11.

27 0 0
                                    

Dio POV

"Jadi yo waktu habis kita ketemu di ruang musik kemarin itu gue ketemu sama elma di koridor juga deket lapangan,nah kebetulan si alvin lagi ngomong sama siapa gitu gue lupa,yaudah gue samperin elma"

"Iya trus trus?"

"Disitu elma ceritain semuanya"

"Apa?"

"Shella! Lo balik sama siapa?"
"Alvin el,kenapa?"
"Alvin?!"
"Iyaa,hehe gue lupa cerita gue kemarin udah di tembak sama dia,tapi belum gue jawab sii"
"SERIUS?!"
"Iyaa kemarin el dia nembak gue bawa bunga gituu,sweet ga sih?"

Tapi tibatiba wajah elma berubah
"Shell"
"Kenapa ya el?"
"Sebelum dia nembak lo,dia juga nembak gue"

Shella tertawa kecil
"Haha ya nggak mungkin lah"
"Iya shell! Gue serius!"

Yang tadinya tertawa,wajah shella berubah menjadi murung,ia menyinggungkan sebuah senyuman sinis

"Kok anjing yaa" shella tertunduk dan menjatuhkan badannya di kursi koridor
"Dan jangan bilang bunga itu bunga yang waktu itu dia kasih ke gue juga?"
"Ga tau gue el,yaudah lah thanks ya"
"Eh itu orangnya otw ke sini,gue cabut ya,sorry shell gue ga ada maksud apapa,gue cuma mau lo dapet yang terbaik"

Elma berlari menuju pintu lobby dan belok ke arah parkiran
Dari tempat duduk panjang di koridor,shella menatap seorang laki laki dengan tatapan tajam
Satu persatu butiran airmata shella jatuh di pipinya
Saat laki laki itu berhenti tepat di depannya
*plak*
Satu tamparan mendarat di pipi lakilaki bertubuh tinggi dan kulit agak putih itu
"Maksud lo apa anjing?! Lo giniin gue cuma buat pelarian? Lo giniin gue karna lo tau gue pasti punya perasaan lebih sama lo dari semenjak udah lama kan? Lo tau karna gue gampang banget punya friendzone,maksud lo apaan si? Tai kenapa dio bisa punya temen kayak lo!"

"Disitu gue ga tau harus kayak gimana,jujur yang gue inget pertama kali itu lo yo,rasanya gue mau nyamperin lo ke rooftop,tapi gue gapunya nyali segede itu,gue benci banget sama lo! Gue benci banget sama kalian! Kenapa lo ga pernah ngasih tau gue soal itu? Kenapa lo biarin gue sakit hati? Padahal gue yakin lo tau kan?"

Gue ga tau harus jawab apa
Rasa bersalah yang besar
Rasa penyesalan yang besar

"Gue ga tega ngerusak kebahagiaan lo,waktu itu yang gue liat cuma kebahagiaan lo doang"

Gue liat shella nunduk
Matanya merah
Sial
Pasti mau nangis lagi ni anak

"Eh tunggu shell,kata kata yang terakhir tadi itu? Yang lo bilang 'dio kenapa bisa punya temen kayak lo' bukannya semalem lo bilang itu juga ya ke gue?"

Shella hanya menunduk pelan dan berbicara dengan suara parau

"Semalem itu gue nungguin lo bahkan gue ga mau tidur sama sekali,gue mau tanya kenapa lo jadi orang goblok banget si! taunya pas lo balik lo bau minum minuman gitu,gue kesel banget anjir,trus lo cium gue gitu aja,lo fikir gue ini apaan si ha?!"

"Ya maaf,gue jenuh banget yaudah gue ke club trus itu juga reflek kok--" di bawah alam sadar gue"

"Au ah! Udah sana keluar,gue mau tidur"

"Gamau,trus tadi kenapa dio bisa disini? Kenapa lo malah ketawa ketawa pas gue liat? Katanya lo benci sama dia?"

"Gue juga benci sama lo,tapi sekarang gue ngomong kan sama lo?"

"Ah tai shell,serius"

"Emang kalo orang minta maaf ga di maafin?"

"Ya maafin laa"

"Nah yaudah"

"Tapii lo beneran kan ga jadian sama dia?"

"Ih lo kenapa si nanya gituan mulu"

"Nanya doang elah"

"cemburu yhaaa? HAHAHAHA"

Asli
Gue seneng liat shella ketawa lepas kayak gini

"Ya enggalah bego!"

Gue lempar bantal ke mukanya

"Yaela udah ah keluar sanaa! urusin noh cewe cantik yang lagi tergila gila sama lo hahaha"

"Apaansi"

"Keluar yooo!"
Shella dorong badan gue

"Gamau"

"Ih keluar!" Dia meletot dan mendekatkan wajahnya ke wajah gue

"Mau gue cium lagi ha?!"

Shella mundur
Narik selimut sampai ga ada satupun kulit tubuhnya yang terlihat

"Dio tai keluar lo sekarang!!!"

Hahaha gue cuma ketawa dan keluar dari kamar shella

H.H.H
Part ini dikit dulu yaak nanti selanjutnya banyak hehe thx u
Jangan lupa vote

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart.Hurt.HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang