Part 7 - Hanya Antara Kita

886 62 0
                                    

Senin 21 sepetember 09.14 am

*****
Victoria dan nickhun tampak tengah mencoba berbagai baju pernikahan yang disiapkan untuk mereka.

"Aku pilih yang ini saja, sepertinya tidak terlalu meriah" victoria hanya mengagguk malas karena dia begitu lelah fisik dan batin untuk memikirkan tentang tiffany

"Apa kau sakit?" Victoria hanya diam dan menepis tangan nickhun dari keningnya

"Ini dibutik, bukan didepan keluargamu"
nickhun merasa aneh dengan victoria, tapi mungkin karena pengaruh wine malam itu victoria tidak mengingat apa yang dia katakan.

"Setelah ini biar ku antar pulang" ucap nickhun tapi dengan cepat victoria menolak

"Aku akan pulang dengan sooyoung eonni, kami ingin mengatur jadwalku agar tidak bertabrakan dengan hari pernikahan kita" nickhun hanya mengagguk paham dan tidak ingin membuat perdebatan hanya hal kecil ini.

Keduanya berpisah setelah keluar dari butik, dan victoria meninggalkan nickhun yang masih berdiri didepan mobilnya

"Cihh ada apa denganya?sok perhatian..dasar robot.." sooyoung yang menyetir hanya terkekeh geli dengan kelakuan victoria

"Apa dia sakit?" Tanya nickhun sendiri setelah melihat mobil yang ditumapangi calon isterinya pergi.

*****
10.18 am

Mobil sooyoung berhenti didepan sebuah cafe bergaya gardening, dan tak lama victoria turun dari mobilnya

"eonni, kau pulanglah, terimakasih atas tumpanganya, aku akan pulang sendiri dari sini.." ucapnya dari jendela mobil

"Baiklah princess, jangan terlalu malam untuk keluyuran" sooyoung kemudian melajukan gas mobilnya dan meninggalkan victoria.

Langkah kaki victoria menuntunya untuk memasuki area cafe tersebut, dan menemukan sosok yang ingin ditemuinya.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya tiffany, orang yang ingin victoria temui di cafe ini

"Iya, seperti yang kau lihat" jawabnya

"Apakah kau masih marah? Atau kau tidak ingin bertemu denganku lagi?" Victoria menggeleng

"Lalu apa kau sudah mengingat semuanya?"

"Aku belum mengingat apapun tentang masa kecilku, mungkin itu karena usiaku baru berumur 3 tahun dan tidak bisa mengingatnya dengan mudah.." tiffany hanya menatap sedih dengan pengakuan victoria

"Baiklah aku tidak akan memaksamu untuk mengingatku dengan cepat"

seketika suasana menjadi hening, ketika victoria tidak tahu harus mulai percakapan nya darimana lagi

"Victoria, kalau sedang lelah lebih baik ku antar kau pulang"

"Tiffany, maukah kau membantuku, sebagai saudara kembarku, maukah kau menolongku?" Tanya victoria dengan sedikit memohon dan berani meminta pertolongan untuk pertama kalinya kepada saudara kembarnya

"Aku janji, aku akan belajar mengingat kau dan semua kenangan kita, aku janji, tapi untuk kali ini aku ingin meminta sesuatu padamu untuk pertama kalinya" tiffany tentu saja senang karena meski victoria tidak mengenalnya, tapi victoria masih mau menganggapnya saudaranya.

"Tentu, tentu aku akan membantumu, apapun itu..karena aku ingin menebus kesalahanku yang lalai menjagamu" dengan senang hati tentunya tiffany mengatakan itu

"kumohon, berpura-puralah menjadi victoria hwang untuk tiga bulan kedepan?kumohon?" Pernyataan victoria membuat tiffany melototkan mata ketika menatapnya, dia begitu tidak percaya apa yang diminta oleh victoria

"Kumohon tiffany, aku sangat ingin mengejar cita-cita modelku, aku ingin ke paris, dan itu hanya 3 bulan, setelah itu aku berjanji tidak akan meminta apapun darimu, dan kau bisa kembali jadi dirimu lagi" tiffany seketika menggelengkan kepalanya tapi kemudian tanganya digenggam erat oleh victoria

"eonni, aku mohon..tolonglah, menikahlah dengan nickhun selama aku di paris, kumohon" hatinya terasa hangat ketika victoria memanggilnya kakak, entah suara kecil tiffana (victoria) menggema ditelinganya

"Kumohon eonni..please" ucap victoria yang masih menggenggam tangan tiffany dan menunduk untuk menunggu jawabanya

Lama dalam diam tiffany mulai memikirkan tentang permintaan tidak masuk dia akal ini, dia menghela nafas lirih dan..

"Hanya tiga bulan, dan kau harus kembali setelah itu" jawab tiffany, dan membuat victoria mendongakkan kepalanya lalu dengan segera memeluk saudara kembarnya ini.

Tiffany membalasnya dan mulai mengelus punggung sang adik, sementara victoria tersenyum dengan leganya,karena dia akan berangkat ke paris untuk obsesinya sebagai model.

Setelah pertemuan itu keduanya berpisah dan akan bertemu lagi sebelum keberangkatan victoria, dan mulai menyerahkan segalanya tentang nickhun dan pernikahannya.

"Aku pasti sudah gila" lirih tiffany ketika melihat victoria meninggalkanya dengan sebuah taxi

*****
12.14 am

seperti biasa nickhun tenggelam dalam kesibukanya sebagai CEO, benar-benar workerholic, tak lama smartphone nya bergetar

> ingin makan siang Tn.Crazy?<
dia tersenyum acuh ketika mendapat pesan dari tiffany

>aku sedang sibuk,jangan ganggu aku Ny.sensi<
balasnya dengan jahil

>baiklah Tn.Crazy, aku akan pulang dan tak akan mengganggumu<
Balas tiffany dan membuat nickhun beranjak dari kursi kebesaranya dan menuju keluar ruangan

"Aku akan pulang, jadi tidak usah mengusirku" ucap tiffany saat sedang berdiri dihadapan meja sekertarisnya

"dasar Ny.sensi" tangan nickhun mengunci jari jemari tiffany dalam genggamanya,sambil tersenyum dia membawa tiffany menuju ruanganya

***
Tiffany POV

Jadi ini ruang kerja Tn.Crazy, lumayan rapi, dan juga bersih

"Jangan memandang heran dengan ruangan ini, bukankah kau sudah pernah memberantakan meja kerjaku" apa dia bilang, ini pertama kalinya aku masuk kesini, dan aku telah memberantak mejamu, camm yang benar saja, itu victoria bukan aku

"Maafkan aku" aku hanya bisa mengatakan itu saat ini, karena aku tidak mungkin membongkar semuanya, karena aku telah berjanji pada victoria

"Jadi, apakah kau baik-baik saja, sepertinya tadi pagi kau pucat" dia mendekat padaku dan memeriksa keningku, aku hanya diam ketika tangan itu menyentuh kulit keningku

"Sepertinya kau baik-baik saja, dan kurasa tidak gila.." aku memukul lengan nya

"dasar Tn.Crazy, yang gila itu hanya dirimu" kataku dan membuatnya tersenyum girang menatap kekesalanku

****
Author POV

"kau terlihat cantik meski cemberut" wajah tiffany seketika merona mendengar pernyataan nickhun, dan tak diduga nickhun meraih tengkuk tiffany dan berhasil mencium bibir gadis itu dengan sangat berhati-hati dan lembut.

"makanan pembuka sebelum kita makan siang" tiffany hanya membeku dan menatap tak percaya dengan apa yang nickhun lakukan padanya, ini benar-benar membuat jantungnya berdegup kencang.

"Jangan melamun, ayo kita pergi makan siang" nickhun menggenggam lagi tangan tiffany dan berusaha memecahkan keterkejutanya .

.........
Note : oh my penulis amatiran ini membawa tulisan gajenya untuk kalian readers hhe enjoye

She Got My Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang