Musuh Semu

7.6K 277 33
                                    

"Ketika CINTA datang tanpa sebuah alasan, mampukah kau, sang hati? Menolak dan menghiraukannya? Ketika ia membawa warna baru dalam harimu.... Mendampingi disetiap langkahmu menuntunmu dalam sebuah naungan kasih yang indah sampai akhir nafasmu...."

***

"Kenapa dia?" Aldo menyenggol lengan Sinta. Sinta mengendikkan bahunya menjawab.

Asha mengedipkan matanya perlahan. Matanya langsung bergerak gelisah.

"Aku mau pulang.."

Dean melepaskan kedua tangan nya dari pipi Asha. Ia menatap Asha dengan tatapan yang sulit di mengerti.

TESS

Setetes airmata jatuh dari pelupuk mata Asha begitu saja.
Sinta yang melihatnya langsung kalang kabut. Ia beranjak menghampiri Asha.

"Kau kenapa, Sha? Apa yang terjadi." Sinta hendak memeluk tubuh sahabatnya, tapi belum sempat menyentuhnya, Dean langsung merengkuh tubuh Asha terlebih dahulu. Sinta terdiam ditempatnya, Aldo yang melihatnya langsung meraih lengan Sinta. Dan langsung menenangkan kekasihnya lewat tatapan matanya seolah berkata semua akan baik-baik saja. Sinta menghela nafasnya.

Dean mendekap Asha dalam pelukan nya dengan erat. Ia menoleh kearah Aldo dan menatapnya dengan tatapan memohon. Seakan mengerti apa yang Dean inginkan, Aldo langsung mengajak Sinta untuk meninggalkan Dean dan Asha berdua.

***

"Apa yang terjadi?" tanya Dean pelan.

Asha mendongak. Menatap manik mata hitam Dean.
'Apakah ini saatnya aku berbicara siapa aku sebenarnya'

"Dean..."

"Hmm."

Asha menggigit bibir bawahnya. Dean menunggu.

Drrt...drrt
Handphone Dean bergetar disaku jasnya.

"Damn!" umpat nya kesal.

Asha menghela nafas.

Dean mengelus puncak kepala Asha lembut.

"Tunggu sebentar." titahnya.
Asha mengangguk patuh.

Dean melihat nama sipenelpon dengan tatapan sebal dengan mengumpat pelan ia sedikit bergeser kesamping dan segera mengangkat panggilan tadi.

"Ya ada apa?"

".................."

"Apa kau bilang? Mengapa bisa terjadi hah?"

".................."

"Brengsek. Tunggu di depan aku akan segera kesana sekarang juga."

"......................"

Dean mengutuk orang diseberang telpon ini.
"Dasar bodoh! Cepat jemput aku sekarang.juga"

Rahang Dean mengeras. Aura gelap kini mulai Menyelubungi tubuhnya. Ia mengusap wajahnya kasar.

"Masuklah ke villa sekarang juga! Jangan berani keluar dari sana tanpa persetujuanku." ucap Dean sambil menatap Asha dingin.

Alarm bahaya dalam tubuh Asha berbunyi menandakan kalau saat ini Dean sedang berada dalam mood yang cukup buruk. Ia memilih diam dan mematuhi titahnya.

"Baiklah." jawab Asha akhirnya.

'Mungkin lain waktu aku akan jujur padanya'

Ia hanya diam dan pasrah saat tangan Dean mencengkram pergelangan tangannya erat, membawanya menuju Villa penginapan.

Like The Boss,Huh!! (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang