Aku menghirup udara pagi kota Seoul sambil berjalan menuju ke sekolah. langit pagi hari ini nampak sangat cerah secerah hatiku. Bagaimana tidak cerah, kemarin aku bertemu dengan namja tampan yang aku yakini akan menjadi suamiku di masa depan nanti. Bagaimana aku bisa seyakin itu? tentu saja itu karena mimpi saat kepalaku terbentur saat pulang sekolah kemarin (Read My Wedding). Melalui mimpi itu Tuhan memberiku petunjuk siapa yang akan menjadi pendamping hidupku nanti. Dia adalah namja yang menolongku kemarin. Namja dengan kulit putih susu, bermata tajam, berpostur tubuh yang cukup membuat semua gadis akan tergila-gila padanya dan yang terpenting dia memiliki wajah yang sangat tampan bagai malaikat. Saking tampannya aku tidak yakin dia adalah seorang manusia, jangan-jangan dia sosok salah satu malaikat yang Tuhan utus untuk hidupku. Aku harap bisa bertemu lagi denganmu, Oh Sehun. Pemikiranku itu berhasil membuatku tertawa sendiri.
Aku menghentikan tawaku saat aku memandang siswa-siswi sekolahku yang berjalan bersamaku ke sekolah. mereka memandangku dengan tatapan aneh. Melihat itu aku menundukkan kepalaku malu. Aku tidak ingin di anggap gila tapi mengingat kelakukanku tadi, aku kembali tersenyum . aku melanjutkan langkahku ke sekolah. seseorang merangkul bahuku membuatku sedikit kaget. aku menemukan Jin Hyun yang tersenyum di sampingku. Ternyata dia yang merangkulku. Untung hari ini aku sangat bahagia kalau tidak aku sudah mengeluarkan sumpah serapahku untuknya.
"Hyejin-ah, nampaknya kau sangat bahagia. Ada apa?" Tanya Jin Hyun yang masih merangkulku.
"ani... hanya senang saja". kataku sambil tersenyum malu. Moodku hari ini memang sangat baik.
"aigoo... jangan-jangan kau sudah mulai gila karena benturan di kepalamu kemarin". Ejeknya. Ingin rasanya aku memukul kepala Jin Hyun sekarang. Beraninya dia mengataiku gila tapi tidak, aku tidak akan memukulnya karena hari ini aku sangat bahagia jadi aku memaafkanmu Choi Jin Hyun.
Aku menyentuh keningku yang di tempeli perban. Memang masih terasa sakit tapi rasa sakitnya itu sudah terobati dengan pertemuanku dengan Oh Sehun kemarin. Aku kembali tersenyum.
"lihat... lihat ini. kau bahkan tidak meneriakiku karena sudah mengataimu gila. Aku benar-benar sudah gila Shin Hyejin". Jin Hyun melepas rangkulannya dan menatapku dengan tatapan jijik dan aneh. Kami berdua berhenti melangkah. Aku menatap Jin Hyun dingin dan juga tajam. Jinja, gadis cerewet ini sudah membuat moodku yang ceria menjadi turun. Aku menghela nafas lalu kembali melangkah. Aku malas bertengkar dengannya. bisa-bisa moodku hilang semua gara-gara bertengkar dengannya. lebih baik aku diam dan kembali berjalan menuju sekolah. Jin Hyun terus memanggil namaku dengan suara cemprengnya. Aku sama sekali tidak mempedulikannya. Biarkan saja suaranya habis. Aku sungguh tidak peduli.
@@@
"Hyejin-ah... Lihat..."
Aku mengikuti arah jari telunjuk Jin Hyun yang sedang menunjuk ke arah depan. Jin Hyun menunjuk seorang namja tampan yang sedang berjalan bersama 2 orang temannya yang tidak kalah tampannya. Mataku membulat melihat namja itu. namja itu adalah alasan mengapa aku terus tersenyum hari ini, Oh Sehun.
"bukankah itu namja yang menolongmu kemarin. Mau apa dia ke sekolah kita?". aku menangguk setuju dengan pertanyaan Jin Hyun. Untuk apa Sehun datang ke sekolah kami. Aku terdiam di tempatku saat Sehun berjalan di depanku. Ingin sekali aku menyapanya tapi rasanya bibirku jadi kaku. Tidak bisa bergerak sama sekali. dan sepertinya Sehun tidak mengenaliku sama sekali. hatiku terasa sedikit sakit melihat Sehun hanya berlalu di hadapanku. Mataku terus saja memerhatikan Sehun yang kini sudah ada beberapa meter dariku tempatku dan Jin Hyun.
"Hyejin-ah. ayo kita ke kantin. Aku sangat lapar". Jin hyun menarik tanganku tapi aku masih saja berdiri di tempatku. Bibirku sedikit demi sedikit melengkung ke atas saat Sehun berbalik dan menatapku dengan mata elangnya. Dia berjalan ke arahku membuat tubuhku semakin kaku dan jatungku berdetak sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Destiny (My Wedding Sequel)
FanfictionHyejin memang kembali bertemu dengan namja yang berada di mimpinya tapi apakah kisahnya akan mulus seperti yang di harapkannya sehingga mimpinya itu akan menjadi kenyataan.... NB: biar para raeder bisa ngerti lebih baik baca dulu fanfiction My Weddi...