2. A Job

88.7K 1.2K 163
                                    

Harry POV

Ah satu lagi hari yang buruk, masih pagi sudah ada seorang anak kecil disampingku saat aku bangun, dasar anak jalang!

Tok.. tok.. tok..

Oh fuck, aku benci tamu.

Tok.. tok..tok..

Sialan, mengganggu hariku saja.

Tok.. tok.. tok...

"Shut up you fuckin bastard!!" persetan dengan tamu, aku tak membutuhkannya.

"Hey, aku Gemma, tolong bukalah"

Oh ternyata Gemma, kakakku tercinta yang sangat ingin aku setubuhi. Yeah aku tak bercanda, badannya bagus bung.

"Apa?"

"Aku hanya ingin bertamu dan membicarakan sesuatu"

"Oke, apa untungnya untukku?"

"Ayolah Har! Kau ingat dengan umurmu! Kau tak bisa begini terus"

"Ini hidupku Gem, bukan hidupmu"

"Astaga kau ini kenapa menjadi seperti ini? Lihatlah hidupmu, hancur! Kau bahkan pecandu minuman keras, kau juga sering berjudi. Aku juga tahu kau dikejar-kejar rentenir karena kau berhutang banyak"

"Fuck Gem! Berhentilah mengurusi hidupku!"

"At least, carilah pekerjaan, aku kasihan melihatmu seperti ini Har. Kau tak mau mempermalukan keluarga kita kan?"

"Kerja apa hah?! Aku tak peduli dengan nama keluarga, hapus saja namaku"

"Ya ampun Har, kau ini susah sekali aku nasihati. Kembalilah ke jalan yang benar Har! Jangan seperti ini!"

"Aku tak butuh nasihat mu, keluar dari rumahku!"

"Har please..."

"Keluar Gem! Get out!"

"Fine, aku keluar. Tolong pikirkan ucapanku, carilah pekerjaan"

"Yea yea whatever"

Woah ini memang hari yang buruk. Hampir setiap minggu Gem mencariku dan memberikan nasihat tak bergunanya itu.

Tok.. tok.. tok..

Astaga siapa lagi ini.

"Gem itu kau?"

"Hey Ed, keluarlah! Kau belum membayar hutang-hutangmu!"

Oh shit. Pasti ia lelaki botak yang selalu menagih hutang padaku.

"Aku tahu kau didalam Ed! Keluarlah atau ku dobrak pintu rumahmu yang buruk ini!"

Kau tahu kenapa ia memanggilku Ed? Itu nama samaranku, Ed itu nama tengahku, Edward. Yeah, aku hanya tak mau orang mengenalku sebagai Harry Styles yang dulu terkenal, sukses, digilai banyak wanita, dan omong kosong lainnya. Harry yang itu sudah hilang, musnah, dan tak akan pernah kembali.

"Hey hey tenanglah"

Aku terpaksa membukanya, atau pintu rumahku rusak lagi seperti kemarin-kemarin.

"Tenang katamu?! Bayar hutangmu!"

"Whoa, sabar bung, akan kubayar nanti"

"Nanti kau bilang? Ini sudah ketiga kalinya aku kesini dan kau masih saja tak mau membayar. Take this Ed"

Bugggg.. satu pukulan.

"Ah shit"

"Kau masih tak mau membayar juga rupanya"

Buggg...

Crack.. pukulan kedua tepat di wajah.

"Aw fuck, baiklah kubayar 3 hari lagi"

"3 hari? What the fuck!"

Buggg.. pukulan ketiga tepat di perut.

"Oh stop stop! Besok kubayar!"

"Baiklah. Besok aku kesini lagi sore hari, bila kau masih tak mau membayar, kupatahkan salah satu kakimu itu"

"Fine fine"

Ah fuck, hidungku berdarah, sepertinya hidungku patah.

Kenapa si botak sialan itu selalu saja menggangguku, ayolah hutangku hanya £250

Dimana aku harus mencari uang? Tabunganku habis. Apakah aku harus mengikuti nasihat Gemma? Aku harus bekerja? Kerja apa?

Aha!

Victor! Aku harus menelepon Victor!

Calling...

"Hey bud! Kau mau meng-order ganja lagi? Atau hal lain yang lebih enak, you know like coccaine? Atau kau mau mencoba barang baru?"

Here it is. A fuckin enthusiasm of a drug dealer.

"No, I need a job Vic"

"Hmm.. kau bisa apa?"

"Entahlah, membenarkan pipa atau membenarkan sepeda motor, mungkin"

"Hahaha.. kau bercanda? Aku tak butuh semua itu man!"

"Oh come on! Aku benar-benar membutuhkan pekerjaan"

"Hmm.. kau mau membantuku menyeludupkan senjata api dan beberapa kilo narkoba ke daerah perbatasan?"

"Hell no! Ayolah itu terlalu beresiko"

"Astaga apa yang kau mau? Kau mau bekerja di kursi yang nyaman dan segelas kopi di sudut meja?"

"Itu boleh juga"

"Oh bud haha, are you kidding me! kalau begitu, jangan cari pekerjaan macam itu padaku!"

"Tapi aku benar-benar membutuhkan pekerjaan dengan segera"

"Haih, kalau begitu, jadilah tukang pipa atau tukang bengkel seperti yang kau bisa itu"

Tukang pipa? Ide bagus!

"Yeah! You're the best man! Thanks for the idea! I love you pal, I love you!"

"Yea you're weird, go check yourself to the doctor, gah whatever"

Tit.. tit.. tit.. tit...

Dia menutup teleponku begitu saja? Ah terserah aku tak peduli. Yang penting aku tau aku harus bekerja apa sekarang!

Eh wait. Tapi siapa yang membutuhkan tukang pipa sekarang?

Aha! Aku akan membuat plang di depan!

Keran rumahmu bocor? Air tak mengalir ke kamar mandi atas?
Jangan khawatir! Telepon xxxxxxxxx sekarang! Ed si master of plumber akan membantu!

Yea. Per-fect!

Sekarang aku tinggal menunggu telepon saja, dan aku akan datang!
~~~~~

A/N:
Oke itu Harry konyol banget bikin iklannya ._.

Btw, I try to make a different Harry here. Not a cold and mysterious Harry. Jadi Harry disini orang ga bener gitu, dia terbuka orangnya, ga suka nutup-nutupin masalahnya, ngeres ae pikirannya :v telmi dikit *eh* dan... licik.

Kalo Ally dia tipikal cewek yang kekanak-kanakan, dan polos AF, banyak akal juga dia ini.

Cerita ini juga mengandung unsur komedi, jadi bacanya jan serius-serius amat. Hehe..

All the love,
-Sya

Yes, Daddy? [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang