aku next lagi, wleeeeee :p
.
.
.
"Aaaaaaa!" teriak Sam. Ciiitttt... ban mobil itu bergesakan kasar dengan jalanan. Mobil itu mencoba berhenti, dan akhirnya berhasil. "Huufffttt." Sam menghela nafas dengan berat.
"Maaf, apa kau tidak apa-apa?" tanya seorang pria yang baru saja keluar dari mobil yang nyaris menabraknya tadi.
"Uhm, ya. Aku tidak apa-apa." Ujar Sam sembari membersihkan rok sekolahnya dari lumpur. Seketika Sam langsung menatap pria itu.
"Mi-mike." Ujar Sam keget melihat pria yang ada di hadapannya.
"Sam? Astaga, kau tidak apa-apa?" tanya Mike khawatir. Hujan mulai mereda.
"Ya, aku tidak apa-apa. Hanya saja kaki ku terasa sakit." Ujarnya lirih.
"Ayo, ku antar kau ke dokter." Ajak Mike.
"Tidak usah. Ini tidak terlalu parah." Tolak Sam.
"Tidak. aku harus membawamu. Ayo." Ujar Mike sembari menggenggam tangan Sam dan mempersilahkannya masuk ke dalam mobil. Mike juga langsung masuk ke dalam mobil. Mike pun melajukan mobil-nya menuju rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit, kaki Sam pun diperiksa oleh dokter. Ya, beruntung kaki-nya hanya terkilir. Lengan dan lutut Sam juga mengalami sedikit lecet akibat terjatuh ke jalan beraspal tadi. Akibatnya, lengan dan lutut Sam diberi perban, begitu juga dengan kaki Sam. Dokter juga menyarankan Sam agar memakai tongkat untuk bisa membantunya berjalan.
"Sam, apa kau sudah makan?" tanya Mike. Sam menggeleng pelan. "Kita makan bentar ya." Ujar Mike. Sam hanya manggut manggut mengiyakan. Pas sekali! Perutku sudah lapar. Di rumah pun tak ada yang mau dimakan. Hehe Celetuk Sam di dalam hatinya.
Mike pun membantu Sam masuk ke dalam mobil. Dia meletakkan tongkat Sam di kursi belakang. Mike pun juga masuk ke dalam mobil, melajukan mobil-nya menuju restoran.
Setibanya di restoran, Mike memarkirkan mobilnya. Dia keluar dari mobil dan segera membukakan pintu untuk Sam. Mike membantu Sam keluar, dan mengambil tongkat-nya dari kursi belakang mobil.
"Nih, tongkatnya. Hati-hati." Ujar Mike sembari membantu Sam berjalan menuju restoran.
"Mewah sekali restorannya." Puji Sam.
"Terimakasih. Ini restoran milik Daddy-ku. 'Rest Kabuki' restoran khas Jepang." Ujar Mike.
"Wah, hebat." Puji Sam. "Kapan-kapan, aku akan mengajak mu juga ke restoran milik daddy-ku." Sambung Sam.
"Apa nama restorannya?" tanya Mike.
"Saspawood Dinner." Sahut Sam.
"Ohhh, restoran Jerman yang terkenal itu?" tanya Mike.
"Ah, biasa saja." Ujar Sam datar. Dia tak suka jika ada orang yang memuji kekayaan keluarganya. Ya, bisa dibilang ayah dan ibu Sam adalah pengusaha terkenal di kota-nya. Tetapi Sam tak pernah mengumbar-umbar soal kekayaan keluarganya. Dia terlalu rendah hati.
"Yuk, kita masuk." Ajak Mike. Mike dan Sam pun masuk ke restoran tersebut.
"Okaerinasai, kaicho (Selamat datang kembali, tuan)." Ujar seorang waitress wanita yang mengenakan baju kimono berwarna hitam dan bermotif bunga sakura itu. Mike hanya membalas dengan senyuman-nya.
Mike memilih meja VIP untuk mereka berdua.
"Konbawa, kaicho (Selamat malam, tuan) tuan ingin memesan apa?" tanya seorang waitress sembari memberi buku menu restoran ini.
"Aku pesan edamame, saba miso, dan ocha." Sahut Mike. "Kalau kau, Sam?" tanya Mike.
"Aku pesan ramen dan ocha. Ingat, ramen-nya pakai menma dan naruto (Sejenis daging rebung)."
"Arigatou gozaimasu." Ujar sang waitress sembari pergi meninggalkan kami.
Sekitar 10 menit, makanan sudah siap di sajikan di meja.
"Ittadakimasu! (Selamat makan!)" ujar Mike dan Sam secara bersamaan. Mereka pun langsung melahap makanan yang sudah terhidang di depan mereka.
***
-Author POV-
"Aku pulang!" teriak Sam yang baru saja memasuki rumah-nya. Dia berjalan pincang menuju kamar-nya.
"Kaki mu kenapa, Sam?" tanya ibu sam yang baru saja keluar dari dapur.
"Nothing. Kalau mom tahu, apakah mom mau mengobatinya?" tanya Sam datar sembari menautkan sebelah alisnya, dan berlalu masuk ke kamar. Ibu-nya hanya bisa menghela nafas terhadap kelakuan putri-nya itu.
"Tongkat sialan!" gerutu Sam, sembari mencampakkan asal tongkat-nya itu. Dengan hati-hati, Sam berjalan tanpa tongkat menuju kulkas pribadi miliknya. Berjalan memakai tongkat hanya merepotkan saja gerutu Sam. Dia pun membuka pintu kulkas tersebut dan mengambil minuman soda dan membawanya ke atas tempat tidur. Dia meneguk beberapa kali soda tersebut.
hehehe. ini agak pendekan sikit ceritanya.
sorr kalau ceritanya nyepam :p
vomment jugak yaaaaaa ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
A Psycopath Love
ActionCinta itu buta, sebuta hati mu. aku seperti ini karena CINTA. CINTA telah membutakan hatiku. CINTA sudah menguasi diriku. CINTA-lah yang membawaku ke dunia ini. aku tak bisa menahannya lagi. MAAFKAN AKU!