Akhir

2.7K 113 8
                                    

Bukan ending ko bukan :P

Typo bertebaran. Harap memaklumi yaaa, Gumawo :*

****

"Dia sudah mati!". Bentak Alea. Ada sedikit rasa sakit dihatinya saat Dean menyebut kata Wanitaku tadi.

"Sialan kau Aleaaa!!"

"KAU MAU MATI SEKARANG? HAH!"

DORRR....DOORRR..DORR

Tembakan terdengar melesat keatas dengan kerasnya.

Terdengar suara tembakan dari gedung itu. Bukan dari kubu Dean maupun Alea. Keduanya sama sama terkejut mendengarnya begitupun anak buah mereka masing masing. Spontan semua mata memandang kearah samping, melihat seorang laki laki tegap kini sedang berjalan kearah mereka dengan menggenggam pistol ditangan kanannya, diikuti beberapa orang yang diduga sebagai pengawalnya. Tak sebanyak anak buah Dean ataupun Alea, tapi cukup membuat Alea dan Dean terdiam ditempatnya masing masing.

"Hans.." gumam Alea pelan.

Ya dialah Hansel Deriansyah.

Dean mengerutkan alisnya bingung, tapi tatapannya masih setajam elang.

"Sudahi semua permainan ini, aku sudah muak!" Hans berucap dingin. Matanya berkilat tajam menatap Alea dan Dean bergantian.

Dean memutar bola matanya masih belum mengerti dengan situasi ini, ia tak mengenal pria yang kini sedang menatapnya tajam menusuk. Dean menekan sesuatu yang menempel ditelinga nya, dan berucap pelan.

"Siapa dia?"

"Hansel Bagaskara, Putra tunggal keluarga Askar Bagaskara. Dialah laki-laki yang menculik Ashara diHotel mu, De". Suara Abay terdengar pelan.

Dean mengepalkan tangannya, ia langsung menatap Hans dengan tatapan membunuh.

"Oh, ternyata kau yang berani menculik Ashara?" Ujar Dean.

Hans menoleh menatap Dean.

"Putra Askar Bagaskara?" Mata Dean menyipit.

Rahang Hans mengeras mendebgar ucapan Dean.

"Apa maumu?" Hans terdengar menahan geramannya.

"Kau bilang apa mauku?" jawab Dean sinis.

"Tentu saja aku mau Ashara kembali padaku." Lanjut Dean tegas.

Hans membuang nafasnya kasar tak memperdulikan ucapan Dean, Pandangannya beralih menatap wanita yang sedari tadi berdiri kaku ditempatnya. Siapa lagi kalau bukan Alea. Ia dapat melihat raut wajah ketakutan di wajah Alea.

"Kau tak apa?" tanya Hans pelan.

Alea menatap wajah Hans sendu.
Hans mampu membaca tatapan Alea padanya. Wanita itu seolah berkata 'Akhiri semua ini secepatnya aku sudah lelah' dalam diamnya.
Hans masih tak habis fikir bagaimana jalan fikiran sahabtnya ini. Bukankah semua masalah ini berawal darinya.

"Hentikan drama menjijikan kalian, aku muak!" teriak Dean.

Hans menoleh. Cukup sudah , ia harus segera mengakhiri ini semua.

"Aku akan menyerahkan Ashara padamu, tapi dengan satu syarat."

Dean menaikan sebelah alisnya.
"Katakan!"

"Minta maaflah pada Alea sekarang." Jawab Hans serius.

Dean tertawa keras.
"Apa kau bercanda tuan Hans? Bagaimana caranya aku meminta maaf padanya sedangkan yang aku tau dialah orang yang paling bersalah disini." Ucap Dean menohok.

Like The Boss,Huh!! (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang