean tegas.

Asha mengangguk. Ia kembali memeluk Dean erat.
Dean terkekeh melihatnya, tapi kemudian ia pun ikut mendekap Asha dalam pelukan nya.

"Mandilah! Sebentar lagi kita mendarat, aku tak mau melihat kau berpenampilan acak-acakan seperti ini." ucap Dean.

Asha menatap Dean bingung.
"Mendarat? Memang kita sedang berada dimana, Dean?" tanya Asha polos.

Like The Boss,Huh!! (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang