06.00 am
"Bi? Shella kemana?" Dio menuruni anak tangga dengan panik dan tergesa gesa lalu sembarangan melempar tas dan kunci mobilnya ke sofa
"Udah berangkat tadi mas dio"
"Bibi liat ga sama siapa?kok pagi banget ya?"
"Bibi ga liat jelas cuma tadi non shella ga sarapan trus langsung pamit keluar,pas bibi anter keluar sih dia di jemput sama cowo naik motor gede warna merah mas"
"Oh yaudah bi makasih ya,aku berangkat dulu"
Dio meminum susu sekilas dan berjalan keluar dari dapur
"Loh mas ga sarapan dulu?"
"Lagi ga pengen bi, assalammualaikum"
Dio terus berjalan tanpa melihat kembali ke arah bibi sedikitpun,ia langsung menyambar tas dan kunci mobilnya di sofa
10.00 am, kantin
"Lo kenapa sih yo? Perasaan dari tadi murung terus,udah berangkat pagi banget tumben trus sekarang lu cuma diem diem doang dari tadi,ngapa sih lu?" Iant bertanya pada dio dan langsung menyeruput jus alpukat milik dio tanpa izin dari si pemilik
Dio bahkan tak menjawab,matanya terfokuskan pada pintu gerbang kantin yang tebuka sangat lebar karna sudah waktunya jam istirahat
Sebenarnya bukan pintu gerbang itu yang dia perhatikan,tapi sepasang siswa yang sedang berdiri di gerbang tersebut sambil berbincang bincang saling tertawa,entah apa yang sedang mereka bicarakan"Anjing" dengan reflek dio mengeluarkan kata itu dari mulutnya
"Eh yo lo kenapa? Marah jus lo di minum iant?" Tanya andre
Tapi ia lagi lagi tak menjawab pertanyaan dari temannya melainkan hanya mengusap wajahnya dengan gusar,3 orang temannya itu hanya bisa menggeleng tidak mengerti akan sikap dio
"Sejak kapan mereka.." Dio mengarahkan dagunya ke arah pintu gerbang kantin
"Mereka siapa?" Tanya ient sambil memicingkan matanya ke arah yang di tunjuk oleh dio
"Oh mereka,semalem lo sih ga ikut ke club,si alvin cerita pas balik dari restaurant itu dia nembak shella trus yaudah jadian" jelas andre
"Oh mereka" iant hanya mengangguk tak jelas sambil menyeruput jus mangga milik ient ,kembarannya
"Tapi kan bukannya dia baru nembak ella tapi di tolak?"dio memasang wajah pura pura tidak tahu
"Bego banget jadi cowo ga pekaan,ella sukanya sama lo ternyata selama ini,itu sih yang di ceritain alvin semalem,yaelah lu kayak ga tau gimana alvin aja sih,paling shella pelampiasan doang,buktinya semalem di club dia habis habisan sama cewe"
"Lah goblok"
"Lo kenapa sih? Kayak baru kenal alvin aja hah?" Ient menatap dio dengan tatapan menyelidik
"Ah elah, ada yang mau gue ceritain ke kalian,mabal satu jam aja mau ga?gue mau cerita di rooftop"
"Balik sekolah aja,gue ada ulangan yo"ujar iant
"Ah elah lebay,yaudah gue tunggu balik sekolah semua harus udah ada di atas ya,gue ke kelas duluan" dio berdiri hendak meninggalkan teman temannya
"Kayaknya penting banget ya yo? Anjir gue kepo sih" andre menggaruk kepalanya yang tak gatal
"Penting,banget" dio berlalu begitu saja tanpa menghabiskan jus miliknya
"Apa mungkin dio suka sama shella?"iant bertanya kepada dua temannya yang tersisa di meja tempat ia makan
"Kayaknya iya si,tapi gatau lah gue juga penasaran anjir" jawab ient dengan nada yang sedikit berbisik
03.00 pm
Dio berjalan menelusuri koridor sekolah dengan 2 bungkus rokok di tangannya, di ikuti oleh iant dan andre di belakangnya
Namun tiba tiba langkah mereka berhenti tepat di depan ruang seni yang terbuka tapi terlihat sangat sepi,dari arah yang berlawanan,terlihat seorang perempuan cantik dengan rambut di kuncir kuda berjalan menuju mereka"Dari mana shell?"
Perempuan itu juga menghentikan langkahnya"Toilet"
"Kok dari sana? Bukannya.."
"Yang disana lampunya mati" shella memotong pertanyaan yang keluar dari mulut dio
"Balik sama siapa? Gue aja ya?"
Bukannya menjawab,shella malah memicingkan matanya dan melirik dio,serta dua orang temannya yang berada di belakang dio,lalu ia menarik tangan dio ke dalam ruang seni dan menutup pintu itu"Maksud lo apaan si? Kan lo sendiri yang bilang pengen kita di sekolah kayak ga kenal kayak ga ada hubungan apa apa, tapi malah lo sendiri yang so akrab sama gue di depan temen temen lo!"shella membentak dio,suaranya nyaris terdengar jika ruangan ini tidak berpenyadap suara
"Lo balik sama siapa?"
Dio tidak menghiraukan bentakan dari shella,ia bahkan tersenyum tipis di depan shella"Sama alvin,lo kenapa sih?"
Shella menghentakkan kakinya kesal dan memutar bola matanya dengan malas"Hati hati ya"
Dio membuka pintu dan berjalan keluar ruangan,melanjutkan perjalanan mereka menuju rooftop sekolah mereka ini,tatapannya fokus lurus ke depan,bahkan ketika ia berpas pasan dengan alvin yang notabenenya masih sahabatnya itu sendiri,dia menghiraukannya,ia terus berjalan ke depan menuju tangga sekolah"Eh kalian mau kemana? Kok ga ajak ajak gue?" Alvin menarik tangan andre dengan kencang
"Mau ngumpul ae di rooftop,lo kan lagi sibuk hahaha udah urusin dulu aja cewe lu sana" andre menjawab dengan tatapan sinis
"Yaelah,yaudah gue balik duluan" namun alvin hanya menepuk pundak sahabatnya itu dengan kencang lalu berlari kecil melanjutkan langkahnya
"Shella tungguin!" Alvin berteriak sangat kencang, yang lantas membuat dio menoleh ke belakang
Di lihatnya andre merangkul shella,ia hanya tersenyum sinis sambil mengepalkan tangannya dan kembali melanjutkan langkahnya satu persatu pada anak tanggaH.H.H
Jangan lupa votenya yaaa hehe makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart.Hurt.Happy
Teen Fictionrasa sakit itu menusuk ke jantung secara diam diam ketika aku melihatmu dengan yg lain . aku tahu, kau bukan milikku. tapi kau selalu menatapku dari hatimu yg hampir aku miliki. dalam sepi kaulah satu satunya puisi. ketika aku meminta utk mematikan...