Look At Me!

10.7K 350 4
                                    

Ashara Dania Safire POV

"Ikut keruanganku sekarang juga.." Suara berat itu memerintah dengan tegas.

Aku terlonjak kaget mendengarnya. Lelaki itu!! Dia adalah pria yang paling beda yang pernah aku temui. Entah mengapa ia memiliki aura berbeda dari pria kebanyakan aku dapat merasakan betapa kuatnya aura itu.
Aku masih tak habis fikir mengapa tubuhku langsung bereaksi saat mendengar suaranya. Oh kakek! Pertanda apakah ini?? jeritku.

Pria itu beranjak pergi.
Sonia langsung menghampiriku dengan wajah khawatirnya.

"Kau tak apa Asha? Maafkan sikap Pak Dean tadi.." gumam nya merasa bersalah.

Aku tersenyum kikuk.
"Tak apa,Bu. Aku memakluminya." ucapku tulus.

Ah tapi tunggu dulu, tadi Sonia bilang APA??

Pak Dean??

Pak Dean???

DEAN???

Deandra Aditya Armensyah makhsudnya?

Matilah kau Sha!!

Oh tuhan, dia CEO perfectionis itu. Ah mengapa aku tak bisa mengetahuinya? Sial. Ini masalah besar. Padahal tadi aku bisa sedikit mendengar umpatan nya tadi walaupun samar. Mengapa bisa tidak tau siapa dia sebenarnya? Poor Asha!

"Baiklah,Bu. Saya akan keruangan Pak Dean segera. Terimakasih untuk waktu ibu. Selamat siang." ucapku dan segera beranjak pergi mengikuti arah Dean tadi.

~

Begitu sampai disebuah ruangan yang bertuliskan CEO. Aku langsung mengetuk pintu besar itu pelan.

TOKK

TOKK

TOKK

"Masuk." suara tegas itu terdengar.

Aku menghembuskan nafas mencoba menormalkan perasaan yang mulai tak karuan ini.

Begitu masuk aku langsung terpana dengan dekorasi ruangan ini. Sebuah ruangan bergaya eropa dengan desain yang memukau mata siapapun yang melihatnya, perpaduan antara warna coklat muda dan purple , aku tak bisa menggambarkan dengan jelas seperti apa yang aku tau, ini ruangan mungkin seluas rumah orang orang kaya. Mewah dan berkelas. Ya itu dua kalimat yang pantas disandangnya. Barang-barang didalamnya tertata dengan rapih. Aku juga bisa melihat ada sebuah dapur kecil disana. Apa dia sering memasak disana? Aish mengapa kau memikirkannya Ashara.

Aku mengusap wajahku sedikit frustasi saat melihat punggung tegap didepanku. Ia sedang berdiri di depan kaca besar yang langsung mengarah ke pemandangan luar perusahaan ini , yang aku yakini pasti memiliki view yang indah. Tubuh tinggi tegapnya menjulang indah menambah kesan maskulin dalam dirinya, memperlihatkan siluit bak dewa dewa langit versi bumi. Aish, mengapa aku menjadi mengaguminya sekarang. Arrgh. Aku harus kerumah sakit sepulang ini, memeriksakan kewarasanku. sungguh!!

Darahku berdesir hebat saat mataku langsung menatap mata hitam berkilau nya. Aku yakin sangat yakin mata itu lah yang membawa aura gelap dalam dirinya pantas saja semua bertekuk lutut padanya , karna hanya dengan melihat matanya semua akan terpesona. Dan masuk kedalam lubang gelap itu.

"Mengagumiku, sayang?" ucapnya. Ia menatapku intens, tatapan matanya seolah-olah sedang melahapku detik itu juga. Menyeramkan sekali pria itu.

Tapi aku langsung mendengus kesal mendengar ucapannya tadi. Apa dia bilang APA??? Mengaguminya. Huh, apa yang harus ku kagumi dengan pria seperti dia.
Tapi tadi kau memang mengaguminya, Asha. Ucap dewi batinku.
KYA!! Tapi itu sedikit, sedikit sekali. Awas SEDIKIT. Tidak banyak.

Like The Boss,Huh!! (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang