Part 4 - Ketenangan

964 72 2
                                    


Victoria Side :

Kini yang kulakukan hanya uring-uringan ditempat favoritku, apalagi jika bukan tempat ternyaman dihidupku 'KAMAR', hanya tempat ini yang bisa menjadi pelampiasan kekesalanku, lelahku, dan yang paling utama kantuk yang menghujam.

"Victoriaaaaaa" Baru sebentar aku menutup mata, melepaskan rutinitas pekerjaanku, suara merdu itu memanggil namaku dengan kencangnya.

"Iya momm...." Sahutku pada wanita paling cantik seantero jagat raya,(Note : bagiku). Dia ibuku, wanita paling cantik yang pernah kutemui, malaikat pelindungku,dan sumber ketenanganku.

Aku membuka pintu kamar dan melihatnya membawa segelas jus yang sudah kunanti-nanti kehadiranya.

"Rasberry milk kesukaanmu" Mommy menyodorkan gelas jus kepadaku, aku tersenyum dan kemudian memeluknya.

"Mommy selalu tau apa mau ku.."Lirihku disela-sela pelukanku

"Cepat habiskan, dan beristirahatlah..besok kau ada janjikan dengan Nickhun"  Aku melepaskan pelukanku seketika dan menatap mommy heran.

"Janji apa mom?" Nickhun bahkan seharian ini atau lebih tepatnya setelah hari pertunangan kami, dia tidak pernah menghubungiku, ckk memikirnya saja aku sudah menilainya tidak pantas disebut sebagai calon suamiku.

"Benarkah nickhun tidak memberitahumu" Aku hanya menggeleng sambil menikmati jus buatan mommy, kemudian mommy melihatku dan menyipitkan matanya mencoba mencari sumber kebenaran dari penuturanku,.

"Mungkin dia lupa, kau tahu kan calon suamimu itu orang yang sibuk " Aku hanya mengangguk tanda setuju, dia memang robot kantor, huh aku tidak habis fikir sebelum pertunanganku denganya.

.
.

Flasback Side :

Saat itu Victoria datang kekantor Nickhun dengan membawa sebuah kotak berukuran sedang, raut wajah letihnya tak bisa ditutupi meskipun wajahnya terlihat kesal. Dengan amarah, Victoria membuka pintu ruang Nickhun dan berjalan cepat ke arah mejanya dan menumpahkan seluruh isi kotak yang ia bawa, bagai menumpahkan amarah yang ia pendam.

Undangan pertunangan itu berserakan di meja kerja Nickhun.

"Ini tugasmu.." ucap Victoria, dengan segera ia membuang kotak itu kelantai dan meninggalkan nickhun dengan tatapan terperangahnya.

"Apa yang kau coba lakukan, kau membuat mejaku berantakan" teriak Nickhun dan sukses membuat Victoria menghentikan langkahnya dan berputar melihat Nickhun yang memasang raut wajah ketidaksukaanya.

"Kau kira hanya kau orang paling sibuk di dunia ini, kau egois, kau kira aku juga tidak sibuk, ini bukan perjanjianku seorang, tapi kau juga nickhun, kau juga.." Air matanya sudah tak bisa dibendung, tingkat kemarahanya begitu meluap, selama seminggu ini hanya Victoria yang mempersiapkan ini, dia begitu lelah sampai pola tidur dan makanya tidak teratur, tapi dia lakukan ini semua demi melihat orangtuanya bahagia, Victoria tidak ingin membuat keduanya kecewa, orang yang sudah susah payah membesarkanya.

"Kau egois, kalau kau memang membecinya kau bisa membatalkanya.." Nickhun sadar apa yang telah dilakukanya, dia telah menguras habis tenaga Victoria, hingga ia sadar penampilan Victoria lusuh sekali, wajahnya yang berantakan,rambutnya yang kering,dan juga matanya yang memiliki lingkar hitam, menandakan bahwa Victoria bekerja keras untuk hari pertunanganya.

"Maafkan aku,.." Langkahnya mendekati Victoria dan memeluknya hangat, entah kenapa dia tidak bisa melihat mahluk rapuh ini menangis, itulah laki-laki jika wanita sudah menangis hanya maaf yang ia tuturkan.

She Got My Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang