"Gue bingung,yang salah tuh bokap lo atau bude gue ya"
"Salah apanya maksud lo"
"Salah ambil keputusan lah,masa gue bisa sodaraan sama cewe annoying kayak lo gini sih ya"
"Malapetaka banget ya kayaknya buat lo?ga usah murung gitu lah,nikmatin aja,ending pasti selalu happy"
"Engga"
"Iya,kalo masih belum happy berarti belum sampe di ending"
"Kalimat itu cuma kalimat bullshit,stop lah ngomong kayak gitu"
"Kalimat itu kenyataan,lo ikutin aja semua permainan tuhan ini,lo harus berperan sesuai diri lo sendiri,dan lo liat suatu saat nanti endingnya bakal kayak gimana"
"Eh anjing lo ya"
"Stop talking about your bae di depan muka gue haha"
"Eh bacot"
"Apa bekicot"
"Keluar lo dari kamar gue"
"Ini kamar gue ya,minggir dio gue mau tidur" perempuan itu mendorong kaki dio agar dia segera bergeser dari tempat tidur berukuran sedang kesayangannya,dan benar, dio beralih ke meja belajar dan mengambil sebuah buku disana
"Gue pinjem ya nona arila .." Dio menggantungkan kalimatnya dan terlihat mencari sesuatu di buku tulis itu,kemudian dia tersenyum jahil ke arah wanita tadi,sambil menaikan sebelah alisnya
"Umm nona arila mishellamat"
"Heh ga pake lamat"
"Biarin shellamat datang"ia memberikan penekanan pada kata 'shellamat' dan berjalan menuju pintu kamar
*bluk* satu bantal besar mendarat tepat di kepalanya,ia hanya tersenyum dan mengerlingkan sedikit matanya
"Dasar cowo banyak bacot"
"Hahaha babay,shellamat malam"
"BERISIIK SONO KELUAR CEPET!"
"Siap tuan putri"
*ceklek*
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart.Hurt.Happy
Teen Fictionrasa sakit itu menusuk ke jantung secara diam diam ketika aku melihatmu dengan yg lain . aku tahu, kau bukan milikku. tapi kau selalu menatapku dari hatimu yg hampir aku miliki. dalam sepi kaulah satu satunya puisi. ketika aku meminta utk mematikan...