Part : 02

1.1K 78 6
                                    

Author Side :

Pagi ini di awali dari ruang kantor Nickhun, yang hening tanpa ada sedikitpun suara. Diia terlihat sedang duduk di kursi kebesaranya dan sedang konsen membaca kontrak-kontrak kerja perusahaanya,sampai pada akhirnya terdengat suara telfon Nickhun yang terus berdering, getarannya memecahkan keheningan yang tercipta sesaat dan mengganggu konsentrasi Nickhun.

"Iya halo mom.." sahut Nickhun pada si penelfon, yang tidak lain dan tidak bukan lagi, itu adalah ibu Nickhun

"..."

"Aku sedang sibuk mom, mungkin aku akan meminta pak Kim"

"..."

"Tapi mom, ada banyak urusan kantor.."

Penjelasan Nickhun terpotong karena ibunya dengan cepat mematikan panggilan itu secara sepihak, Nickhun mengusap wajahnya dengan kedua tanganya dia benar-benar terlihat lelah setelah semalam seharian hanya mengurusi kantor dan pada hari ini pun kerjaanya tetap menumpuk.

.
.

Pesawat Korean Air terlihat mendarat sempurna pada landasan bandara, tak lama setelah pesawat itu parkir, para penumpang mulai keluar dari dari pintu kedatangan.

Tiffany terlihat sebagai salah satu penumpang pesawat tersebut, melalui perjalanannya yang panjang dia terlihat begitu lelah. Tapi ada yang berbeda, fashion airport Tiffany menarik mata penumpang lain maupun penumpang yang datang untuk memandangnya. Dengan rok mini dan atasan sweter membuat penampilanya begitu feminim dan ditambah bots hitam yang menutup kaki jenjangnya hingga lutut, dia mulai mendorong trolly barangnya tanpa harus berdiri lama didepan pintu keluar.

"Maaf, " Tiffany seperti menabrak seseorang yang ada didepanya, jas orang itu terlihat basah karena ketumpahan kopi yang sedang dinikmatinya.

"Aishhh, apa kau bisa jalan dengan baik?" Pria itu mulai mengelap jas nya dengan tangannya, panas kopi membuatnya meringis kesakitan

"Maafkan aku, aku tidak sengaja, maafkan aku.." saat tangan Tiffany ingin menyentuh jas orang itu, tanganya dengan sigap dipegang kuat olehnya.

"Kau harus.."ketika ia mendongak dan akan membetak Tiffany, dia terdiam dan menatap heran pada Tiffany. Merasa risih dengan tatapan orang yang memegang erat tanganya, Tiffany mencoba melepas genggamanya.

"KAU.. sedang apa kau disini? "Tanyanya dengan heran,Tiffany pun juga merasa heran ada apa dengan laki-laki ini, apa dia mengenal Tiffany.

"Kau ingin kemana?apa kau ingin ke luar negeri?apa kau tetap akan menjalankan kontrak modelmu itu?jawab aku?"

Tiffany hanya diam terperangah, dia heran apa laki-laki ini gila atau sedang tidak waras

"Apa kau gila? " tanya Tiffany dengan tatapan heranya dan melongos pergi tanpa mendengarkan jawaban si pria

"NICKHUN...." suara itu menghentikan langkah si pria yang ingin mengejar Tiffany, ya Nickhun.  Nickhun ke bandara untuk menjemput ibunya yang baru saja pulang dari jerman.

"Mommy disini, kenapa kau malah mau pergi kesana?" Tanya Jane, Mommy dari seorang Nickhun Horvejkul.

"Aku ingin menyusul Victoria mom.." tapi saat ingin pergi ibu Nickhun memegang kerah jas anaknya

"Mommy ikut, kau ini mentang-mentang tunangan ada disini, mommy mau ditinggal.." mommy Nickhun pun melongos pergi dengan meninggalkan trolly barangnya dan meminta Nickhun untuk membawanya, dengan terpaksa Nickhun pun menuruti perintah ibu tercinta.

"Mana Victoria?" Tanya jane yang melihat keseliling dan tidak mendapatkan tanda-tanda keberadaan calon menantunya tersebut, mata Nickhun pun mulai berlari-lari mencari sosok yang ia temui tadi, ke kiri ke kanan kedepan ke belakang, tetap saja dia tidak melihat Tiffany.

"Disana" tunjuk nickhun yang telah melihat Tiffany yang terlihat sedang bertanya pada salah satu petugas bandara, dengan cepat ia dan Jane melangkah mendekati Tiffany dan menarik lengan Tiffany untuk berpaling menghadapnya.

"Kenapa kau tiba-tiba pergi, aku belum selesai dengan pertanyaanku.." Tiffany kesal melihat Nickhun, dia sama sekali muak dengan laki-laki asing yang ditemuinya ini.

"Maaf, anda siapa?dan kenapa dari tadi anda memaki saya.." Jawab Tiffany dengan nada kesalnya. Sementara itu ibu Nickhun mulai mendekat dan tiba-tibal memeluk Tiffany.

"Sayang, kenapa kau tidak bilang kalau juga habis pulang dari luar negeri.." Seketika tubuhnya mendadak membeku, Jane melepaskan pelukanya dan memandang Tiffany yang terdiam membisu.

"Kalau mommy tahu, mommy bisa minta nickhun untuk menjemputmu  juga," Kebingunganya semakin menjulang tinggi, pertama dia bertemu pria asing yang tanpa diduga langsung memakinya dan mengatakan hal-hal aneh, kedua dia bertemu wanita cantik meskipun di usia tuanya dan tiba-tiba langsung memeluknya dan mengatakan :mommy:

.
.

Tiffany Side :

Aku sekarang terjebak dalam dunia apa? Kenapa aku harus satu mobil dengan pria gila ini, dan tunggu apa yang lah kulakukan, aku menerima begitu saja ketika ia menyeretku dan berkata akan mengantarku pulang? Memangnya mau pulang kemana?.

"Kenapa mukamu cemberut begitu? Bukanya seharusnya aku yang marah karena ini.." Tunjuknya pada jasnya di bagian yang terkena noda kopi karena ulahku.

"Sudah kubilang, aku minta maaf. Apa kau tidak bisa memaafkan orang huh.." Ucapku dengan penuh kekesalan, siapa memangnya dia? Orang asing.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku tadi? Apakau ingin tetap pergi ke paris dan melanjutkan kontrak modelmu itu?" Kenapa dia bertanya hal itu lagi, memangnya aku ini model apa? benar-benar gila, heyy tuan aku hanya memanfaatkanmu untuk menghemat uangku, jadi diam dan hanya antarkan aku.

"Kau masih tidak mau menjawabku hah?" Suaranya seperti ingin menerkam saja, sudah kuka takan aku tidak tahu. Aku memang hanya menjawabnya dalam hati, aku malas mengeluarkan suara dan membuang tenaga hanya untuk pria gila ini.

"Jika kau masih tidak ingin bersuara, turun dari mobilku" What? Apa-apa'an ini, dia mengehentikan mobilnya disini, dan aku tidak tahu ini dimana?

"Tuan crazy, aku tidak tahu apa yang kau bicarakan dari tadi, model?kontrak?paris? Aku sama sekali tidak tahu,dan kurasa kau sudah salah orang" Ucapku dengan penuh penekanan

"Apa karena tidak ada mommy, jadi kau ingin berlagak seperti orang asing"

Iya disini hanya ada kami berdua, dimobil mewah ini, mommynya memutuskan untuk naik taxi dan membiarkan tuan gila ini mengantarku pulang, meski ingin menolaknya tadi, tapi mommynya sangat memohon padaku untuk anaknya yang mengantarkan aku, ya aku terima saja lagipula ini bisa membuatku dengan santai pulang ke resort.

"Sudahlah, aku tidak mengerti dengan ucapanmu, dan aku sama sekali tidak mengenalmu.." Akupun keluar dari mobilnya dan berjalan ke bagasi untuk mengambil koperku dan mencegat taxi yang lewat dihadapanku, kutinggalkan pria gila itu disini.

.
.

Nickhun Side :

Apa? Tidak mengenalku? Apa lagi yang dia lakukan, apa dia ingin bersandiwara?atau dia mencoba menghindariku?

"Heyy kau mau kemana?"

Aku pun ikut keluar ketika dia keluar dari mobilku, dan kulihat dia sudah mulai masuk kedalam taxi dan hanya memandangku dengan tatapan mengejek, benar-benar calon istri keterlaluan. Tanpa banyak fikir aku pun mengikuti taxi yang dia tumpangi.

"Jadi kau ingin kita bersandiwara sayang, tenang akan kutunjukan bagaimana seharusnya kau berakting"

Entah apalah yang merasuki saat ini, aku dibuat gila oleh sikap asingnya, dia bahkan mengataiku Tn. CRAZY, lihat dan tunggu apa yang harus kulakukan padamu.

.
.
.
.

She Got My Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang