Because I love You

3.5K 117 27
                                    

(Ini hanya cerita fiktif asli karangan dari ide penulis, dan hanya untuk hiburan semata)

***


"Dia seorang Alien.." lirih Dean.

Membuat Abay semakin terdiam membisu di tempatnya

Dean tidak mengerti mengapa ia menjadi lemah seperti ini, hanya karena seorang wanita.
Image bossy nya telah luruh begitu saja hanya karna wanita.
Ia tertawa hambar, kemudian tersenyum miris. Rasa sesak didadanya semakin menjadi, ketika dengan brengseknya fikirannya slalu berputar putar dengan kejadiannya dengan Asha beberapa jam yang lalu.

Abay menghela nafasnya lelah. Ia memandang Dean dengan khawatir.
Ia menepuk pelan bahu sahabat sekaligus boss nya dengan pelan, mencoba menyalurkan kekuatan untuk tetap kuat menghadapi masalah nya.
Dari semenjak kejadian penculikan itu Abay memang sudah berfikir yang tidak tidak dengan Ashara, ia sempat mencari tau sedikit tentang wanita itu. Walaupun ia tak mendapatkan informasi apa apa, karna memang informasi Asha sangat sulit ia dapatkan. Mulai dari situ Abay sudah berpendapat kalau ada sesuatu hal yang sangat besar yang mencoba Asha tutupi selama ini. Tapi karna melihat Dean yang sangat menghargai Asha selama ini, jadi ia putuskan hanya bisa diam. Bukan berarti Abay tak peduli pada sahabatnya hanya saja ia khawatir Dean akan kecewa. Walaupun pada akhirnya hal yang Abay takutkan terjadi, saat ini.

CEKLEK

Handle pintu ruang rawat Dean terbuka. Munculah kedua pasang suami istri dengan raut khawatir yang begitu kentara. Ya, dia adalah kedua orangtua Dean.

"Sayang..."

Maya, ibunda Dean langsung memeluk Dean erat.
Sedangkan Mr.Armen hanya mengelus punggung Dean pelan.

Abay memundurkan langkahnya. Membungkuk hormat kepada Mr&Mrs.Armensyah.

Dean sudah tak sanggup lagi, ia menangis dalam pelukan ibunya. Menenggelamkan seluruh wajahnya dalam bahu sang Ibu. Menumpahkan seluruh beban dan kekalutannya. Ia mendekap Maya erat.

Maya yang merasakan tubuh putranya bergetar dalam pelukannya, langsung mengeratkan pelukannya. Ikut menangis merasakan kesedihan anak semata wayangnya ini.
Dean tidak seperti ini. Sebelumnya.
Ia slalu melihat Dean sebagai laki laki yang tanggung dan kuat. Tapi sekarang Maya merasa putranya kini kembali menjadi sosok anak 5th yang slalu menangis ketika ada orang yang menyakitinya.

Taufan Armensyah, Ayah Dean. Terdiam membisu melihat istri dan putranya menangis didepannya. Ia mengusap wajahnya pelan. Kemudian menoleh ke arah Abay. Memandang Abay dalam.
Abay yang mengerti arti dari tatapan tuan nya langsung menganggukan kepalanya pelan.
Taufan mengelus kembali punggung anaknya, lalu mengusap kepala istrinya lembut. Kemudian pergi dari ruangan itu di ikuti Abay dibelakangnya.

"Apa yang terjadi sayang? Ceritakan pada Mom." Maya mengelus kepala  Putranya sayang.

Kondisi Dean kini sudah jauh lebih baik, ia berbaring dengan kepala yang berbantalkan paha Ibunya.

Dean mendongak menatap Ibunya, matanya sedikit memerah karna menangis tadi.

"Mom.."

"Yes, baby.. Why? Mom here with you."

"Aku telah jatuh cinta padanya, Mom." lirih Dean.

Maya bingung mau berekspresi seperti apa mendengar ucapan Dean. Ia cukup terkejut mendengarnya. Bagaimana tidak? Selama ini Maya sangat tau kalau putranya memang sering bergonta ganti wanita, tetapi mendengar kata 'Jatuh Cinta', ia cukup terkejut.
Tetapi Ia hanya diam dan mendengarkan curahan hati putranya.
Maya menunggu dengan sabar sambil terus mengusap kepala Dean sayang.

Like The Boss,Huh!! (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang