Chap 11 - Steve!

527 26 0
                                    

Aku next lagi nih :p

jangan lupa vomment nyaa :p

.

.

.

"Cepat bantu! Atau kumasukkan namamu ke buku kasus." Ancam Kaila, ketua kelas tersebut.

"Heh! Yasudah. Sini kemarikan tanganmu." Ujar Steve dingin sembari mengulurkan tangannya terhadap Sam. Sam pun meraih tangan Steve, dan mencoba berdiri.

"Heh, bodoh. Kalau kau tidak membantu ku berdiri, mana bisa aku berdiri." Ujar Sam.

"Dasar." Steve pun mengangkat tubuh Sam dan membantunya berdiri. Steve lumayan tampan. Arggh! Kau gila Sam batin Sam. Ya, selain Drey, Steve juga termasuk most wanted SMA Tamahide

"Ini tongkat mu." Ujar Steve dingin.

"Hmm." Sam dengan cepat mengambil tongkat itu dari tangan Steve, dan pergi meninggalkan Steve.

"Mengucapkan terimakasih pun tidak ada." Ujar Steve sembari tersenyum miring. Sam baru sadar kalau dia belum mengucapkan terimakasih sama sekali.

"Hehe. Terimakasih." Ujar Sam terkekeh. Dia lumayan manis dan juga cantik batin Steve. Steve memerhatikan tubuh Sam yang mulai menghilang dibalik keramaian.

-Sam POV-

Aku berjalan di koridor yang mulai sepi. Hanya tinggal beberapa orang saja. Aku malas untuk pulang kerumah. Aku pun duduk santai di bangku koridor.

"Hei." Sapa seorang yang sudah duduk di sampingku. Aku menoleh kearah suara.

"Apa? Ngapai kau kesini." Ujarku dingin.

"Hehe. Nope. Aku mau minta maaf karena sudah mendorongmu tadi." ujar Steve sembari menggaruk-garuk tengkuk-nya yang kurasa tidak gatal.

"Oh, tidak apa-apa." Sahutku datar. Aku mulai risih terhadap tatapan-tatapan tajam manusia yang tengah melihatku dan Steve seorang 'most wanted'. Kurasa pun mereka sudah memaki ku di dalam hatinya.

"Oh ya, kenapa kau belum pulang?" tanya Steve. Kenapa anak ini? Tiba-tiba jadi sok dekat kek gini. Hihh. batin ku.

"Malas saja." Sahutku singkat.

"Mau ku antar tidak?" tanya Steve.

"Ha? Tidak perlu. Aku bisa jalan kok." Sahutku.

"Kau mau jalan dengan keadaan kakimu yang sudah mau patah ini? Heh yang benar saja." Ujarnya meledek ku.

"Bodoh. Walau kaki ku kek gini, aku masih bisa jalan pe'a. lagian siapa bilang kaki ku mau patah. Nanti kakimu yang kupatahkah." Sahutku dengan suara cemprengku ini.

"Elaahh galak amat. Yok ah aku antar pulang anggap saja ini sebagai permintaan maaf ku tadi." Ujarnya sembari menarik tanganku.

"Woy, hati-hati. Kaki ku masih sakit." Gerutuku.

"Perlu ku gendong ha?" ujarnya menggoda. Sial! Pipiku memanas.

"Enak saja! Kau kira aku anak TK." Gerutuku. Steve hanya terkekeh geli.

Aku dan Steve pun sudah masuk ke dalam mobil Lambor hitam keluaran baru ini.

"A-ada apa?" tanyaku saat Steve mcondongkan tubuhnya kearah ku.

Hihihihi ^^

vomment nya jangan lupa yaaw!


A Psycopath LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang